Tugas: ilmu pendidikan islam
Oleh:
Aldi Purwanto
Titis Diyah Sulistiorini
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Dalam
dunia proses belajar mengajar, ada sebuah ungkapan yang populer dikenal dengan:
"metode jauh lebih pentinng dari materi" dan bisa dikatakan bahwa
metode yang baik dapat membawa peserta didik pada pemahaman terhadap materi
yang diberikan, selain itu seorang guru yang menggunakan metode dengan
bervariasi akan membuat peserta didik tidak akan jenuh ataupun bosan dalam
menerima pelajaran. Seiring
dengan itu, seorang pendidik dituntut agar cermat memilih dan menetapkan metode
apa yang tepat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
didik.
Islam mengajarkan
bahwa metode berpikir rasional memang menjadi dasar berpikir dalam memecahkan
berbagai masalah kehidupan. Dengan berpikir rasional, kita diajak untuk
berpikir/melihat sesuatu dari yang umum/global terlebih dahulu baru berpikir
detail/ cabangnya. Misalkan ketika kita mempelajari tentang manusia, maka
hendaknya kita mempelajari dulu sifat dan karakternya secara umum, sebelum
detail kehidupan dan aktifitasnya. Mempelajari kata-kata yang menunjukkan makna
terlebih dahulu sebelum mempelajari huruf-hurufnya, dan mempelajari makna umum
dan pemikiran mendasar pada suatu teks (nash) terlebih dahulu sebelum
bagian-bagian atau cabang-cabangnya.
karena pentingnya sebuah methode maka
penulis ingin membahas sedikit tentang "Metode Pembelajaran Dalam
Pendidikan Islam" yang mana kebanyakan metodenya diambil dari
al-Qur-an dan Hadist. Penulis tidak menguraikan secara terperinci tetapi hanya
merupakan pengenalan dari metode-metode tersebut.
2.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian metode ?
2.
Apakah pengertian
teknik?
3.
metode apa sajakah yang ada dalam pembelajaran agama islam?
4.
Teknik apa sajakah
yang ada dalam pembelajaran agama islam?
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
1. Pengertian Metode
Metode pengajaran yaitu suatu cara
penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya
adalah menentukan berhasil tidaknya suatu prosess belajar-mengajar dan
merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran
Oleh karena itu metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) di mana pengajaran
berlangsung. Penggunaan atau pemilihan suatu
metode mengajar di sebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain: tujuan, krakteristik siswa, situasi, kondisi,
kemampuan pribadi guru, sarana dan prasaran.
Secara garis besar metode mengajar dapat di klaifikasikan
menjadi 2 bagian:
1.
Metode mengajar konvensional, yaitu metode mengajar yang
lazim dipakai oleh guru atau disebut metode taradisional.
2.
Metode mengajar inkonvesional, yaitu suau teknik mengajar
yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum seperti mengajar
dengan modul, penngajaran berpogram, machine unit, masih merupakan metode yang
baru dikembangkan dan di terapkan sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan
media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menangninya.
2.
Pengertian Teknik
Teknik adalah Penerapan ilmu dan
teknologi untuk menyelsaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis
yang di terapkan yang menjadi sasaran ilmu.
Teknik pengajaran saat ini
telah berkembang sangat pesat dan memiliki banyak ragam. Dan selama teknik
pengajaran tersebut dimaksudkan untuk mengefektifkan metode berpikir rasional
(aqliyah) pada siswa, serta tidak melanggar hukum syara’ maka dalam hal ini
pengajar diberikan kebebasan untuk memilih mana tekhnik mengajar yang paling
tepat. Dibutuhkan
kreatifitas dari para pengajar untuk mengetahui tekhnik mana yang paling tepat
untuk digunakan dalam pengajaran materi pelajaran tertentu.
3.
Metode-Metode Mengajar
1.
Metode diokranis
Suatu
metode metode mengajar ajaran agama islam yang menonjolkan aspek sejarah.
Metode ini memberikan kemungkinan adanya studi komperatif tenteng berbagai
penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan sehingga peserta didik memiliki
pengetahuan yang relefan dan mengetahui hubungan sebab akibat atau kesatuan
intregral lebih lanjut peserta didik dapat menelaah kejadian sejarah dan mengetahui lahirnya tiap
komponen ,bagian, sub sistem, sistem dan sprasistem ajaran islam. Metode ini
lebih terarah pada aspek kognitif
Metode
ini di sebut juga dengan metode sosiohistoris yaitu metode pemahaman terhadap
suatu terhadap suatu kenyataan yang memiliki kesatuan mutlak dengan waktu ,
tempat, kebudayaan , golongan dan lingkungan tempat kepercaaan, sejarah, dan
kejadian itu muncul
2.
Metode sinkronis-analisis
Suatu
metode pendidikan agama islam yang memberi kemampuan analisis teoritis yang
sangat berguna bagi perkembangan keimanan dan perkembangan mental-intelek.
Metode ini tidak semata-mata mengutamakan segi
pelaksanaan atau aplikasi praktis . teknik mengajar meliputi diskusi,
lokakarya, seminar, kerja kelompok, resensi buku, lomba karya ilmiah dsb.
3.
Metode problem solving (hill al-musykilat)
Metode
ini merupakan pelatihan peserta didik yang di hadapkan pada berbagai masalah
suatu cabang ilmu Pengetahuan dan solusinya metode ini di kembangkan melalui
teknik simulasi, micro-teaching, dan ckritical incident (tanqibiyah). Di dalam
metode ini cara mengasakan keterampilan lebih dominan ketimbang
mental-intelektual sehingga terrdapat kelemahan yakni perkembangan pikiran
peserta didik mungkin hanya terbatas pada kerangka yang sudah tetap dan
akhirnya bersifat mekanistik
4.
Metode empiris (tajribiyah)
Suatu
metode mengajar yang memungkinkan peserta didik menpalajari ajaran islam
melalui proses realisasi, aktualisasi , serta internalisasi norma-norma melalui
proses aplikasi yang menimbulkan suatu interksi sosial.
Metode
ini memiliki keuntungan adalah peserta didiktidak hanya memiliki kemampuan
secara teoritis-normatif, tetapi juga ada pengembangan deskriptif inovasi
beserta aplikasinya dalam kehidupan sosial yang nyata. Metode problem solving
dan metode impiris menggunakan asumsi dasar sbb
a.
Norma atau ketentuan kebajijan dan kemungkaran
selalu ada dan diteranggkan dalam islam (qs 3/104)
b.
Ajaran islam adalah jalan menuju ridho allah swt
(qs 48/29)
c.
Ajaran islam sebagai sumber ilmu pengetahuan (qs
2/120, qs 9/122)
d.
ajaran islam merupakan risalah atau pedoman hidup
di dunia dan akhirat (qs 42/13)
e.
pemahaman terhadap agama islam bersifat empiris
intuitif , sebagaimana firman allah :”kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kekuasaan) kami di segenap ufuk
dan dari diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa al-quran
itu benar” (qs alfushsilat 53)
5.
metode induktif
metode
yang dilakukan pendidik dengan cara mengajarkan materi yang khusus {juz’iyah}
menuju pada kesimpulan yang umum . tujuan metode ini adalah agar peserta didik
bisamengenal kebenaran-kebenaran dan hukum-hukum umum setelah melakukan
beberapa riset. Prosedur pelaksanaan metode induktif dapat di lakukan dengan beberapa
tahap:
1.
adanya penjelasan dan dan penguraian serta
penampilan pikiran yang umum
2.
menampilkan pokok-pokok pikiran dengan cara
menghubung-hubungkan masalah tertentu , sehingga dapat mengikat bahasan untuk
menghindari masuknya bahasan yang tidak relevsn
3.
aplikasi formula yang baru tersebut
6.
metode deduktif
metode
yang dilakukan oleh para pendidik dalam pengajaran ajaran islam melalui
penampilan kaidah yang umum kemudian menjabarkanya dengan berbagai contoh
masalah sehingga menjadi terurai . dalam pendidikan metode deduktif sangat di
perlukan . kenyataan ini menjadi lebih jelas ketika seorang menyadari bila
mempelajari fakta-fakta yang berserakan. Ia tidak akan dapat menunjukan inti
pengajaran. Oleh karna itu merumuskan prinsip umum dari fakta-fakta yang
berserakan seperti itu lebih berharga sebab ia mengharuskan peserta didik untuk
membandingkan dan merumuskam konsep-konsep.
Namun
dari beberapa fakta atau elemen-elemen itu hilang peserta didik itu tidak dapat
mencapai tujuanya . hal ini menunjukan bahwa pendidik dapat memainkan peran
dalam mengembangkan deduksi melalui pemberian fakta-fakta atau meteri materi
yang di berikan yang di perlukan terhadap peserta didik yang memberikan
kesempatan kepada mereka untuk menemukan prinsip umum tersebut.
4.
Realisasi dari metode pendidikan dapat di
realisasikan dengan cara praktis yang di sebut dengan teknik pendidikan islam
1.
teknikperiklanan (al-akbariah) dan teknik
pertemuan (al-muhadaroh)
Teknik
yang di lakukan dengan cara memasang
iklan . pemberitahuan , brosur-brosur, berita-berita, baik melalui televisi,
radio , maupun surat kabar jurnal ataupun majalah . teknik inipun dapat
dilakukan dengan tatapmuka langsung antara peserta didik dengan pendidik . utuk
merealisasikan metode ini, dapat digunakan model-model sebagai berikut:
a.
teknik ceramah (lecturing/al-mawidah)
muhamad
rasyid ridla memberi arti al-muwidah dengan memberi nasihat (al-nasihah) dan
peringatan (al-tadzkir) yang baik dan benar. Yang dapat menyentuh hati sanubari
agar peserta didik terdorong untuk beraktifitas baik. Sebaliknya mushtafa
al-magrhi memberi arti al-mawidah tidak hanya terbatas pada nasihat, karena
nasihat merupakan perintah ang di sampaikan secara tiba-tiba tanpa adanya
tanggung jawab kotinou tetapi al-mawidah adalah perintah yang di sampaikan
secara bertahab terencana dan bertanggung jawab sampai perintah terlaksana,
baik dengan istilah al-mawidah dan al-nasihah, kemudian mempunai kriteria umum
yang sama, yang berisikan penjelasan-penjelasan dan informasi yang benardan
mengandung nilai kemaslahatan, menghendaki segalanya aktifitas yang baik untuk mengabdikan
diri akpada allah swt. Yang dilakukan secara kontinu (istikomah) dan penuh
tanggung jawab.
Implikasi
teknik mawidah dalam pendidikan islam adalah pemberian dan penyampaian
informasi yang dapat memberi pengetahuan sikap dan ketermpilan untuk mengerjakan
suatu kebaikan agar tercapainya kemaslahatan umat dalam rangka mengabdi kepada
allah swt, penyajian teknik ceramah bisa menggunakan alat bantu seperti benda,
papan tulis, gambar-gambar, sketsa, slide, peta komputer, LCD, dan sebagainya,
Teknik
ceramah adalah teknik yag paling banyak dipakai oleh pendidik , hal ini karena
teknik ceramah mudah di lakukan tanpa banyak membutuhkan biaya dan banyak
menghasilkan sejumlah materi pelajaran dengan peserta didik ang banyak pula,
dapat mengulangi pelajaran bila diperlukan,
Tehnik
ini juga mempunyai kelemahan yaitu peserta didik menjadi pasiff karena
komunikasi interaksi dan transaksi tidak terjadikadang-kadang pendidik tidak
mengetahuikemampuan tiap individu sehingga pandai merasa bertambah pandai dan
yang lemah merasa lebih lemah lagi, teknik ceramah disamping membosankan
terrutama bagi peserta didik yang mempunyai kemampuan lebih juga kadangkala
menjadikan peserta didik merasa benci kepada pendidik yang kurang lihai
berbahasa yang baik
Prosedur
pelaksanaan teknik ceramah dapat dimulai ddengan persiapan dengan menyediakan bahan , menjelaskan tujuan
dengan peserta didik serta membangktkan apersepsi pada siswa untuk memahami dan
mengontresantikan pada pelajaran dan penyajian bahan yang berkenaan dengan ppokok masalah dan perbandingan
abstraksi, generalisasi (dengan menampilkan kesimpulan) dan aplikasi
penggunanya,
b.
teknik tulisan (al-kitabah)
teknik
yang dilakukan dengan cara menyebarkan informasi kepada peserta didik melalui
resume tulisan, diktat, buku modul, buku literatr serta brosur-brosur teknik ini bisa digunakan
sebagai pengganti dari tatap muka bila pendidik berhalangan, disamping untuk
melengkapi ceramah pendidik yang di sampaikan kepada peserta didik secara garis
besarnya
teknik
tulisan mempunyai kelebihan yaitu bisa bertaman lama dan lebih abadi serta
dapat dibaca berulangu-ulang bila di perlukan sehingga isinya dapat di pahami
lebih mendalam serta dapat di baca sewaktu-waktu sesuai dengan kesempatan yang tersedia,
kelemahanya adalah banyak juga yang tidak senang membaca tetapi lebih suka
membaca
2.
teknik dialog (hiwar)
teknik
yang dilakukan dengan menyajikan suatu topik masalah yang dilakukan melalui
dialog antarapendidik dan peserta didik.
Teknik dialog dapat brrfungsi dengan baik jika terjadi komunikasi transaksi
yang didukung oleh minat yang tinggi dari pendidik dan peserta didik untuk
mengetahui jawaban dari masalah yang di hadapi dapat membangkitkan motifasi
bagi pendidik dan peserta didik untuk menemukan hakikat apa yang di cari
teknik
dialog mempunyai kelebihan sebagai berikut
Ø setiap pihak memahami
permasalahan yang dihadapi melalui upaya perenungandan menghadirkan jawaban
Ø dapat menghayati
hakikat topik yang dipermasahkan
Ø secara otomatis bisa
mengarahkan tingkah laku subjek dan objek sesuai dengan tuntutan norma yang ada
Ø adanya rasa bangga
karena ikut terlibat langsung dalam percaturan pembicaraan
prinsip yang harus di patuhi bagi peserta didik dan pendidik dalam
menggunakan teknik dialoga adalah
Ø tidak memihak salah
satu indifidu atau kelompok apalagi memihak individu atau kelompok yang berpendapat tidak benar sebab hakikat
teknik ini digunakan untuk mencari hakikat ebenaran
Ø pernyataan yang
dikemukakan harus di sertai argument yang kuat sehingga dapat di akui
sebenarnya tanpa di ragukan
Ø adanya komunikasi
transaksi dan masing-masing pihak berfungsi menajamkan persoalan yang dihadapi
sehingga menemukan suatu kebenaran dan hakikat yag sesungguhnya.
a.
Teknik tanya jawab (al-as’ila wa ajwibah)
teknik
yang dilakukan dengan mengajukan berbagai pertantanyaan yang dapat membimbinga
orang yang ditanya untuk mengemukakan kebenaran dan hakikat yang sesngguhnya,
pelaku dari tenik dapat dilakukan oleh pendidik dan dan daat juga oleh peserta didik
Segi
positif dari teknik ini adalah situasi lebih hidup, dapat melatih peserta didik
untuk mengemukakan pendapatnya dan bisa menimbulkan perbedaan pendapat dalam
kelas yang menjadikan situasi diskusi lebih hidup. Di samping itu teknik ini
membangkitkan kreatifitas dan minat peserta didik agar lebih aktif dan
bersungguh mengikuti pelajaran. Pendidik dapat mendeteksi pehaman peserta
didknya.
Segi
negatif adalah teknik ini banyak membutuhkan waktu , khususnya bila terjadi
perbedaan yang sulit di selsaikan dan kemungkinan terjadi terjadi penyimpangan
atas topik yang diberikan serta kurang tepatnya dalam dalam mencari kesimpulan
atau inti pelajaran
Teknik
tanya jawab dapat berfungsi dengan baik jika dalam tahap awlnya terdpat rumusan
pertanyaan –pertanyaan yang di ajukan dapat membangkitkan minat dan mendorong
siswa untuk aktif sehingga terjadi kerjasama antara peserta didik dan mereka dapat
mengasosiasikan pasa masalah yang lain . disamping itu , dalam teknik ini dapat
dilakukan secara adil dalam membagi giliran bertanya . bentuk pertanyaan yang
dikemukakan dapat berupa pemahaman, penerapan, ingatan, analisis, sistematis,
evaluatif, dan sebagainya
b.
Teknik
diskusi(al-naqasa)
Teknik
yang dilakukan dengan cara penyajian bahan pelajaran. Dalam teknik ini pendidik
memberikan kesempatan pada peserta didiknya untuk mengadakan pembicaran ilmiah
baik secara indifidu maupun berkelompok dan mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan,
atau menyusun alternatif pemecahan suatu masalah. Masalah yang di diskusikan
dapat berupa pemecahan masalah sosial (the sosial problem) pemecahan kasus
kehidupan sehari-hari, serta pemecahan masalah pelajarn khususnya koreksi
pelajarann
Segi
positif teknik ini dalah membantu peserta didik
untuk mengambil kesimpulan yang lebih baik daripada memutuskan sendiri,
tidak terjebak dengan pemikiran yangkeliru , meningkatkan motifasi tehadap
peningkatan berfikir keras serta adanya hubungan akrab dari dan menyenangkanbentuk-bentuk
·
Whole gruop, diskusi yang dilakukan yang dilakukan
dalam satu kelas yang jumlah anggotanya tiak melebihi 15 peserta didik
·
Buzz group, diskusi yang dilakukan oleh keloimpok
besar yng dapat dibagi dengan beberapa kelompok dan satu kelompok erdiri dari
5orang
·
Panel, diskusi yang dilakukan oleh sekelompok
peserta dengan bertukar pikiran di antara beberapa partisipan , biasanya 3-4
partisipan yang di hadapkan pada kelompok pendengar yang besar dan bersifat
formal
·
Musyawarah , diskusi yang di lakukan dengan cara
menyajikan bahan pelajaran melalui perndinga untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kadang kala antara diskusi dan musyawarah di bedakan, karena
diskusi untuk menemukan kebenaran walau dalam kondisi kacau, sedangkan
musyawarah bertujuan menemukan kesesuaian pendapat , sehingga terjadi
keserasian dan keakraban untuk keselamatan bersama
·
Semimar , diskusi yang dilakukan dengan dara
membahas mengenai suatu masalah yang bersifat ilmiah dengan titik pembahasanya
di pusatkan pada topk yang di sampaikan oleh beberapa ahli
·
Forum diskusi yang dilkukan dengan cara penyajian
bahan pelajaran melalui forum, baik datangnya dari pendidk ataupun peserta
didim yang di tanggapi oleh peserta didik , misalnya forum kajian ilmiah, forum
pengabdian sosial, dan lainya.
c.
Teknik bantah-bantahan (al-mujadalah)
Sebenarnya
teknik ini hampir sama dengan teknik diskusi, hanya saja teknik ini di ikuti
oleh peserta heterogen yang mungkin berbeda ideologo agama, prinsip,.filsafat hidup atau
perbedaan-perbedaan lainya.
Tujuan
dari diterapkanya teknik jial adalah untuk mempengaruhi atau bahkan memaksa
peserta agar mengikutu keinginnya, sehingga sifat terknk ini terkesan paling
menjatuhkan dan mengalahkan lawan serta ingin mempertahankan pendapat pribadi.
Menurit
alnahlawi, eknik jidal mempunyai teknik jidal mempunyai kelebihan sebagai
berikut:
-
Mendidik peserta didik untuk bersemangat mencari
kebenaran dan mengemukakan kebenaran dengan argument yang kiuat dan rasional
sehingga teknik ini mampu mengembangkan potensi
-
Menghindari peserta didik dari pemikiran yang
ilhad (ateis) dan syirik serta mananamkan kebencian terhadap kebatilan
-
Mendidik peserta didik untuk menggunakan pikiran
yang dapat memperoleh hakikat yang sebenarnya
d.
Teknik brainstorming (sumbang saran)
Teknik
yang di lakukan dengan cara mengajar yang mana seorang pendidik di dalam kelas melontarkan
sejumlah pertnyaan dan masah untuk kemudian peserta didik dituntut untuk
menjawab dan menyatakan pendapat dan berkomentar sehingga memungkinkan adanya
masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru
a) di samping itu, dapat
pula di artikan untuk mendapatkan ide dan gagasan dari sekelomok peserta dalam
waktu yang singkat
b) tujuan dari teknik
ini adalah menguras habis pengetahuan yang di kethui pesert dalam menanggapi
masalah
Teknik
brainstorming mempunyai banyak keunggulan yaitu peserta didik dapat berfikir
aktif dan dapat menyatakan pendapatnya dengan cepat dan logs, adanya kebebasan
berpendapat secara mutlak dan tercipta suasana demokrasi, selain itu teknik ini
dapat menyebabkan persaingan yang ketat dan dapat merangsang peserta didik
untuk tetp bersemangat sehingga peserta didik yang lemnah terdorong untuk
berpartisipasi dalam menanggapi masalah tersebut.
Namun
kelemahan teknik ini adalah pendidik tidak mendapat wktu yang cukup kepada
peserta didik untuk berfikir sehingga kadang-kadang pembicara di dominasi oloh
peserta didik yang pandaoi saja. Selain itu pendidik yang menampung ide tidak
dapat menyimpulkan masalah dan peserta didik tidak segera mengetahui apakah
pendapatnya benar atau salah.
Teknik
ini tidak menjamin adanya penyelsaian masalah yang diajukan, bahkan mungkin
masalah yang diajukan berkembang kearah yang tidak diharapkan,, demikian juga
,n sebagai pendidik yang kurang disa memainkan teknik ini sehingga suasana
kelas menjadi berantakan dan kacau. Teknik brainstoming dalam pendidikn islm
sangat tepat di gunakan untuk pengjaran materi perbandingan mazhab, sehingga
peserta didik terhindar dari fanatisme terhadap mazhab tetapi juga tidak
membencinya.
Istilah
brainsorming dapat di artikan sebagai “pengacauan otak” yang efektif di terpkan
dlam dunia training (talqin)dan lebing mengarah pada teknik indoktrinasi
(talqin). Prosedur penggunaan teknik adalah peserta training dituntut untuk
menjawab sejumlah pertanyaan dan kemudian jawaban atas pertanyaan tersebut di kejarterus dengan di bneri bantahan dan
pertanyaan lagi, sampai peserta trining tidak mampu menjawb , dengan demikian
pengetahuan, paham, dan kepercayaan yang di miliki menjadi kacau dan goncang,
saat inilah para instruktur dapat memberikan indoktrinasi suatu kepercayaan,
sehingga dia mudah sekali di tklukan.
Tujuan
utama teknik ini tidak membuang dan kepercayaan peserta training , melainkan memberikan perbandingan (muqarin)suatu paham
dan kepercayaan dari mazhabatau aliran lain , dan memberikan kesimpulan bahwa
semua kebenaran yangdi capai manusia bersifat nisbi dan temporer yang di batasi
oleh ruang dan waktu.
3.
Teknik bercerita (al-qishash)
Teknik
yang dilakukan dengan bercerita , mengungkapkan peristiwa-peristiwa bersejarah
yang mengandung ibrah (nilai moral, sosial, dan rohani.) bagi seluruh umat
manusia di segala tempat dan zaman , baik megenai kisah yang bersifat kebaikan
yang berkibat baik maupun kisah kezaliman yang berakibat buruk di masalalu.
Teknik
ini sangat efektif sekali, terutama untuk memberi sejarah (tarikh), sirah, dan
khultur islam, serta lebih lagi sasaranya adalah buntuk peserta didik yang
masih dalam perkembangan fantasi. Dengan mendengar suatu kisah, kepekaan jiwa
dan perasaan peserta didik dapat tergugah dan meniru figur yang bak yang
berguna bagi perkembangan hidupnya, dan membenci terhadap tokoh antagonis atau
zalim
4.
Teknik metafora (al-amsal)
Muhamad
rasyid dalam al-manar bahwa al-amsal adalah perumpamaan baik yang berupa
ungkapan, gerak, maupun melalui gambar-gambar, . dalam teknik metafora lebih
mengarah kepada parumpamaan dalam segi ungkapan belaka.
Teknik
metafora mempunyai kelebihan karena dapat memberikan pemahaman konsep abstrk
bagi peserta didik serta dapat memberikan kesan dan bekas yang mendalam
terhadap perumpamaan yang diberikan membawa pemahaman rasional yang mudah
dipahami dan menumbuhkan daya motifasi untuk meningkatkan imajinasi yang baik
dan meninggalkan imajinasi yang tercela.
Teknik
metafora dapat di realisasikan melalui bentuk-bentuk sebagai berikut:
a.
Simbolisme ferbal
Teknik
yang dilakukan dengan cara menggunakan bahasa0bahasa simbol yang dapat menarik
minat pendengar . pada dasarnya , bahasa simbol memiliki nilai-nilai sejarah
yang tinggi karena di format dalam
bahasa seni, di sehingga sejarah tersebut suguhkan dalam bahasa yang
sesederhana mungkin. Suatu kisah yang mempunai arti metafora yakni kisah cinta anak adam (Qabil dan Habil)
sedng memperebutkan pasangan hidupnya.
Al-Qur’an
sesungguhnya kitab suci yang kaya kan simbol dan interprestasi , hal ini karena
isinya dapat dimengerti oleh semua lapisan manusia walaupun hasil pengertian
dan pemahaman itu berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat pengetahuan dan tajam
penalaran dan perasanya, semakin banyak pula ia memperoleh rhasia-rhasia yang
terkandung dalam simbol-simbol tersebut. bahasaAl-Qur’an tidaklah sulit, sebb
kalau sulit orang awam tidak mampu memahaminya, namun demikian juga bahasa Al-Qur’an
tidaklah mudah , sebab jika mudah akan membosankan bagi kaum intelektual dan
cendikiawa. Karena itu bahasa al-quran merupkan bahasa simbol.
b.
Teknik karyawisata (al-rihlah al-ilmiyah)
Teknik
yang di lakukan dengan cara panyajian suatu bahan pelajaran dengan membawa
peserta didik pada objek yang akan di pelajari secara langsung di luar kelas.
Sebagai contoh jika pendidik menerangkan materi sejarah kebudayaan islam di
indonesia sebaiknya peserta didik di ajak ke makam sunan ampel, sunsn muria,
dan tempat-tempat bersejarah lainya, dengan demikian peserta didik memiliki
deskriptif secara langsung tentang nateri pelajarn yang di berikan
Teknik
ini merupakan perpaduan antara pendayagunaan pancaindr a dan rasa serta
obserfasi, sehingga hasil yang dicapai tidak hanya didasarkan kmunikasi verbal
melainkan pemanfaatan metode audiovisual
. teknik ini memiliki kelemahan yaitu banyak menyita waktu , biaya, serta
tenaga baik pendidik maupun perserta didik.
5.
Teknik imitasi (al-qudwah)
Teknik
yang dilakukan dengan ccara menampilkan seperngkat teladan bagi diri pendidik untuk peseerta didik
melalui komunikasi transaksi di dalam kelas maupun di luar kelas. Teknik
imitasi dilakkan karena ajaran agama islam tidak sekedar ditransformasikan pada
eserta doidik tetapi juga diintregasikan dalam kehidupan yang nyata , sehingga
tuntutn pendidik tiddak hanya berceramah, berkotbah, atau berdiskusi tetapi
lebih penting lagi , mengamalkan semua ajaran yang telah di mengertisehingga
peserta didik daat menir ddan mengamalkanya (Qs. Ash-shaf:2-33)
Untuk merealisasikan teknik imitasi dapat di
gunakan bentuk-bentuk teknik sbb:
a.
Teknik uswatun hasana
Metode ini maksudnya: hal-hal yang
dapat ditiru atau di contoh oleh seseorang dari oranng lain, namun keteladanan
yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat
pendidikan islam, yaitu keteladanan yang baik, sesuai dengan pengertian uswah
dalam ayat-alqur'an.
Kelebihan: memudahkan anak didik dalam
menerapkan ilmu yang dipelajarinya, memudahkan guru mengevaluasi hasil belajar,
mendorong guru akan selalu berbuat baik, tercipta situasi yang baik dalam
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Kelemahan: figur guru yang kurang baik cenderung akan ditiru
olah anak didiknya, jika teori tanpa praktek akan menimbulkan verbalisme.
b.
Metode Demonstrasi dan dramatisasi
(al-tathbiq)
adalah
metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian
atau untuk memperlihatakan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan
tertentu kepada siswa. Dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran fikih.
Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi: perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi.teknik demonstrasi biasanya di praktekan oleh pendidik
sendiri, Sedangkan teknik dramatisasi di perankan olah peserta didik
teknik ini mempunyai kelebihan khusus yaitu adanya
kreatifitas peserta didik yang semakin meningkat , memperbanyak pengetahuan,
pelajaran bertahan lama karena selalu di minati, siswa cepat menangkap
pengertian karena perhatianya terfokus pada pelajaran, serta mengurngi
kesalah-fahaman
c.
Teknik permainan
dan simulasi(game and simulation)
Teknik yang di
lakukan dengan cara pengajaran dalam situasi yang sesungguhnya, bagian-bagian
taerpenting di dupplikasikan dalam bentuk permainan, sehingga peserta didik
bertindak secara langsung memainkan peranya, tujuan teknik ini adalah melatih
keteranpilan yang bersifat profesional, memperoleh pemahaman tentang suatu
konsep dan prinsip. Melatih memecahkan masalah, memberi motivasi kerja serta
menimbulkan kesaaran sendiri, rasa simpati perubahan sikap, dan kepekaan.
Bentuk simulasi adalah sebagai berikut
-
Peer teaching,
pelatih mengajarkan yang dilakukan oleh peserta didik kepada teman-temanya
sendiri sebagai calon guru
-
Role playing,
permainan peranan untuk mengkreasikan kembali peristiwa-peristiwa yang telah
terjadi atau akan terjadi
-
Sosiodrama,
permainan peran yang ditujukan untuk menentukan alternatif pemecahan masalah
–masalah sosial
-
Psikodrama,
permainan peran yang ditujukan agar peserta didik memperoleh pemahaman yang
lebih baih tentang diri sendiri, menentukan konsep sendiri, menyatakan kreasi
yang menghantui dan menekan diri
-
Simulation game,
permainan peranan yang menuntut peserta didik berkompetisi untuk mencapai
tujuan tertentu melalui adegan dengan memenuhi peraturan-peraturan tertentu
6.
Teknik drill
(al-mumarasah al-amal)
Teknik yang
dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan padapeserta didik secar kontinu agar
peserta didik dapat terbiasa melakukanya, teknik ini sangat efektif untuk pengajaran ahklak, pembinaan
sikap, mental yang baik dan penanaman nilai moral pribadi dan sosial.
Bentuk-bentuk teknik drill dapat di relisasikan dalam bentukteknik sebagai
berikut;
a.
Teknik inquiry
(kerja kelompk)
istilh kerja
kelompok memgandung arti bahwa siswa-siswa dalam suatu kelas dibagi kedalam
beberapa kelompok besar maupun kecil yang didasarkan atas prinsip untuk
mencapai tujuan bersama. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalm pelaksanaan metode
kerja kelompok, yaitu :
§ menentukan
kelompok
§ pemberian
tugas-tugas kepada kelompok
§ peengerjaan
tugas pada masing-masing kelompok
§ penilaian
Adapun kelebihan dari metode ini adalah
melatih dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan toleransi
adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara individu
dalam kelompok
menumbuhkan rasa ingin maju dan persaingan yang sehat
Sedangkan kekurangannya :
ü memerlukn
persiapan yang agak rumit
ü harus
diawasi guru dengan ketat agar tidak timbul persaingna ynag tidk sehat
ü sifat
dan kemampuan individu akn terabaikan
ü jika
tuga tidak dibatasi waktu tertentu, maka akan cenderung terabaikan
b.
teknik discovery
(penemuan)
Teknik yang dilakkan dengan cara
mengajar peserta didik dengan melibatkan dalam proses kegiatan mental dengan
melalui tukar pendapat, diskusi, seminar, membaca, dan mencoba sendiri agar
peserta didik terbiasa dan dapat belajar sendiri.
Teknik discovery dapat mengembangkan
kesiapan mental siswa, seperti mengamati, mencerna, mengerti,
mengklasifikasikan, membuat asumsi, menjelaskan, mengukur, dan membuat
konklusi. Selain itu teknik ini dapat membankitkan belajar karena termotifasi
dan adanya percaya diri.
Kelemahan teknik ini adalah tak
semua peserta didik memiliki kesiapan mental sehingga dia kurang berani
bertindak, serta tidak banyak memberikan peluang untuk berfikir secara intensif.
c.
Teknik micro
teaching
Kegunaan teknik ini adalah mempersiapkan
diri peserta didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar
sepenuhnya di muka kelas dengan memperoleh nilai tambah atas pengetahuan ,
kecakapan, dan sikap sebagai guru yang profesinal. Teknik ini kalau tidak di
biasakan maka efektifitasna berkurang, mamun jika berjalan dengan baik maka
menghasilkan bentuk asistensi (badal) maupun tutor sebaya
d.
Teknik modul
belajar.
Teknik
yang digunakan dengan cara mengajar kepada peserta didik melalui paket belajar
berdasarkan performance atau kopentensi.teknik model belajar bisa berjalan
dengan lancar jika sebelumnya seorang pendidik mempersiapkan
diagnosis.(mengetaui kebutuhan dan kemampuan anak).kemudian pendidik menyiapkan
paket berdasarkan diagnosis tersebut, meliputi kemampuan awal, penilaian,
pendahuluan, tujuan pengajaran, urutan belajar, keseluruhan paket, inti pengajaran,
remidiasi, dan sumber, disamping upaya tersebut pendidik harus menetapkan
pengelolaan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan paket, menyediakan tes
awal, memberikan umpan balik terhadap
penyampaian tujuan. dalam hubungan keseluruhan kelas pendidik merefisi kegiatan
yang kurang cocok dengan peseta didik dan memberikan saran kepada peserta didik
agar menyelesaikan kegiatan dengan baik, baik secara individu maupun kelompok.
Keuntungan
teknik ini dapat dilakukan secara individual menurut irama yang disenangi oleh
peserta didik masing-masing, tidak ada
istilah kegagalan, yang ada hanyalah belum berhasil penyampaian tujuan. disamping
itu teknik ini terorganisi dalam pendekatan sehungga peserta didik mempunyai
tanggung jawab dari rencana awal sampai
evaluasi, menimbulkan kreatifitas pendidik untuk melengkapi paket supaya lebih
efektif serta dapat menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik.kelemahan teknik
ini yaituseperi cara pablik yang mencetak peserta didik, padahal fungsi
pendidik adalah mengembangkan dan membangkitkan peserta didik untuk mencintai
ilmu menurut bakat, minat dan kemampuannya. selain itu teknik ini dapat menyita
waktu banyak untuk membuat dan mengembangkan paket tersebut, serta mengadakan
modifikasi paket tiap tahun, komunikasi intereksi dan komunikasi transaksi
antar pendidik dan peserta didik berkurang.
e.
Teknik belajar
mandiri(independent Studi)
Teknik
yang dilakukan dengan cara menyuluruh peserta didik agar belajar sendiri,baik
di dalam kelas maupun kelas. teknik ini disebut juga teknik otodikdak. prosedur
aplikasi teknuk ini adalah menggali mimat dan kemampuan peserta didik dengan
berbagai instrumen untuk dasar belajar sendiri. proedur aplikasi teknik ini
perlu ada semacam kontrak dengan peserta didik dengan hal-hal yang perlu
dilakukan.ketrampilan yang perlu di cek adalah cara mencatat menggunakan perpustakaan
dan cara melapor lisan maupun tulisan. disamping itu prosedur ini memberi waku
yang memadai membantu siswa sesuai dengan kebutuhannya. menolong nilai kemajuan
peserta didik dengan memeriksa catatannya mengadakan diskusi antar peserta
didik untuk bertukar pengalaman, dan merencanakan belajar mandiri.
Keuntungan
teknik ini adalah dapat diikuti dapat dikejar targetnya sesuai dengan
kesanggupan dan kreatifitas serta minat peserta didik,dapat dilaksanakan
disekolah macam apa saja, cocok untuk semua kurikulum, dapat meningkatkan
motifasi anak, menjembatani antara kebutuhan sekolah dan kebutuhan masyarakat, memajukan
rasa mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab serta dapat mempelajari materi
yang tidak diajarkan disekolah yang membuat aktif dan terlibat langsung pada
kegiatan bagi peserta didik.
kelemahan
teknik ini adalah hubungan sosial menyempit, sulit mengadakan grup studi, membutuhkan
banyak pendidik, dananya besar karena sering membutuhkan banyak fasilitas yang
memadai, pemeriksaan hasil belajar agak sangat sulit karena diantara pendidik
dan peserta didik tidak bertatap muka dan mungkin peserta didik merasa
keberatan dalam memikul tugasnya sehingga tugas yang di berikan tercecer
7.
Teknik pengambilan
pelajaran dari suatu peristiwa (ibrah)
Muhamad rasyid ridha mengartikan
ibrah dengan suatu kondisi yang dapat menghantar pengetahuan, dan dari pengetahuan
konkret menuju pengetahuan abstrak, baik melalui perenungan (ta’amul),
pemikiran (taffakur), maupun mengingat (tadzakkur). Al-nahlawi memberikan arti
ibrah dengan kondisi psikis manusia yang dapat menghantar magsud pengetahuan
yang disaksikan melalui upaya obserfasi, membandingkan, menganalogi, dan
memberi keputusan yang rasional, sehingga pada suatu kondisi yang dapat memberi
dorongan, khususnya hati, tanpa mengabaikan kesesuaian dengan alur pemikiran
sosial.
Aplikasi teknik ibrah dalam
pendidikan islam adalam suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengajar peserta
didik melalui pangamatan, perbandingan, dan penganalogian serta mengambil
keputusan terhadap objek yang di pelajari. Hal tersebut menyebabkan siswa
mempunyai pengetahuan sesuai dengan harapan masyarakat dan dapat membentuk
sikap kepribadian yang trampil dan profesional, serta memperkuat keimanan
kepada kebesaran Allah SWT.
Untuk merealisasikan teknik ibrah
ini dapat digunakan bentuk-bentuk teknik sebagai berikut:
a.
Eksperimen
Teknik
yang menggunakan cara mengajar dengan memberikan tugas kepada peserta didik
untuk melakukan percobaan tentang sesuatu, mulai dari pengamatan, penulisan,
sampai kepada kesimpulan. Kemudian hasilnya diberikan kepada pendidik guna di
adakan pengevaluasian. Tujuan teknik eksperimen adalah agar peserta didik mampu
mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Selain itu, eksperimen ini
bertujuan melatih dan membiasakan peserta didik untuk berfikir ilmiah
(scientific thinking), sehingga pada akhirnya peserta didik menemukan bukti
kebenaran dari teori sesutu yang sedang di pelajari. Teknik efektif untuk
untukmembantu bmenyelsaikan skripsi, tesis
ataupun disertasi bagi peserta didik dengan cara mengetahui sejumlah
teori dan mengadakan pengecekan di alam empiris sevalid mungkin.
b.
Teknik penyajian
kerja lapangan
Teknik yang dilakukan dengan cara
mengajar peserta didik melalui keterlibatan dan partisipasinya ke lapangan
kerja di luar sekolah, sehingga peserta didik tidak hanya sekedar mengadakan
obserfasi atau peninjauan saja, tetapi langsung turun kelapangan kerja. Tujuan
penyajian teknik kerja lapangan ini agar peserta didik dapat menghayati dan
berpartisipasi aktif dalam proses pekerjaan itu, serta menjadikan kebiasaan
bagi dirinya untuk memahami masalah, hambatan, dan penyelsaian pekerjaan yang
dihadapi.
c.
Teknik penyajian
secara kasus
Teknik yang dilakukan dengan cara
mengajar peserta didik melalui penyajian suatu kasus yang dialami oleh peserta
didik sendiri atau orang lain. Kasus
yang terjadi pada siapa saja dapat dimanfatkan untuk penyajian teknik ini
sebagai bahan dan bahasan yang perlu di pecahkan, sehingga pada akhirnyapeserta
didik terbiasa menghadapi problem dan dapat menyelsaikanya. Teknik penyajin
secara kasus dapat melalui penekatan prolem solving dengan memerhatikan asumsi
yang mendasarinya.
d.
Teknik penyajian
non-directive
Teknik yang dilakukan dengan cara
menajar peserta didik melalui keterlibatan dan kebiasaanya dan kebiasaanyaa
dalam melakukan observasi, menganalisis data yang diperoleh, serta membuat
kesimpulan sendiri. Operasionalisasi teknik non –irektive adalah adalah seorang
pendidik memberi pokok-pokok tugas yang telah disusun, sehingga dengan tugas
tersebut peserta didik dapat melakukan sebagai berikut
-
Observasi pada
objek penalaran
-
Menganalisis fakta
yang sedang dihadapi
-
Membuat konklusi
sendiri dari hasil pengamatan
-
Menjelaskan
hal-halk yang telah ditemukan
-
Membandingkan
dengan fakta lain
8.
Teknik pemberian
janji dan ancaman (targhib wa tarhib)
Targhib adalah harapan serta janji
yang diberikan pesert didik yang bersifat menyenangkan dan merupakan kenikmatan
karena mendapat penghargaan. Sebaliknya tarhib merupakan ancman pada peserta
didk bila ia melakukan suatu tindkan yang menyalahi aturan. Kedua tehnik ini
sangat efektif di gunkan karena dapat menumbuhkan motifasi baru yang sifatnya
tidak memaksa dan menekan aplikasi teknik targhib dan tarhib dalam proses
pendidikan islam tidak sama dengan tehnik anugrh dan hukuman (tasawab) dan
iqob. Kelebihan teknik targhib dan tarhib dengan teknik anugrah dan hukuman
adalah
-
Targib dan tarhb
bersifat transenden yang mampu mempengaruhi jiwa peserta didik secara fitri,
sedangkan anugrah dan hukum bersifat duniawi yang dalam pelaksanaanya terdapat
kesan memaksa.
-
Targhib dan tarhib
praktis dan ekonomis dalam aplikasinya, sedangkan anugrah dan hukuman
menggunakan alat tertentu serta membutuhkan biaya.
-
Ruang lingkup
pelaksanaaan targhib dan tarhib bersifat umum, mencakup subjek dan objek yang
tak terbatas, sedangkan teknik anugrah dan hukuman khusus untuk orang-orang
tertentu saja.
Walaupun
demikian, teknik targhib dan tarhib masih memiliki kelemaha, yaitu tidak
realistis, sehingga tidak mendatangkan visualbagi peserta didik. Sedangkan
teknik anugreah dan hukuman lebih realistis dan mempunyai visual tersendiri.
Banyak
ayat yang menerangkan tentang teknik targhib tan tarhib, misalnya QS.
Az-zalzalah: 6-8; al-isra: 13-14; ibrahim; 46; al-mu’minin: 17; ath-tthur;10-12,
al-mulk; 19-37. Teknik targhib dan tarhib dapat membentuk tekni-teknik sebagai
berikut;
a.
Teknik pemberian
bimbingan dan ampunan
Tenik
yang di lakukan dengan cara membimbing anak yang telah melakukan kesalahan
dengan menjajikan adanya ampunan. Teknik ini di peruntukan bagi peserta didik
yang bersalah, selanjutnya seorang pendidik memberikan bimbingan agar peserta
didik tersebut dapat memecahkan problemnya sendiri. Dengan demikian, peran guru
hanya memberi simulasi dan bimbingan secara umum saja (QS. Al-maidah ; 39;
al-an-am; 54; thaha; 82;al-baqarah; 222; az-zumar; 53; al-a’raf; 156). Firman
Allah swt: “ barang siapa yng mengajarkan kehjahatandan menganiaya dirinnya,
kemudian ia memohon ampun kepada Allah niscaya ia mendapati Allah yang maha
pengampun lagi maha penyayang.’’ (QS. An-nisa; 110)
b.
Pemberian motiasi
dan peringatan (al-tasywiq dan
al-tadzkir)
Teknik
yang di lakukan dengan cara memberi motifasi tinggi pada peserta didik,
sehingga ia merasa senang dan bangga melakukan suatu perintah. Disamping itu,
teknik ini memberikan gambaran yang
sangat membahayakan terhadap perbuatan yang jahat, sehingga peserta didik
secara preventif menghindarkan diri dari segala perbuatan yang menyuitkan masa
depanya. Firman Allah swt; “barng
siapa mengerjakan amal sholeh maka pahalanya untuk dirinya, dan barang siapa
yang berbuat jahat maka dosanya untuk dirinya, dan barang siapa yang berbuat
jahat maka dosanya atas dirinya, dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu mengniaya
hamba-hambanya.’’ (QS. Al-fushshilat: 46)
c.
Teknik anugerah
dan hukuman (tsawab dan iqab)
Teknik
yang di lakukan dengan cara memberi anugerah pada peserta didik yang
berprestasi dan hukuman bagi mereka yang melanggar dan lemah. Teknik anugerah
dapat diberikan kepada peserta ddik dengan syarat bahwa hadiah yang di berikan
terdapat relevansi dengan kebutuhan pendidikan, misalnya untuk peserta didik
yang ranking pertama di berikan hadiah bebas SPP, wisata spritual seperti
umrah, tadabbur alam, dan sebagainya. Demikian juga hukuman yang diberakan harus mengandung makna edukatif, misalny yang
terlambat masuk sekolah di beri tugas untuk membersihkan halaman sekolah, yang
tidak masuk kuliah di beri sanksi mebuat paper.
Hukuman
pukul merupakan hukuman terakhir bila mana hukuman yang lain sudah tidak dapat
di terapkan lagi. Hukuman tersebut dapat di terpkan bila mana anak didik telah
beranjak usia 10 thn, tidak membahayakan syaraf otak peserta didik, serta
menjadikan efek negatif yang berkelnbihan. Sabda Nabi saw.: “serulah anakmu
untuk mengerjakan sholat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah bila
membangkang (meninggalkanya), jika mereka telkah berusia 10 thn pisahkan tempat
tidurnya’’ (HR. Abu dawud)
9.
Teknik koreksi dan
kritik
Teknik yang dilakkan dengan cara
membahas dan menyelidiki terhadap suatu topik dalam suatu buku, atau pendapat
dari seorang guru, yang disuguhkan dengan car mencari kelemahan-kelemahanya dan
dapat dibandingkan dengan buku atau pendapat lain. Dengan demikian, peserta
didik dapat mengetahui pendapat yang masih relefan dan mengandung nilai
kebenaran. Aplikasi teknik koreksi dan kritik ini dapat berupa resensi buku,
koreksiterhadap pendapat, atau bahkan metodologiyang disanpaikanoleh pendidik
guma mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
10.
Teknik perlombaan
Teknik yang dlakukan dengan cara
memberikan pelajaran kepada peserta didik melalui upaya yang bersifat kompetisi
antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lainya. Bentuk teknik
ini dapat berupa olah daya pikir (cerdas cermat, cepat tepat) olah tulis
(membut karya ilmiah, resensi buku, nmelukis, menggambar), dan olahraga
Teknik ini sangat efektif karena
dapat menguras keseluruhan kemampuan yang imiliki peserta didik dalam waktu yng
sesingkat mungkin, peserta didik terbiasa merefleksi kemampuanya tnpa
memikirkanya lebih lama, akan tetapi kelemahan teknik ini menjadikan minder bagi peserta didik yang
sama sekali tidak mempunyai kemampuan spesial dan perhatian selanjutnya lebih
banyak didominasi bagi peserta didik tertentu saja.
Teknik yang
digunakan pada materi bidang kebahasaan (linguistik) yang tepat gna adalah abb:
a.
Teknik muthala’ah
atau qiro’ah (membaca)
Teknik membacakan peserta didik dan
peserta didik menyimak dan memperhatikan bacaan dan sesekali peserta didik
meniru bacaan pendidik tersebut. Fungsi pendidik disini adalah memperhatikan
dan menegur bila terjadi kesalahan
b.
Teknik imla’
(dikte)
suatu teknk yang dilakukan oleh
seorang pendidik untuk membaca suatu bacaankemudin peserta didik mencatatnya,
sehingga peserta didik memiliki kemampuan menulis yang benar serta dapat
melatih pendengaran yang ajam
c.
Teknik muhadatsah
(dialog)
Teknik yang dialakukan dengan cara
berdialog atau bercakap-cakap antara pendidik dan peserta didik, antarara
peserta didik dengan sesama peserta didik. Teknik ini sangat efektif untuk
melatih keterampilan berkomunikasi dengan keahlian berbahasa dengan orang lain.
d.
Teknik insya’
tahriry (mengarang)
Suatu teknik yang dilakukan oleh seorang pendidik yang
menyerukan pada pesert didik agar menumpahkan dan mengungkapkan segala isi
hatinya melalui tulisan yang yang berupa susunan kalimat yang benar dan
ssempurna pengertianya, teknik ini sangat tepat digunakan untuk melatih
kemampuan peserta didik dalam aspek mengarang karya tulis,sehingga kemampuannya
dapat dibaca orang lain, dan lebih efektif lagi bagi peserta didik yang
berkemampuan tinggi dibandingkan dengan teman-temannya, sehingga kelebihan
kemampuannya itu dapat ditumpahkan melalui pembuatan risalah, makalah, resume, skripsi,
tesis maupun disertasi.
Teknik insya’tahriry dapat berupa:
·
Insya’washfi,menulis
sesatu yang dapat ditangkap oleh indra peserta didik,misalnya menulis tentang
keindahan alam sekitarnya.
·
Insya’qishashi,menulis
suatu cerita,komentar atau perumpamaan tentang sesuatu,misalnya membuat cerita
para nabi.
·
Insya’rasa’il,menulis
surat dengan bahasa yang sederhana mungkin,singkat dan padat.
·
Insya’
ibtikari,mengarang susunan kalimat baru yang sisinya sesuai dengan
pemikiran-pemikiran yang logis.
·
Insya’khayali,mengarang
suatu kalimat yang sumbernya dari daya fantasi.
e.
Teknik makhfudzat
(hafalan)
Suatu
teknik yang digunakan oleh seorang pendidik dengan menyerukan peserta didiknya
untuk menghafalkan sejumlah kata-kata(mufradat),atau kalimat-kalimat maupun
kaidah-kaidah.tujuan teknik ini adalah agar peserta didik mampu mengingat
pelajaran yang diketaui serta melatih daya kognisi,ingatan, dan fantasinya.
11.
Teknik Qawa’id (pengajaran berdasarkan kaidah)
Suatu teknik yang digunakan oleh
seorang pendidik untuk menjelaskan kaidah-kaidah yang benar sesuai dengan cara
peserta didik membaca atau menulis suatu bacaan.dengan demikian penetahuan
peserta didik dapat dikoreksi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode pengajaran
yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu prosess
belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem
pengajaran
Secara garis besar metode mengajar
dapat di klaifikasikan menjadi 2 bagian:
1.
Metode mengajar konvensional, yaitu metode mengajar yang
lazim dipakai oleh guru atau disebut metode taradisional.
2.
Metode mengajar inkonvesional, yaitu suau teknik mengajar
yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum seperti mengajar
dengan modul, penngajaran berpogram, machine unit, masih merupakan metode yang
baru dikembangkan dan di terapkan sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan
media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menangninya.
Teknik adalah
Penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelsaikan lewat pengetahuan, matematika
dan pengalaman praktis yang di terapkan yang menjadi sasaran ilmu.
Metode-Metode Mengajar
1) Metode diokranis
2) Metode
sinkronis-analisis
3)
Metode problem solving (hill al-musykilat)
4) Metode empiris
(tajribiyah)
5) metode induktif
6) metode deduktif
Realisasi dari
metode pendidikan dapat di realisasikan dengan cara praktis yang di sebut
dengan teknik pendidikan islam
1)
teknikperiklanan (al-akbariah) dan teknik
pertemuan (al-muhadaroh)
a)
teknik ceramah (lecturing/al-mawidah)
b)
teknik tulisan (al-kitabah
2)
teknik dialog (hiwar)
a)
Teknik tanya jawab (al-as’ila wa ajwibah)
b)
Teknik diskusi(al-naqasa)
c)
Teknik bantah-bantahan (al-mujadalah)
d)
Teknik brainstorming (sumbang saran)
3)
Teknik bercerita (al-qishash)
4)
Teknik metafora (al-amsal)
a)
Simbolisme ferbal
b)
Teknik karyawisata (al-rihlah al-ilmiyah)
5.
Teknik imitasi (al-qudwah)
a)
Teknik uswatun hasana
b)
Metode Demonstrasi dan dramatisasi (al-tathbiq)
c)
Teknik permainan
dan simulasi(game and simulation)
6.
Teknik drill
(al-mumarasah al-amal)
a)
Teknik inquiry
(kerja kelompk)
b)
teknik discovery
(penemuan)
c)
Teknik micro
teaching
d)
Teknik modul
belajar.
e)
Teknik belajar
mandiri(independent Studi)
7)
Teknik pengambilan
pelajaran dari suatu peristiwa (ibrah)
a.
Eksperimen
b.
Teknik penyajian
kerja lapangan
c.
Teknik penyajian
secara kasus
d.
Teknik penyajian
non-directive
8)
Teknik pemberian
janji dan ancaman (targhib wa tarhib)
a)
Teknik pemberian
bimbingan dan ampunan
b)
Pemberian motiasi
dan peringatan (al-tasywiq dan
al-tadzkir)
c)
Teknik anugerah
dan hukuman (tsawab dan iqab)
9)
Teknik koreksi dan
kritik
10)
Teknik perlombaan
a)
Teknik muthala’ah
atau qiro’ah (membaca)
b)
Teknik imla’
(dikte)
c)
Teknik muhadatsah
(dialog)
d)
Teknik insya’
tahriry (mengarang)
e)
Teknik makhfudzat
(hafalan)
11)
Teknik
Qawa’id(pengajaran berdasarkan kaidah)
Daftar pustaka
Mujib, abdul dan
muzakir, jusuf, 2006, ilmu pendidikan islam, kencana prenada media,
jakarta