Arsip Blog

Entri yang Diunggulkan

HAKIKAT DAN KONSEP PERMAINAN SAINS PADA ANAK USIA DINI

Cari Blog Ini

Kamis, 31 Agustus 2023

SHOLAT SUNAH

aldhy purwanto

KATA PENGANTAR

 

Assalamualaikum Wr.Wb

            Syukur Alhamdullilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah fikih dengan judul “SHOLAT SUNAH”

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamin.

Wasaalamu’alaikum Wr.Wb



BAB I

PENDAHULUAN

 

1.       Latar Belakang

       Sholat merupakan kewajiban yang tidak dapat di tinggalkan bagi umat muslim yang sudah mukalaf. Dalam syariat islam sholat itu terbagi kepada dua macam, yaitu sholat fardhu dan sholat sunah. Sengaja di syariatkan sholat sunah ialah untuk menambal kekurangan yang mungkin terdapat pada sholat-sholat fardhu, maka perlu di sempurnakan dengan shalat sunah. Selain itu juga karena sholat itu mengandung keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah laim. Banyak sekali macam-macam sholat sunah yang di syariatkan dengan demikian maka pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan dari macam-macam sholat sunah.

Sholat merupakan rukun islam yang paling utama setelah kalimat syahadat shalat juga merupakan ibadah yang paling baik dan sempurna. Shalat terssun dari berbagai jenis ibadah, seperti zikir kepada Allah, membaca AL-Qur’an, berdiri menghadap Allah, ruku, sujud, bertasbih dan takbir. Sholat bagaikan kepala bagi ibadah-ibadah lainnya yang erupakan ajaran para nabi.

 

2.       Rumusan Masalah

a.       Perintah pelaksanaan sholat-sholat sunah

b.      Niat sholat-sholat sunah

c.       Bacaan sholat-sholat sunah

d.      Tata cara pelaksanaan sholat-sholat suna

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.   Perintah Pelaksanaan Sholat-sholat Sunah

1. Sholat Sunnah Rawatib

Macam-macam sholat sunnah yang pertama adalah sholat rawatib. Sholat sunnah ini adalah salah satu sholat sunah yang menyertai sholat fardhu. Dari segi waktu, sholat rawatib dibagi menjadi dua, yakni sholat qabliyah dan ba'diyah.

Jika dilakukan sebelum sholat wajib, maka disebut sholat qabliyah. Sedangkan jika dikejakan sesudah sholat wajib dinamakan sholat ba'diyah.

Dari segi hukum, sholat rawatib juga dibagi menjadi dua, yakni sunah muakkad dan sunah ghairu muakkad. Sunah muakkad artinya sunah yang sangat dianjurkan karena banyaknya keutamaan di dalamnya. Sedangkan sunah ghairu muakkad artinya sunah yang memiliki sedkit keutamaan.

Berikut sholat rawatib yang dianjurkan dalam Islam, baik yang hukumnya sunah muakkad atau ghairu muakkad. Sholat rawatib dari segi waktu dibagi menjadi dua yakni sholat qabliyah, terdiri dari:

·       2 raakaat sebelum sholat subuh

·       4 rakaat sebelum sholat zuhur

·       2 rakaat sebelum sholat ashar

·       2 rakaat sebelum sholat magrib

·       2 rakaat sebelum sholat isya

Dan shalat sholat ba'diyah, yang terdiri dari:

·     2 rakaat sesudah sholat zuhur

·     2 rakaat sesudah sholat magrib

·     2 rakaat sesudah sholat isya

 

Untuk sholat berdasarkan hukumnya, dibagi menjadi dua yakni Sunah muakkad:

·         2 rakaat sebelum sholat subuh

·         4 rakaat sebelum sholat zuhur

·         2 rakaat sesudah sholat zuhur

·         2 rakaat sesudah sholat magrib

·         2 rakaat sesudah sholat isya

Sedangkan sunah ghairu muakkad:

·         2 rakaat sebelum sholat ashar

·         2 rakaat sebelum sholat magrib

·         2 rakaat sebelum sholat isya

Keutamaan sholat sunah rawatib:

·       ibangunkan rumah di surga

·       Dalam suatu hadits dijelaskan bahwa seorang muslim yang mengerjakan 4 rakaat sholat sebelum zuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah magrib, dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh akan dibangunkan rumah di surga.

·       Sholat sunah 2 rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seluruh isinya,

·       Diharamkan dari api neraka.

2. Sholat Sunnah Dhuha

Macam-macam sholat sunnah berikutnya adalah sholat yang dikerjakan di waktu dhuha, yakni ketika matahari mulai naik 7 hasta sejak terbitnya atau sekitar pukul 7 pagi hingga waktu sholat zuhur.

Namun di Indonesia, waktu shalat dhuha menurut pada ulama yakni pada pukul 9 pagi. Jumlah rakaat sholat dhuha adalah dua rakaat, namun boleh dikerjakan lebih dari itu karena tidak ada batasan jumlah rakaat.

Keutamaan sholat dhuha:

 

 

 

 

·           Dijamin kecukupan oleh Allah SWT

·           Dibangunkannya rumah dari emas di surga

·           Setara dengan pahala haji dan umrah

·           Menghapuskan dosa

·           Mendapatkan pahala seperti halnya orang bersedekah.

3. Sholat Sunnah Tasbih

Sholat tasbih merupakan macam-macam sholat sunnah yang dikerjakan dengan membaca bacaan tasbih sebanyak 300 kali. Bacaan tasbihnya, "subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illa allah, wallahu akbar." Artinya, "Maha Suci Allah, Segala Puji Bagi Allah, Allah Maha Besar.

Sholat tasbih tidak bisa dilaksanakan dengan berjamaah dan didirikan sebanyak empat rakaat. Jika dikerjakan siang hari, maka empat rakaat dengan satu salam.

Sedangkan jika dilaksanakan pada malam hari maka sebanyak empat rakaat dengan dua salam.

·     Keutamaan sholat tasbih:

·     Mendapatkan ketenangan hati

·     Diringankannya cobaan dan ujian

·     Menghapuskan segala dosa

·     Mendekatkan diri pada Allah SWT.

4. Sholat Sunnah Tahajud

Selain sholat tasbih macam-macam sholat sunnah lainnya adalah Sholat tahajud yang dikerjakan pada kurun waktu setelah sholat isya dan sebelum sholat subuh. Sholat tahajud dikerjakan setelah bangun tidur. Jumlah rakaat sholat tahajud adalah dua rakaat dan tidak terbatas.

Namun dalam suatu hadits dijelaskan bahwa Nabi Muhammad mengerjakan sholat tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat. Waktu utama melaksanakan sholat tahajud adalah sepertiga malam terakhir, yakni antara pukul 01.00 hinga memasuki waktu subuh.

 

 

·         Keutamaan sholat tahajud:

·         Ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT

·         Melepaskan ikatan dari setan

·         Dikabulkannya segala doa

·          Sebagai penghapus dosa-dosa yang telah lalu

·          Diridai oleh Allah SWT

·          Sebagai amalan yang akan menolong di akhirat kelak

5. Sholat Sunnah Istikharah

Sholat istikharah juga merupakan macam-macam sholat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan saat kita menemui kebimbangan menentukan pilihan. Pelaksanaan sholat istikharah sama dengan sholat sunah pada umumnya.

Jumlah rakaat shalat istikharah adalah dua rakaat di waktu yang tidak ditentukan. Namun beberapa pendapat ulama menyatakan bahwa waktu utama melaksanakan sholat istikharah adalah pada sepertiga malam.

·         Keutamaan sholat istikharah:

·          Mendatangkan ketenangan hati

·         Mendapatkan petunjuk dari Allah SWT

·         Memantapkan pilihan

·         Menjauhi bisikan setan

7. Sholat Sunnah Taubat

Sama seperti namanya, sholat taubat adalah sholat sunah yang dikerjakan sebagai bentuk penyesalan seorang muslim setelah melakukan tindakan maksiyat atau tersadar akan dosa-dosa. Shalat taubat bertujuan agar Allah SWT mengampuni segala dosa yang telah diperbuat.

Jumlah rakaatnya adalah dua rakaat dan tidak ada waktu khusus. Kapan saja muslim ingin bertaubat, maka segerakan saja mendirikan sholat. Namun sebagian ulama menyatakan bahwa waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat taubat adalah sepertiga malam, bisa dilakukan setelah sholat tahajud.

 

 

·         Keutamaan sholat taubat:

·         Diampuni dosanya oleh Allah

·          Dicintai oleh Allah

·         Malaikat ikut berdoa dan memohonkan ampun

8. Sholat Sunnah Witir

Sholat witir adalah sholat yang dikerjakan malam hari sesudah sholat isya dan sebelum waktu subuh. Sholat sunah ini bertujuan untuk menutup sholat yang genap agar menjadi ganjil.

Jumlah rakaatnya adalah 3 rakaat, namun ada juga pendapat yang memperbolehkan witir sebanyak lima atau tujuh rakaat.

·         Keutamaan sholat witir:

·         Amalan yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah

·          Mendapatkan cinta dari Allah

·         Dimasukkan dalam golongan orang yang berhati-hati

·         Termasuk amalan yang dikerjakan oleh ahlul Quran

 

9. Sholat Sunnah Hajat

Sholat hajat adalah macam-macam sholat sunnah yang dikerjakan saat seorang muslim saat hendak memohon kepada Allah untuk mewujudkan suatu hajat (keinginan). Jumlah rakaat sholat hajat adalah 2 samapai 12 rakaat dengan salam di setiap dua rakaat.

Keutamaan sholat hajat:
- Diwujudkannya keinginan atau hajat yang dimohonkan kepada Allah
- Diampuninya segala dosa
- Ditinggikan derajatnya oleh Allah

10. Sholat Sunnah Istisqa.

Macam-macam sholat sunnah selanjutnya ialah sholat istiqa. Sholat istisqa adalah sholat sunah yang bertujuan untuk meminta hujan. Tata cara sholat istisqa ini sama halnya dengan tata cara sholat ied, namun khatib mengganti lafadz takbir dengan memperbanyak lafadz istighfar.

 

 

B.  Niat Sholat-sholat Sunah

1.    Sholat rawatib

·     Niat Sholat Rawatib Sebelum Subuh

أَصَلَّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatash shubhi rak'ataini qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Subuh karena Allah Ta'ala."

·     Niat Sholat Rawatib Sebelum Dzuhur

أَصَلَّى سُنَّةَ الظهرِ رَكْعَتَيْنِ (أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ) قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadzh dzhuhri rak'ataini (arba'a raka'aatin) qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat (atau empat rakaat) sebelum Dzuhur karena Allah Ta'ala."

·     Niat Sholat Rawatib Sebelum Ashar

أَصَلَّى سُنَّةَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal 'ashri arba'a rakaatin qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah empat rakaat sebelum Ashar karena Allah Ta'ala."

·     Niat Sholat Rawatib Sebelum Maghrib

أَصَلَّى سُنَّةَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal maghribi rak'ataini qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib karena Allah Ta'ala."

·     Niat Sholat Rawatib Sesudah Maghrib

أَصَلَّى سُنَّةَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal maghribi rak'ataini ba'diyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sesudah Maghrib karena Allah Ta'ala."

 

 

 

·     Niat Sholat Rawatib Sebelum Isya

أَصَلَّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْن قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal isyaa'i rak'ataini qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Isya karena Allah Ta'ala."

·     Niat Sholat Rawatib Sesudah Isya

أَصَلَّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْن بَعْدِيَهً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal isyaa'i rak'ataini ba'diyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sesudah Isya karena Allah Ta'ala."

 

2.    Sholat dhuha

Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat.

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadh Dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunah Dhuha dua rakaat karena Allah ta'ala."

 

3.      Sholat sunah tasbih

·       niat shalat tasbih dengan dua kali salam:


أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnat tasbīhi rak'ataini lillāhi ta'ālā.

Artinya:
"Aku sengaja shalat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT
."

 

·         niat shalat tasbih dengan sekali salam:


أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnat tasbīhi arba'a rak'ātin lillāhi ta'ālā.

Artinya, "Aku sengaja shalat sunnah tasbih empat rakaat karena Allah SWT."

 



 

 

4.      sholat sunah tahajud

Niat sholat tahajud


اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

“Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla.”

Artinya: “Aku niat shalat sunah tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

5.    Sholat sunah istikharah

Niat sholat istikharah

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ussholli sunnatal istikhoroti rak’ataini lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya berniat salat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

6.    Sholat sunah gerhana

·      Niat sholat sunah gerhana matahari

أُصَلِّي سُنَّةَ الكُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal kusûf rak'ataini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya salat sunah gerhana matahari dua rakaat karena Allah SWT."

·      Niat sholat sunah gerhana bulan

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT."

7.      Sholat shunah taubat

Niat sholat taubat
أصلي سنة التوبة ركعتين لله تعالي

Ushalli Sunnatat Taubata Rak’ataini Lillahi Ta’ala

Artinya: "Saya niat sholat sunah tobat dua rakaat karena Allah.

 

8.      Sholat sunah witir

·      Niat Sholat Witir 1 Rakaat


صَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَال

Ushalli sunnatal witri rak'atan mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku niat salat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta'ala."

·      Niat Sholat Witir 3 Rakaat


اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka'âtin mustaqbilal qiblati adâ'an lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku menyengaja salat sunnah salat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala,"

9.      Sholat shunah hajat

Niat sholat hajat


اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka'at karena Allah Ta'ala."

10.  Sholat sunah istigqa

Niat sholat istiqa

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala

Artinya: Aku sengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta'ala.

 

 

 

 

 

 

 

C.   Bacaan sholat-sholat sunah

1.      Doa sholat dhuha

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmatta 'ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu'assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba'iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita 'ibaadakash shalihiin.

Artinya: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."

2.      Doa sholat tasbih

اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ حَتَّى أَخْلُصَ لَكَ النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النَّارِ

Allâhumma innî as'aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a'mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa 'azma ahlis shabri, wa wa jalla ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlil wara'i, wa 'irfâna ahlil 'ilmi hattâ akhâfak.

Allâhumma innî as'aluka makhâfatan tahjizunî 'an ma'âshîka hattâ a'mala bi thâ'atika 'amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ'an minka wa hattâ atawakkala 'alaika fil 'umûri kullihâ wa hattâ akûna 'uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).

Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara', dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu.

Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api)."

 

·       Doa sholat tahajud
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wa manfiihina wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna.

Wal lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq.

Allahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashuamtu wa ilaika haakamtu fagfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa illaa annta.”

Artinya: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.

Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar (ada), neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.

Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.

Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau.”

·  Doa sholat istikharah

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ  بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhumma shalli wa sallim 'alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil 'âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi 'ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta'lamu wa lâ a'lamu, wa anta 'allâmul ghuyûb.

Allahumma fa-in kunta ta'lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa 'âqibati amrî 'âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta'lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa 'âqibati amrî 'âjilihi wa âjilihi fashrifnî 'anhu washrfhu 'annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka 'alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu 'alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil 'âlamîn.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Baca Juga: Doa Shalat Istikharah

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu."

 

·         Doa sholat gerhana

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، الله أكبر

Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar.

Artinya: "Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar."

·         Doa sholat taubat

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Bacaan latin: Astaghfirullaahal'adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih

Artinya: "Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada Nya."

·         Doa sholat witir

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُك يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

”Alloohumma innaa nas’aluka iimaanan daaiman, wanas’aluka qolban khoosyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shoodiqon, wanas’aluka ‘amalan shoolihan, wanas’aluka diinan qoyyiman, Wanas’aluka khoiran katsiron, wanas’alukal-afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukro ‘alal-‘aafiyati, wanas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi. Alloohumma robbanaa taqobbal minnaa sholaatanaa wasiyaa manaa waqiyaa manaa watakhus-syu’anaa watadhorru’anaa ata’abbudanaa watammim taqshiironaa yaa alloohu yaa alloohu yaa alloohu yaa arhamar-rohimiin. Washollalloohu alaa khoiri kholqihi muhammadin wa alaa aalihi washohbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi robbil-aalamiina.”

Artinya : “Ya Allah, kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, dan kami memohon kepada-Mu hati yang khusyuk. Kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar. Kami memohon kepada-Mu amal yang saleh, dan kami memohon kepada-Mu agama yang lurus. Kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, dan kami memohon kepada-Mu pengampunan dan kesehatan. Kami memohon kepada-Mu kesempurnaan kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu rasa syukur atas kesehatan tersebut. Kami memohon kepada-Mu kecukupan tanpa bergantung pada manusia. Ya Allah, ya Tuhan kami, terimalah shalat, puasa, dan ibadah kami, dan sempurnakanlah kekurangan kami, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Maha Penyayang. Semoga Allah memberkati Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

·                        Doa sholat hajat

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

La ilaha illallahul halimul karim. Subhanallahi rabbil 'arsyil karimil 'azhim. Alhamdulillahi rabbil 'alamin. As'aluka mujibati rahmatik, wa 'aza'ima maghfiratik, wal ghanimata min kulli birrin, was salamata min kulli itsmin. La tada' li dzanban illa ghafartah, wa la hamman illa farrajtah, wa la hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan penguasa singgasana yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku Mohon kepada-Mu segala hal yang bisa menghadirkan rahmat-Mu dan dorongan kuat untuk mendapatkan ampunan-Mu, luapan segala kebajikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Jangan Engkau biarkan dosa menghampiriku kecuali Engkau mengampuninya, jangan biarkan kesedihan menghinggapiku kecuali Engkau memberikan jalan keluarnya, dan tiada suatu hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau memenuhinya, wahai Zat yang Maha Kasih di antara para pengasih,"

10. Doa sholat istiqa

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ
اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا

Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī'an marī'an (lan riwayat murī'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā'iman.
Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj'alnā minal qānithīn
Allāhumma inna bil 'ibādi wal bilādi wal bahā'imi wal khalqi minal balā'i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.
Allāhumma anbit lanaz zar'a, wa adirra lanad dhar'a, wasqinā min barakātis samā'i, wa anbit lanā min barakātil ardhi
Allāhummarfa' 'annal jahda wal jū'a wal 'urā, waksyif 'annal balā'a mā lā yaksyifuhū ghairuka
Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā'a 'alainā midrārā

Artinya: Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.

Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.

Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.

D.   Tata cara sholat-sholat sunah

1.    Sholat rawatib

Sebagaimana sholat pada umumnya, sunnah rawatib dilaksanakan dengan gerakan, rukun dan sunnah sholat yang sama. Berikut urutan tata cara sholat sunnah rawatib mengutip buku Ahkam Ash Sholah oleh Syaikh Ali Raghib:

1.    Berdiri (atau dengan posisi lain bila ada halangan tertentu).
2.    Niat sholat sunah dalam hati (untuk bacaan niat lengkapnya akan diuraikan pada  penjelasan di bawah).
3.    Mengangkat kedua tangan untuk takbiratul ihram
4.    Meletakkan kedua tangan di dada (posisi bersedekap), dengan tangan kanan di    atas tangan kiri.
5.    Memandang tempat sujud dengan khusyuk.
6.    Membaca doa iftitah.
7.    Membaca Surat Al-Fatihah.
8.    Melafalkan surat-surat Al-Qur'an.
9.    Kemudian rukuk, dengan membungkukkan badan dan kedua telapak tangan memegang lutut.
10.  I'tidal (bangkit dari rukuk).
11.  Lalu sujud, dengan meletakkan kening di atas tempat sujud.
12.  Duduk iftirasy atau duduk di antara dua sujud.
13.  Sujud kedua.
14.  Bangkit atau berdiri dari sujud (untuk melanjutkan rakaat berikutnya), dengan membaca Surat Al-Fatihah hingga melakukan sujud kedua seperti urutan di atas.
Tasyahud awal (pada rakaat kedua dalam sholat empat rakaat), dengan duduk dan membaca doa tertentu. Bila hanya mengerjakan sholat dua rakaat, maka tidak perlu 15.  tasyahud awal.
16.  Tasyahud akhir
17.  Salam

 

2.    Sholat dhuha

Rakaat pertama:

1.    Membaca niat sholat Dhuha dua rakaat, Ushalli sunnatadh Dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa

2.    Takbiratul ihram

3.    Membaca doa Ifititah

4.    Membaca surat Al-Fatihah

5.    Membaca surat Asy-Syams (Wasy-syamsi wa duhaa haa...)

6.    Rukuk

7.    Iktidal

8.    Sujud pertama

9.    Duduk di antara dua sujud

10.               Sujud kedua, lalu lanjut berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua

Rakaat kedua:

1.         Takbiratul ihram

2.         Membaca surat Al-Fatihah

3.         Membaca surat Ad-Dhuha (Wad-duha, wal laili iza saja...)

4.         Rukuk

5.         Iktidal

6.         Sujud

7.         Duduk di antara dua sujud

8.         Sujud kedua dan duduk membaca tasyahud akhir

9.         Salam dan lanjutkan dengan berdoa

3.      Sholat tasbih

Pada rakaat pertama, setelah membaca surah pendek membaca bacaan tasbih sebanyak 15 kali
Pada saat rukuk sebelum i'tidal membaca bacaan tasbih sebanyak 10 kali
Pada saat i'tidal sebelum sujud membaca bacaan tasbih sebanyak 10 kali
Pada saat sujud pertama sebelum duduk membaca bacaan tasbih sebanyak 10 kali
Duduk diantara dua sujud sebelum sujud kedua membaca bacaan tasbih sebanyak 10 kali
Pada saat sujud kedua sebelum berdiri membaca bacaan tasbih sebanyak 10 kali
Setelah sujud, sebelum berdiri duduk terlebih dahulu untuk membaca tasbih 10 kali.
Pada rakaat kedua, jumlah bacaan tasbihnya sama. Hanya saja sebelum salam terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali.

 

4. Sholat tahajud

1.                   Membaca niat sholat tahajud,

2.                   Takbiratul ihram diikuti doa iftitah,

3.                   Membaca surah Al Fatihah,

4.                   Membaca surah dalam Al-Qur’an,

5.                   Rukuk,

6.                   Itidal,

7.                   Sujud,

8.                   Mengulang gerakan seperti rakaat pertama,

9.                   Membaca doa tahiyat akhir pada rakaat kedua,

10.               Salam.

5, sholat istikharah

1.      Niat

2.      Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah

3.      Membaca surat Al Fatihah

4.      Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Kafirun

5.      Ruku’ dengan tuma’ninah

6.      I’tidal dengan tuma’ninah

7.      Sujud dengan tuma’ninah

8.      Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

9.      Sujud kedua dengan tuma’ninah

10.     Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

11.     Membaca surat Al Fatihah

12.     Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Ikhlas

13.     Ruku’ dengan tuma’ninah

14.     I’tidal dengan tuma’ninah

15.     Sujud dengan tuma’ninah

16.     Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

17.     Sujud kedua dengan tuma’ninah

18.     Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

19.     Salam

6. sholat gerhana

 

1.              Berniat melakukan salat gerhana matahari
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz
4. Membaca Surah Al-Fatihah dan surah panjang
5. Rukuk sembari memanjangkannya
6. Iktidal (jangan langsung sujud)
7. Kembali membaca Surah Al-Fatihah dan surah panjang dengan durasi lebih pendek dari sebelumnya
8. Rukuk kembali
9. Iktidal kedua
10. Sujud pertama
11. Duduk di antara dua sujud
12. Sujud kedua
13. Bangkit dari sujud, lalu mengerjakan gerakan seperti pada rakaat pertama
14. Tasyahud
15. Salam

7. Sholat taubat

1 Niat (boleh dibaca dalam hati) – Rukun

2.      Berdiri (bagi yang mampu) – Rukun

3.      Membaca takbiratul ihram (dengan sunnah mengangkat tangan) – Rukun

4.      Membaca doa iftitah – Sunnah

5.      Membaca surat Al-Fatihah – Rukun

6.      Membaca surat pendek – Sunnah

7.      Ruku’ dengan tenang – Rukun

8.      Membaca doa ruku’ – Sunnah

9.      I’tidal dengan tenang – Rukun

10.  Membaca doa i’tidal – Sunnah

11.  Sujud dengan tenang – Rukun

12.  Membaca doa sujud – Sunnah

13.  Duduk di antara dua sujud – Rukun

14.  Membaca doa duduk di antara dua sujud – Sunnah

15.  Duduk tahiyat akhir – Rukun

16.  Membaca doa tahiyat akhir – Rukun

17.  Membaca sholawat Nabi Muhammad – Rukun

18.  Salam pertama/sebelah kanan – Rukun

19.  Salam sebelah kiri – Sunnah

20.  Melakukan semua rukun dengan tertib – Rukun.

8.      Sholat witir

 

Sama halnya dengan sholat sunnah lainnya, sholat witir juga dimulai dengan

 

1.                   takbiratul ihram

2.                   membaca Al-Fatihah,

3.                    ruku',

4.                    i'tidal,

5.                    Sujud

6.                   Salam

 

Dilansir laman NU, dalam pelaksanaannya, sholat witir bisa dilakukan dengan dua cara apabila jumlah rakaat yang dilakukan lebih dari satu rakaat. Berikut dua cara tersebut:

1.Boleh menyambung (washal), yaitu menggabungkan rakaat terakhir dengan rakaat sebelumnya. Misalnya, melakukan sholat witir sebelas rakaat dengan satu kali takbiratul ihram dan satu salam.
2. Boleh dilakukan secara terpisah (fashal), yaitu memisah rakaat sebelumnya dengan rakaat sesudahnya. Misalnya, melakukan sholat witir 10 rakaat dengan satu salam lalu ditambah satu rakaat dengan satu salam, atau bisa juga dilakukan dengan satu salam pada tiap dua rakaat. Cara yang kedua ini lebih utama daripada cara yang pertama.

9.
Sholat hajat

 

1.      Mengucap niat sholat hajat
2. Mengucap takbiratul ihram dan doa iftitah
3. Membaca surah Al-Fatihah
4. Membaca Ayat Kursi
5. Membaca surah Al-Ikhlas
6. Rukuk
7. Iktidal
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Ulangi untuk melanjutkan ke rakaat kedua
12. Mengucap tahiyat akhir
13. Salam
14. Membaca doa setelah sholat hajat



10. Sholat istisqa

 

Sholat sunnah Istisqa terdiri dari dua rakaat, tanpa azan dan iqamah. Disunnahkan mengeraskan bacaan.

Pelaksanaan sholat Istisqa sama seperti sholat Id. Rakaat pertama melakukan takbir sebanyak 7 kali dilanjutkan membaca ta'awudz dan doa iftitah. Rakaat kedua takbir sebanyak lima kali dan membaca ta'awudz.

Setelah sholat, khatib akan membaca khutbah. Pada khotbah shalat Istisqa pertama adalah membaca istighfar sebanyak 9 kali dan pada khotbah kedua membaca istigfar sebanyak 7 kali.


 

 


 

BAB III

PENUTUP

 

KESIMPULAN

 

Sholat  sunnah  adalah  ibadah sholat  yang diajarkan  oleh Rasulullah SAW  di luar  sholatyang  hukumnya  wajib.  Sholat   sunnah  dikerjakan  guna  mendekatkan  diri  kepada  AllahSWT,   menyempurnakan sholat fardhu, bertaubat kepada Allah SWT agar hajatnya dikabulkan,meningkatkan derajat dan martabat serta menjernihkan akal pikiran setiap pelakunya.

Dasar pelaksanaan sholat sunnah sangat kuat dan mendasar. Sholat sunnah didasari olehhadis dan  sunah  Nabi Muhammad  Shalallahu  ‘Alaihi Wassalam.  Dalil tersebut  yang kemudiandijabarkan oleh para ulama dan umara untuk disampaikan pada seluruh ummat muslim, baik itujenis maupun tata cara pelaksanaannya yang sesuai dengan hadis dan sunnah.

 

Sholat sunnah terbagi menjadi 2 yaitu :

Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekatiwajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witir dan salat sunah thawaf.Ghairu Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salatsunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, sepertisalat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).

Dalam pengerjaannya, sholat sunnah dapat dilakukan secara berjamaah maupun munfarid,harus sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan serta pada waktu dan tempat yang afdhal.

Saran Sholat  sunnah  akan  mendapatkan  pahala  apabila  di  kerjakan,  maka  apabila  kita  inginmendapatkan pahala tambahan di samping sholat wajib dapat di laksanakan dengan melakukansholat sunnah, wallohu a’lam