Arsip Blog

Entri yang Diunggulkan

HAKIKAT DAN KONSEP PERMAINAN SAINS PADA ANAK USIA DINI

Cari Blog Ini

Senin, 10 Oktober 2022

MAKALAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

aldhy purwanto

BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

           Bahasa adalah sarana untuk berkomunikasi yang disampaikan oleh seseorang agar orang lain dapat mengerti apa yang ingin disampaikan. Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa mengambil peran penting untuk hubungan sosial. Dengan bahasa, manusia dapat salingmengerti satu sama lain. Manusia juga dapat mengungkapkan apa yang ada dibenak mereka. Sehingga manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap. Saat ini, baha mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun, seiring dengan kemajuan zaman banyak orang yang lebih mementingkan bahasa internasional. Belajar bahasa internasional sangatlah baik untuk menambah wawasan kita. Tetapi akan lebih baik jika kita sebagai warga Negara lebih mencintai dan mengetahui akan sejarah dan perkembangan dari Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional.

 

B. Rumusan Masalah

1.) Apa arti dari Bahasa Indonesia ?

2.) Bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia ?

3.) Bagaimana Bentuk Ragam Bahasa Indonesia ?

4.) Apakah Fungsi Bahasa Indonesia ?

 

C. Tujuan Makalah

1.) Untuk mengetahui apa arti dari Bahasa Indonesia.

2.) Untuk mengetahui Perkembangan Bahasa Indonesia.

3.) Untuk mengetahui bentuk ragam bahasa Indonesia.

4.) Untuk mengetahui fungsi Bahasa Indonesia.

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah Bahasa Nasional dan resmi di Indonesia. Bahasa ini merupakan Bahasa komunikasi resmi, di ajarkan di sekolah-sekolah dan digunakan untuk disiarkan dimedia elektronik dan digital.

Bahasa, masyarakat, dan budaya adalah tiga entitas yang erat berpadu. Ketiadaan yang menyebabkan ketidakadaan yang lainnya. Di dalam sebuah wadah masyarakat pasti hadir entitas bahasa. Demikian pula, entitas Bahasa itu pasti akan hadir kalau masyarakat nya ada. Budaya dan masyarakat adalah dua hal yang juga tidak dapat saling terpisahkan. Dimana ada masyarakat disitu ada budaya, demikian sebaliknya. Kendatipun pernyataan di atas bisa saja tidak disetujui banyak kalangan, setidaknya penulis mengimani hal itu. Maka sangat diharapkan pemahaman ihwal interrelasi bahasa, budaya, dan masyarakat seperti yang disebutkan di depan itu dapat dipahami pula oleh pembaca budiman.

Nah, dalam kaitan dengan yang disampaikan di atas itu, sosok Bahasa lalu sering disebut penanda (prevoir) eksistensi budaya dari masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat yang maju budayanya pasti juga berkembang baik entitas bahasanya. Bahasa yang baik juga menunjukkan keberadaan masyarakatnya. Maka, Bahasa sering pula disebut cermin masyarakatnya.Jadi, selain prevoir atau penanda keberadaan bagi budaya. Bahasa juga merupakan cermin (mirror)bagi keberadaan masyarakatnya. Itulah sebabnya sering dikatakan pula bahasa hampir pasti menunjukkan bangsanya. Pada bangsa yang maju, bahasanya juga maju, terata, dan bermartabat.

Jika hal ihwal kemajuan itu dikaitkan dengan dinamika dan martabat bahasa, dapat dikatakan pula bahwa bangsa yang modern hampir pasti memiliki dinamika dan martabat bahasa yang maju dan modern pula.pada umumnya, bahasa dalam masyarakat banyak dipahami sebagai sistem lambang. Sebagai sistem lambang atau sebagai sistem simbol, entitas bahasa memiliki ciri kebermaknaan atau kebrartian. Bilamana tidak bermakna atau tidak berarti, maka sesungguhnya bahasa itu tidak perlu lagi digunakan bagi warga masyarakatnya.

Maka dapat dilihat akhir-akhir ini bahwa bahasa yang tidak memiliki manfaat dan makna yang baik bagi warga masyarakatnya segera ditinggalkan warga masyarakat penggunanya sendiri. Kalau sosok Bahasa tidak dirawat atau malahan ditelantarkan dan ditinggalkan warga masyarakatnya, hampir dapat dipastikan bahwa itu pada gilirannya akan berdinamika mundur alias involutif.  Gerakan involutif bahasa itu dapat digambarkan seperti hewan merayap lipan atau mungkin juga kaki seribu, yang setiap kali kepalanya disentuh atau mungkin hanya "sungut-nya saja", seluruh tubuhnya melingkar masuk. Nah, bahasa yang tidak dirawat dan tidak dibiarkan berdinamika akan menjadi entitas involutif demikian itu.

Dengan demikian, kalau dinamika bahasa itu mundur, tidak bergerak kedepan atau berdinamika progresif, maka tinggal menunggu waktu saja entitas bahasa itu akan segera berubah menjadi bahasa yang hilang martabatnya. Bahasa yang tidak lagi memiliki martabat karena dinamikanya yang sama sekali tidak dinamis demikian itu, pada saatnya nanti akan segera berubah menjadi bahasa yang mati.

Bahasa yang tidak dihidupi warga masyarakat pemiliknya akhirnya akan berubah menjadi bahasa yang mati, menjadi bahasa'pathoic'.Menghidupkan kembali bahasa yang sudah patois ibarat menegakkan kembali benang basah. Jadi, lebih mudah merawat atau memelihara bahasa daripada menghidupkan kembali bahasa patois.Bahasa yang tidak dipahami baik oleh warga masyarakatnya sudah barang tentu akan menjadi bahasa yang statis karena tidak pernah dirawat dan dikembangkan para penggunanya. Maka, adalah sangat penting kehadiran kamus yang lengkap dalam sebuah bahasa itu. Alasannya, dengan kamu itu sesungguhnya setiap warga masyarakat pengguna bahasa akan dapat terus menggunakannya sekaligus mengembangkan nya.

 

B. . Perkembangan bahasa Indonesia

Perkembangan bahasa Indonesia saat ini semakin baik, apalagi dengan  makin diminatinya Bahasa Indonesia oleh masyarakat internasional. Bahkan bahasa Indonesia saat ini  menjadi bahan pembelajaran di negara-negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang , Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan penuh  perhitungan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri yang bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Pepatah Berkata"Bahasa menunjukkan Bangsa".

Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tertentu yang membedakannya dengan Bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Akan tetapi, sekarang pertanyaannya apakah orang Indonesia akan bangga akan bahasanya sendiri? Jawaban untuk pertanyaan ini adalah tentu ada di dada masing-masing orang yang menganggap, mengaku dan menjadikan dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam pemakaian bahasa sehari hari. Tentu dalam konteks pembicaraan non formal alias bahasa gaul. Hal ini tidak menjadi satu masalah yang signifikan, namun yang disayangkan pemakaian bahasa gaul juga biasa terjadi disebuah forum ilmiah, media massa, kuliah, seminar, dan forum formal lain. Jika kita menilik apa penyebab utama mengapa fenomena ini terjadi adalah kebiasaan bangsa Indonesia pada umumnya yang  mengagungkan semua hal yang berbau internasional, luar negeri atau dapat dibilang berbau barat. Dengan kata lain, secara kasar bangsa indonesia kurang bangga dan budayanya sendiri.pemakaian bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren dan dapat diterima dalam pergaulan.

Fenomena negatif yang masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia Indonesia, yaitu banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga dengan kemahirannya menggunakan bahasa Inggris, walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing(inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. Menganggap remeh bahasa Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.

Fenomena ini terkesan menelanjangi identitas kebangsaan kita.seakan bahasa Indonesia tidak bisa terlihat lebih baik dibanding pemakaian bahasa asing, dalam kasus ini bahasa Inggris. Mungkin dengan adanya tuntutan hidup di era globisme, maka masyarakat dituntut pula untuk dapat bergaul secara global. Namun pada akhirnya dalam pergaulannya, masyarakat kehilangan identitas kebangsaanya, Bahasa Indonesia.Hal tersebut semakin mendekatkan kita pada detik-detik pudarnya bahasa persatuan kita, Bahasa Indonesia.

Sebagai warga negara indonesia yang baik, sepantasnyalah bahasa indonesia itu dicintai dan dijaga. Bahasa Indonesia harus dibina dan dikembangkan dengan baik karena Bahasa Indonesia itu merupakan salah satu atau jati diri bangsa Indonesia. Setiap orang Indonesia patutlah bersikap positif terhadap Bahasa Indonesia, janganlah menganggap remeh dan bersikap negatif. Setiap orang Indonesia mestilah berusaha agar selalu cermat dan teratur menggunakan Bahasa Indonesia.

Tanggung jawab terhadap perkembangan Bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatau kacaunya Bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga negara indonesia harus bersama-sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan Bahasa Indonesia itu kearah yang positif.

Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggalakkan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar minimal pada fasilitas publik yang sering dilihat masyarakat luas. Sehingga Bahasa Indonesia dapat lebih populer di mata masyarakat sendiri. Meskipun solusi tersebut dirasa sulit untuk diterapkan secara langsung. Namun hendaknya dilakukan secara bertahap, mulai dari dari yang paling mudah terlebih dahulu. Pemerintah harus dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kita menjaga bahasa Indonesia yang dapat diterapkan melalui kebijakan-kebijakan strategis, karena pemerintah dalam hal ini menjadi regulator di negara ini.Inti awalnya adalah bagaimana Bahasa Indonesia dapat dipakai secara luas dan baik di tempat umum, media massa, dan merk dangang. Sehingga secara tidak langsung masyarakat dapat mengetahui mana Bahasa yang baik dan tidak. Dan pada akhirnya solusi ini dapat menyeluruh pada setiap lapisan masyarakat.

         Terdapat suatu wacana bahwa Bahasa Indonesia sendiri akan mempunyai sebuah tes kemahiran (seperti TOEFL pada bahasa Inggris) yang akan diterapkan pada warga asing yang akan tinggal di Indonesia. Tentu hal ini merupakan kabar baik karena sudah ada standar kemahiran berbahasa Indonesia, namun jika bangsa Indonesia sendiri tidak dapat menghargai Bahasa Indonesia sebagai bahasa bangsanya, maka lambat laun bahasa ini akan mati.

        Perkembangan Bahasa Indonesia terus meningkat pesat bahkan melebihi bahasa induknya yakni bahasa Melayu. Bahasa Indonesia memiliki keunggulan historis, hukum, dan linguistik. Bahkan di tingkat internasional. Bahasa Indonesia telah menjadi baha s terbesar.Titik tolak perkembangan Bahasa Indonesia kita Terjadi pada peristiwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dan saat Bahasa Indonesia sebagai  bahasa negara dimasukkan kedalam Undang-undang Dasar 1945 pada 18 Agustus 1945.Meski begitu, Kepala Badan Bahasa sepakat atas fakta bahwa Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu.

        Bahasa Indonesia berkembang jauh lebih melebihi asal muasalnya(bahasa Melayu) karena Bahasa Indonesia setelah penetapan status diangkat menjadi Bahasa negara terus dikembangkan korpus nya, kamusnya, ejaan, tata bahasanya, hingga seperti sekarang jelasnya. Sementara itu, Bahasa Melayu bagi orang Indonesia adalah salah satu dari  718 daerah. Menurutnya, ketika di Indonesia ada yang menyebut Bahasa Melayu perspektifnya adalah Bahasa daerah. Merujuk data badan bahasa,Di Indonesia ada 87 dialek Bahasa Melayu.

 

C. Ragam Bahasa

Bahagia Indonesia memiliki ragam bahasa yang tidak sedikit jumlahnya. Bahkan, saya boleh mengatakan ragam atau laras bahasa itu banyak sekali jumlahnya. Karena berbagai pertimbangan kepentingan dan perhitungan konteksnya, hadirlah Ragam-ragam bahasa yang wujudnya dapat bermacam-macam itu. Perkembangan pemakaian Bahasa Indonesia dalam pemakaian kontemporer seperti yang terjadi sekarang ini sepertinya justru semakin memperjelas bahwa Bahasa Indonesia ternyata bermanifestasi pula dalam Rupa-rupan bentuk kebahasaan.

        Kita ambil saja dunia periklanan sebagai contoh, yang dengan inovasi dan kreativitasnya seakan-akan selalu berhasil melahirkan bentuk-bentuk kebahasaan yang sebelumnya tidak pernah digunakan. Dalam banyak hal pula, bentuk-bentuk kebahasaan yang selama ini sudah ada di tangan Anak-anak muda, tetapi tidak pernah atau mungkin jarang sekali digunakan, akan dapat melahirkan bentuk kebahasaan dalam pesan singkat atau SMS. Sepertinya harus segera ditegaskan bahwa Ragam-ragam Bahasa Indonesia yang jumlahnya luar biasa itu hadir di tangan kaum muda dengan segala kekuatan kreasi dan inovasinya.

        Nah, persoalan serius sekarang ini muncul karena terhadap Ragam-ragam Bahasa yang tidak sedikit jumlahnya tersebut orang cenderung Mencampur-adukkannya. Dalam segala kesempatan, orang justru jatuh pada satu kutub saja dan sangat tidak cermat memerantikan bentuk-bentuk kebahasaan yang sesuai dengan ragam atau larasnya itu. Dalam situasi formal di dalam kelas, di dalam seminar, di dalam Gereja, di dalam mesjid, di dalam forum rapat, di dalam Surat-surat resmi, di dalam Karya-karyya ilmiah akademik, orang sering tidak sepenuhnya menyadari ihwal keharusan menggunakan bahasa dalam laras formal itu.

        Dengan bahasa laras formal, yang konteks pemakaian pada umumnya adalah konteks resmi, aneka pemenggalan bentuk-bentuk kebahasaan tidak dimungkinkan. Demikian pula, pemakaian unsur-unsur kedaerahan juga harus sepenuhnya ditanggalkan dan ditinggalkan. Sebaliknya dalam konteks santai, dalam konteks pemakaian kebahasaan yang memungkinkan digunakan bentuk-bentuk kebahasaan yang tidak standar dan tidak lengkap, orang justru menggunakan bentuk-bentuk yang tidak semestinya dipakai.

 

D. Fungsi Bahasa

Bahasa memiliki fungsi beragam. Setiap pakar bahasa ternyata juga memiliki rumusan fungsi bahasa yang berbeda, sesuai dengan Fokus-fokus penjelasannya. Akan tetapi, sebelum disajikan bermacam-macam fungsi bahasa yang paling utama adalah fungsi komunikasi dan interaksi. Bagi umat manusia, bahasa menjadi peranti utama dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya.

       Nah, berbicara ihwal Fungsi-fungsi bahasa itu, Nama Halliday linguis, sangat ternama sama sekali tidak dapat ditinggalkan. Lewat karyanya berjudul "Explorations ini the functions of language" . Halliday (1973) menunjukkan tujuh fungsi bahasa. Berturut-turut ketujuh fungsi bahasa itu dapat disebutkan sebagai berikut :

1.) Fungsi Instrumental

         Fungsi Instrumental adalah bahwa bahasa itu dapat digunakan untuk melayani lingkungannya. Bahasa tersebut dapat digunakan untuk menyebabkan terjadinya peristiwa tertentu. Jadi, dengan bahasa dapat dihasilkan Tindakan-tindakan komunikatif tertentu yang juga akan menghasilkan Kondisi-kondisi komunikasi tertentu pula.

2.) Fungsi Regulatif

        Fungsi Regulatif adalah bahwa entitas bahasa itu dapat digunakan untuk mengawasi serta mengendalikan Peristiwa-peristiwa tertentu dalam masyarakat Jadi, titik fokus fungsi Regulatif ini adalah bahwa bahasa digunakan untuk mengatur Serta mengendalikan orang-orang sebagai warga masyarakat.

3.) Fungsi Representation

        Fungsi Representational adalah fungsi bahasa yang disampaikan untuk membuat Pernyataan-pernyataan menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan peristiwa, melaporkan sesuatu, dan seterusnya.

4.)Fungsi Internasional

        Fungsi Internasional adalah bahwa bahasa ini dapat digunakan untuk menjamin terjadinya interaksi, memantapkan komunikasi, dan mengukuhkan komunikasi dan interaksi antarwarga masyarakat itu sendiri.

 

 

 

5.) Fungsi Personal

        Fungsi Personal adalah bahwa bahasa itu dapat digunakan untuk mengekspresikan Maksud-maksud pribadi atau personal, menyatakan emosi, untuk mengungkapkan perasaan dan maksud-maksud personal lainnya.

6.) Fungsi Heuristik

        Fungsi Heuristik bahasa berkaitan erat dengan kegunaan bahasa untuk mempelajari pengetahuan, mencari ilmu, mengembangkan teknologi, dan menyampaikan Rumusan-rumusan yang bersifat pertanyaan.

7.) Fungsi Imajinatif

        Fungsi Imajinatif adalah fungsi bahasa yang berkenan dengan penciptaan imajinasi. Fungsi bahasa ini dapat dilihat dari sering difungsikan nya bahasa untuk mendongeng, membuat cerita, menciptakan khayalan, mimpi, dan seterusnya.

                              

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB lll

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah Bahasa Nasional dan Resmi di seluruh indonesia. Bahasa ini merupakan bahasa komunikasi resmi, di ajarkan di sekolah-sekolah dan digunakan untuk disiarkan di media elektronik dan digital. Perkembangan Bahasa Indonesia juga saat ini semakin baik apalagi makin diminati nya Bahasa Indonesia oleh masyarakat internasional. Bahasa Indonesia sekarang memiliki ragam bahasa yang tidak sedikit jumlahnya. Bahkan boleh dikatakan ragam atau laras bahasa itu banyak sekali jumlahnya Karena Berbagai pertimbangan kepentingan atau perhitungan konteksnya.Apalagi Fungsi Bahasa Indonesia itu ada yang Fungsi Beragam dan ada juga fungsi dari setiap pakar bahasa seperti Fungsi instrumental, fungsi Regulatif, fungsi Representation, fungsi internasional, fungsi personal, fungsi Heuristik, dan fungsi imajinatif.

 

B. Saran

        Sebagaimana yang kita ketahui Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Sebagai Bangsa yang Besar selayaknya lah kita menghargai nilai-nilai sejarah ataupun nilai-nilai perkembangan Bahasa Indonesia dengan cara menghormati Bahasa Melayu. Disamping itu alangkah baiknya apabila kita menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar.

        Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan dalam makalah ini. akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik ataupun saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Dr., R., Kunjana Rahardi. M., Hum. 2002 Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Erlangga.http://www.erlangga . Co. Id. E-mail :Editor@erlangga.net.