BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Dalam setiap hal butuh adanya adminitrasi,
karena hal tersebut menjadikan teratur dan lebih mengarahkan kepada tujuan yang
akan dilakukan, begitu pula dalam hal pendidikan. Dalam dunia pendidikan adminitrasi
tentunya termasuk sesuatu yang sangat urgen, mengingat suatu sistem pendidikan
tak akan sempurna bahkan tidak bisa berjalan sesuai apa yang diharapkan kecuali
dengan adanya adminitrasi pendidikan, hususnya dalam pendidikan islam.
Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu
harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus
diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Mulai dari urusan terkecil seperti mengatur urusan
Rumah Tangga sampai dengan urusan terbesar seperti mengatur urusan sebuah
negara semua itu diperlukan pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam
bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan bisa
selesai secara efisien dan efektif.
Pendidikan Agama Islam dengan berbagai jalur,
jenjang, dan bentuk yang ada seperti pada jalur pendidikan formal ada jenjang
pendidikan dasar yang berbentuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs), jenjang pendidikan menengah ada yang berbentuk Madrasah Alyah
(MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan pada jenjang pendidikan tinggi
terdapat begitu banyak Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dengan berbagai
bentuknya ada yang berbentuk Akademi, Sekolah Tinggi, Institut, dan
Universitas.
Pada jalur pendidikan non formal seperti
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA), Majelis Ta’lim, Pesantren dan
Madrasah Diniyah. Jalur Pendidikan Informal seperti pendidikan yang
diselenggarakan di dalam kelurarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan. Kesemuanya itu perlu pengelolaan atau manajemen yang
sebaik-baiknya, sebab jika tidak bukan hanya gambaran negatif tentang
pendidikan Islam yang ada pada masyarakat akan tetap melekat dan sulit
dihilangkan bahkan mungkin Pendidikan Islam yang hak itu akan hancur oleh kebathilan
yang dikelola dan tersusun rapi yang berada di sekelilingnya, sebagaimana
dikemukakan Ali bin Abi Thalib :”kebenaran yang tidak terorganisir
dengan rapi akan dihancurkan oleh kebathilan yang tersusun rapi”.
- Permasalahan
1. Apakah Pengertian adminitrasi
?
2. Apakah pengertian
adminitrasi pendidikan?
3. Apakah prinsip-prinsip
adminitrasi?
4. Apakah tujuan adminitrasi?
5. Apasajakah ruang lingkup
adminitrasi?
6. apakah fungsi-fungsi adminitrasi
Pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Adminitrasi
Sondang P
Siagian MPA.PHD Administrasi keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Drs.The Liang Gie Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan
terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekolompok orang dalam bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Drs.Soebari Trisna Administrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam
usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai
tujuan yang telah dkitetapkan sebelumnya secara efesien.
Depdinas RI Administrasi ialah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber
(personal maupun material) secara efektif dan efesien guna untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.
B.
Pengertian Administrasi Pendidikan
Drs.M.Ngalim Purwanto Administrasi Pendidikan ialah segenap proses pengarahan
dan penintegrasian segala sesuatu baik personal ,spiritual dan material yang
bdersangkut paut dengan tercapainya tujuan pendidikan.
Depdiknas RI Administrasi pendidikan adalah suatu proses kseleruhan kegiatan
bersama dalam dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan
,pengorganisasian ,pengarahan ,pengkoorcdinasiaan,pengawasan,pembiyaan dan
pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersdia ,baik
oersonal ,material maupun sepritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efesien dan efektif.
Sedangkan menurut pendapat para ahli yang lainnya Adminitrasi pendidikan adalah
suatu cara bekerja dengan orang –orang dalam rangka usaha mencapai tujuan
pendidikan yang efektif ,yang berarti mendatangkan hasil yang baik dan tepat
,sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan.atau administrasi
pendidikan adalah semua kegiatan sekolah yang meliputi usaha-usaha besar
seperti perumusan polis,pengarahan usaha ,koordinasi,konsultasi
,korespondensi,control dan seterusnya ,sampai kepada usaha-usaha kecil dan
sederhana seperti menjaga sekolah ,menyapu halaman dan lain sebagainya .
Dengan beberapa pengertian tersebut di atas ,mka perlu ditegaskan disini
sebagai berikut;
a)
Bahwa seluruh administrasi
pendidikan itu merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang
harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan tugas-tugas
pendidikan.
b)
Bahwa administrasi
pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas yang meliputi kegiatan
perencanaan ,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan ,khususnya dalam bidang
pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
c)
Bahwa administrasi
pendidikan itu bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha seperti dilakukan di
kantor-kantor ,inspeksi pendidikan lainnya.
C.
Prinsip-prinsip Adminitrasi
Adapun dasar administrasi adalah sebagai berikut;
1.
Efesiensi,seorang
administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efesien
dalam menggunakansemua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
2.
Prinsip
pengelolaan,administrator akan memperoleh yang paling efektif dan efesien
melalui orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan menejemen yakni
merencanakan ,mengorganisasikan,mengarahkan dan mengontrol.
3.
Prinsip mengutamakan tugas
pengelolaan,maksudnya adalah sebagai petugas seorang administrator harus
mengutamakan tugas pokonya ketimbang tugas lain yang sifatnya penunjang.
4.
Prinsip kepemimpinan yang
efektif yakni memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia
(human relationship) ,dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi(sikon)
yang ada.
5.
Prinsip kerja sama,seorang
administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia mampu mengemban kerja
sama di antara orang-orang yang terlibat, baik secara horixontal maupun secara
vertical.
D.
Tujuan Administrasi
Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan yang mendukung
tercapainya tujuan pendidikan. Kemudian menurut Sergiovani dan Carver
adalah efektivitas produksi,efesien,kemampuan menyesuaikan diri,dan kepuasan
kerja.
Sedangkan tujuan administrasi pendidikan di Indonesia yang dilaksanakan di
sekolah juga bersumber dari tujuan pendidikan Nasional yang digariskan dalam
GBHN adalah meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa,mempertinggi budi
pekerti,atau memiliki kepribadian mempertebal semangat kebangsaan agar menjadi
manusia pembangunan ,memiliki kecerdasan serta terampil.
E.
Ruang Lingkup Administrasi.
a. Administrasi tata
laksana sekolah yang meliputi;
a)
Organisasi dan Struktur
b)
Otorisasi dan anggaran
c)
Kepegawaian
d)
Perlengkapan dan perbekalan
e)
Keuangan dan pembukuan
f)
Korespondensi/surat
menyurat
g)
Laporan
h)
Pengangkatan,penempatan dan
pemindahan serta pemberhentian
i)
Pengisian buku pokok
(induk) raport dsb.
b. Administrasi personal
guru dan pegawai sekolah melipuiti;
1)
Pengangkatan dan penempatan
guru
2)
Organisasi personal guru
3)
Masalah kepegawaian dan
kesejahteraan guru
4)
Rencana orientasi bagi
tenaga guru baru
5)
kondiute dan penilaian
kemajuan guru
6)
Inserrvise training dan
up-grading guru.
c. Administrasi murid
melipuiti;
a)
Organisasi dan perkumpulan
murid
b)
Masalah kesehatan dan
kesejahteraan murid
c)
penilaian dan pengukuran
murid
d)
Bimbingan dan penyuluhan.
d. Supervisi Pengajaran
meliputi;
a.
Usaha membangkitkan dan
merangsang semangat guru
b.
Usaha
mengembanngkan,mencari dan menggunakan metode baru
c.
Mengusahakan cara-cara
menilai hasil pendidikan dan pengajaran
d.
Usaha mempertinggi mutu dan
pengalaman guru.
e.Pelaksanaan dan pembinaan
kurikulum meliputi;
a.
Mempedomani dan
merealisasikan apa yang tercantum dalam kurikulum
b.
Menyusun dan melaksanakan
organisasi kurikulum beserta materi,sumber Dan metode.
c.
Menuruti atau megikuti
kurikulum yang sudah ada juga berhak atau boleh Memilih atau menambah
materi atau metode yang sesuai dengan kebutuhan.
f. Pendirian dan
perencanaan bangunan sekolah meliputi;
a. cara memilih letak dan menentukan luas tanah
yang dibutuhkan
b. Mengusahakan merencanakan dan menggunakan
pendirian gedung sekolah
c. Menentukan jumlah dan luas ruangan
kelas,kantor,asrama ,lapangan olah Raga halaman sekolah dll.
d. Cara penggunaan sarana dan prasarana serta
pemeliharaannya dan lain2.
g. Hubungan masyarakat
meliputi;
Hal ini hubungan antara
sekolah dengan sekolah ,pemerintah/instransi yang Terkait,dan hubungan
masyarakat pada umumnya.
F.
Fungsi fungsi Administrasi
Pendidikan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang fungsi administrasi pendidikan
adalah sebagai berikut;’
1.Perencanaan.
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum
melaksanakan.Perencanaan adalah cara menghampiri masalah.Dalam penghampiran
masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya.
Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi kegiatan administrasi,tanpa perencanaan
suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai
tujuan yang diinginkan .
Didalam kegiatan perencanaan ada dua factor yang harus diperhatikan ,yaitu
factor tujuan dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana
material.
Sedangkan langkah-langkah dalam perencanaan meliputi;
1)
Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2)
Meneliti masalah –masalah atau pekerjaan-pekerjaanyang
akan dilakukan
3)
Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan.
4)
Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5)
Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan
dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut;
1)
Perencanaan harus
didasarkan atas tujuan yang jelas.
2)
Bersifat sederhana ,realitas
dan jelas.
3)
Terinci memuat segala
uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah
dipedomani dan dijalankan.
4)
Memilki fleksibelitas
sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi
sewaktu-waktu.
5)
Terdapat pertimbangan
antara bermacam-macam bidang akan digarap dalam perencanaan itu .Menurut
urgensi masing-masing.
6)
Diusahakan adanya
penghematan tenaga,biaya,dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber daya dan
dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya,
7)
Diusahakan agar sedapat
mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.
Dengan kata lain
perencanaan dapat berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga,biaya dan
waktu,juga membatasi kesalahan –kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari
adanya duplikasi-duplikasi atau tugas-tugas /pekerjaan rangkap yang dapat
menghambat jalan penyelesaiannya.
2. Pengorganisasian.
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan
kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi
para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan
kecakapan dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah
pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan
pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang
yang diperlukan dalam menjalankan tugas.
Fungsi Organisasi dapat diartikan bermacam-macam yaitu;
a.
Sebagai pemberi struktur
terutama dalam penyusunan /penempatan personal,pekerjaan-pekerjaan materilan
dan pikiran=pikirandi dalam struktur.
b.
Sebagai menetapkan hubungan
antara orang –orang,kewajiban-kewajiban,hak-hak dan tanggung jawab
masing-masing anggota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada
tercapainya tujuan .
c.
Sebagai alat
untukmempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan.
Organisasi yang baik
hendaklah memiliki cirri-ciri atau sifat sebagai berikut;
a. Memiliki tujuan yang jelas.
b. Tiap anggota memahami dan menerima tujuan
tersebut.
c. Adanya kesatuan arah sehingga dapat
menimbulkan kesatuan tindakan dan kesatruan pikiran.
d. Adanya kesatuan perintah,para bahwahan hanya
mempunyai seorang atasan langsung daripadanya ia menerima perintah atau
bimbingan dan kepada siapa ia harus mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya.
e. Adanya keseimbangan antara wewenang dan
tanggung jawab masing-masing anggota.
f. Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan,keahlian dan bakat masing-masing.Sehingga dapat
menimbulkan kerja sama yang harmonis dan kooperatif.
3. Pengarahan atau
Pengkoordinasian,
Adanya bermacam- macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang
,memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin.
Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat atau kesimpang siuran dalam tindakan.
Kita mengetahui bahwa rencana/program-program pendidikan yang harus di
laksanakan di-sekolah-sekolah sifatnya sangat kompleks dan sangat mengandung
banyak segi yang saling bersangkut paut satu sama lain.
Sifat komplek yang dipunyai oleh program pendidikan di sekolah menunjukkan
sangat perlunya tindakan-tindakan yang di koordinasi kan atau dengan kata lain
koordinasi ialah aktivitas membawa orang-orang
material.pikiran-pikiran,tehnik-tehnik,tujuan-tujuan kedalam hubungan yang
harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
4. Komunikasi.
Komunikasi dalam setiap bentuk adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi
sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
Kemudian didalam komunikasi diperlukan motivasi dengan memperhatikan
unsure-unsur sebagai berikut;
a. Adanya keinginan untuk berhasil.
b. Kejelasan tindakan yang harus
diambil/dianjurkan.
c. Keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan
akan membawa hasil positif.
d. Keyakinan adanya kesempatan yang sama bagi
semua anggota.
e. Keinginan akan adanya kebebasan untuk
menentukan ,menolak ataupun menerima apa yang dianjurkan.
f. Adanya tendensi untuk menilai (berdasarkan
moral dan etika yang dianutnya) apa yang dianjurkan sebelum melaksanakan.
5. Supervisi.
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervise,dimana
pengawsan bertanggung jawab tentang kefektifan program.Oleh karena itu
supervise haruslah meneliti ada tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Dengan kata kata lain
fungsi terpenting supervise adalah sebagai berikut;
a.
Menentukan kondisi-kondisi
atau syarat-syarat apakah yang diperlukan.
b.
Memenuhi/mengusahan
syarat-syarat yang di perlukan .
6. Kepegawaian.
Masalah yang diperlukan dalam didalam kegiatan-kegiatan kepegawaian ialah
pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat,kesejahteraan
pegawai,insentif dan penghargaan atau jasa-jasa mereka.Kondite dan bimbingan
untuk dapat lebih maju.kemudian adanya kesempatan untuk mengapgrade
diri,masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.
Pembiayaan.
Pembiayaan ini dapat diibarakan bensin bagi sebuah mobil atau motor. Mengingat
pentingnya biaya bagi setiap organisasi ,tanpa biaya yang mencukupi tidak
mungkin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pembiayaan adalah sebagai berikut;
a. Rencanakan tentang beberapa pembiayaan yang
diperlukan,
b. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat
diperoleh/diusahakan.
c. Bagaimana penggunaannya.
d. Siapa yang melaksanakannya.
e. Bagaimana pembukuan dan pertanggung
jawabannnya.
f. Bagaimana pengawasan dan lain-lain.
7. Penilaian.
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti
dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan didalam proses
keseluruhan organisasi dalam mencapai hasil yang sesuai dengan rencana atau
program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.Dengan
kata lain supervise atau evaluasi selanjutnya dapat diusahakan bagaimana
cara-cara memperbaikinya.
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
Adminitrasi Pendidikan adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang
dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras
maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang
lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan
kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.rf
Banyak sekali para ulama di bidang Adminitrasi
yang menyebutkan tentang fungsi-fungsi Adminitrasi diantaranya adalah Mahdi bin
Ibrahim, dia mengatakan bahwa fungsi Adminitrasi itu di antaranya adalah Fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Bila Para Manajer dalam pendidikan Islam telah
bisa melaksanakan tugasnya dengan tepat seuai dengan fungsi Adminitrasi di
atas, terhindar dari semua ungkapan sindiran yang menyatakan bahwa lembaga
pendidikan Islam dikelola dengan manajemen yang asal-asalan tanpa tujuan yang
tepat. Maka tidak akan ada lagi lembaga pendidikan Islam yang ketinggalan
Zaman, tidak teroganisir dengan rapi, dan tidak memiliki sistem kontrol yang
sesuai.
Wallahu ‘alam.
DAFTAR PUSTAKA
1) Ramayulis, Ilmu
Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2008
2) Sondang P Siagian, Filsafah
Administrasi, CV Masaagung, Jakarta, 1990
3) Didin Hafidudin dan Hendri
Tanjung, Manajemen Syariah dalam Prkatik, Gema Insani, Jakarta,
2003.
4) Mahdi bin Ibrahim, Amanah
dalam Manajemen, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 1997
5) Made Pidarta, Manajemen
Pendidikan Indonesia, Rineka Cipta, 2004.
6) George R Terry, Prinsip-prinsip
Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2006
7) Robbin dan Coulter, Manajemen
(edisi kedelapan), PT Indeks, Jakarta, 2007
8) UU sisdiknas Nomor 20
Tahun 2003
9) Fattah, Nanang.
2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung. Remaja
Rosdakarya
10) Nata, Abuddin.2010. Ilmu Pendidikan
Islam. Jakarta. Kencana Prenada Media Group
11) Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta.Kalam Mulia.