Arsip Blog

Entri yang Diunggulkan

HAKIKAT DAN KONSEP PERMAINAN SAINS PADA ANAK USIA DINI

Cari Blog Ini

Senin, 05 Juni 2023

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA 1

aldhy purwanto


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Perkembangan bahasa Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri. Kosakata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkaya perbendaharaan dan varietas bahasa Indonesia. Walaupun mengalami beberapa tahapan perkembangan dan penyerapan, kemurnian bahasa Indonesia tetaplah sama dulu dan kini. Adapun perkembangan bahasa Indonesia dapat dikelompokan menjadi tiga bagian utama yang perlu diperhatikan. Ketiga bagian tersebut adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Pembahasan terkait bahasa dapat berlanjut apabila konsep dasar dari bahasa sendiri dengan benar dipahami. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter, digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Dengan kata lain, bahasa adalah suatu sistem yang dalam praktiknya membantu manusia. Bahasa mempermudah manusia dalam melakukan segala sesuatu hal dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai media yang membantu manusia. Namun, secara spesifik bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang dalam pembentukannya memiliki sejarah yang panjang. Bahasa yang telah ada di Indonesia bahkan sejak zaman kerajaan-kerajaan ini memiliki kajian pembentukan yang cukup rumit baik secara lisan maupun tulisan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana sejarah perkembangan bahasa indonesia ?

2.      Bagaimana perkembangan bahasa indonesia pada reformasi ?

3.      Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa indonesia ?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan bahasa indonesia.

2.      Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa indonesia pada reformasi.

3.      Untuk mengetahui bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek bahasa Melayu (melayao). Telah berabad-abad  bahasa Melayu dipakai sebagai alat perhubungan antar penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa. Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan yang luas. Bahkan komunikasi antara pemerintah Belanda dan penduduk Indonesia yang memiliki berbagai macam bahasa juga menggunakan bahasa Melayu.

Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda. Pelarangan ini mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Saat itu pemakaian bahasa Indonesia semakin meluas. Bahasa Indonesia dipakai dalam berbagai aspek kehidupan termasuk kehidupan politik dan pemerintahan yang sebelumnya lebih banyak menggunakan bahasa Belanda.

Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda. Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Keberadaan bahasa Melayu pun dapat ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M. Tabrani mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan hal ini pun disetujui bersama pada 2 Mei 1926.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.

Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

B.     Perkembangan Bahasa Indonesia pada Era Reformasi

Perkembangam Bahasa Indonesia pada masa reformasi diawali dengan Kongres Bahasa Indonesia VIIl yanyg diselenggarakan di Hotel Indonesia Jakarta pada tanggal 20-30 Oktober 1988 Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai berikut :

1.      Keanggotaannya terdiri dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra

2.      Tugasnya memberikan nasehat kepada pusat pembinaan dan pengembangan bahasa serta mengupayakan peningkatan status kelembagaan pusat pembinaan dan pengembangan bahasa

Namun, masa reformasi yang muncul sejak tahun 1998 justru membawa perubahan buruk bagi bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa asing yang semakin luas dan bahasa Indonesia sempat dipinggirkan. Pada zaman reformasi salah satu pihak yang memiliki andil dalam perkembangan bahasa Indonesia adalah media massa baik cetak maupun elektronik tokoh pers. Jafar Assegaf menuding sekarang ini kita tengah mengalami krisis penggunaan bahasa Indonesia yang amat serius. Media massa sudah terjerumus kepada situasi tiada tanggung jawab terhadap pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar media masa kini cenderung menggunakan bahasa asing padahal dapat diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Ini menunjukkan penghormatan terhadap bahasa Indonesia sudah mulai memudar.

Dapat ditarik kesimpulan mengenai perkembangan Bahasa Indonesia pada era ini sangat mengalami kemunduran yang cukup drastis dari penggunaannya dan cenderung dipolitisasi menuju wacana rezim yang belum jelas dan cenderung fasis. Selain itu alih-alih akan menginternasionalkan bahasa Indonesia, jelas melalui menaker terkait TKA akan bahasa Indonesia merupakan bentuk pembatasan yang nyata. Ditambah dengan anarkisme bahasa di kalangan masyarakat jelas akan berimbas pada pudarnya bahasa sebagai identitas nasional.

C.    Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Kedudukan diartikan sebagai status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial bahasa yang bersangkutan. Sedangkan fungsi adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu dalam kedudukan yang diberikan kepadanya.

1.      Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut :

1.      Lambang kebanggaan nasional, Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita. Melalui bahasa nasional, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikannya pegangan hidup.

2.      Lambang identitas nasional, Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia dapat menimbulkan wibawa, harga diri, dan teladan bagi bangsa lain. Hal ini dapat terjadi jika bangsa Indonesia selalu berusaha membina dan mengembangkan bahasa Indonesia secara baik sehingga tidak tercampuri oleh unsur-unsur bahasa asing (terutama bahasa Inggris). Untuk itu kesadaran akan kaidah pemakaian bahasa Indonesia harus selalu ditingkatkan.

3.      Alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berlatar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda, Sebagai alat pemersatu, bahasa Indonesia mampu menunjukkan fungsinya yaitu mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, agama, budaya, dan bahasa ibunya. hal itu tampak jelas sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda.

4.      Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Sebagai alat perhubungan, bahasa Indonesia mampu memperhubungkan bangsa Indonesia yang berlatar belakang sosial budaya dana bahasa ibu yang berbeda-beda. Berkat bahasa Indonesia, suku-suku bangsa yang berbeda-beda bahasa ibu itu dapat berkomunikasi secara akrab dan lancar sehingga kesalahpahaman antarindividu antarkelompok tidak pernah terjadi. Karena bahasa Indonesia pula kita dapat menjelajah ke seluruh pelosok tanah air tanpa hambatan.

2.      Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Sesuai dengan ketentuan yang tertera di dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Di dalam kedudukan sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: (1) bahasa resmi negara; (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan; (3) alat perhubungan dalam tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah; dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Untuk melaksanakan fungsinya sebagai bahasa resmi kenegaraan dengan sebaik-baiknya, pemakai bahasa Indonesia di dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan perlu senantiasa dibina dan dikembangkan, penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan di dalam pengembangan ketenagaan seperti penerimaan karyawan baru, kenaikan pangkat baik sipil maupun militer, dan pemberian tugas-tugas khusus baik di dalam maupun di luar negeri. Di samping itu, mutu kebahasaan siaran radio dan televisi perlu pula senantiasa dibina dan ditingkatkan.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa terpenting di kawasan republik kita ini. Penting tidaknya suatu bahasa didasari oleh tiga faktor, yaitu (1) jumlah penuturnya, (2) luas penyebarannya, dan (3) peranannya sebagai sarana ilmu, susastra, dan ungkapan budaya yang bernilai tinggi.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.

Perkembangan Bahasa Indonesia pada era ini sangat mengalami kemunduran yang cukup drastis dari penggunaannya dan cenderung dipolitisasi menuju wacana rezim yang belum jelas dan cenderung fasis. Selain itu alih-alih akan menginternasionalkan bahasa Indonesia, jelas melalui menaker terkait TKA akan bahasa Indonesia merupakan bentuk pembatasan yang nyata. Ditambah dengan anarkisme bahasa di kalangan masyarakat jelas akan berimbas pada pudarnya bahasa sebagai identitas nasional

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai Lambang kebanggaan nasional, Lambang identitas nasional, Alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa terpenting di kawasan republik kita ini. Penting tidaknya suatu bahasa didasari oleh tiga faktor, yaitu (1) jumlah penuturnya, (2) luas penyebarannya, dan (3) peranannya sebagai sarana ilmu, susastra, dan ungkapan budaya yang bernilai tinggi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Grets Lewis Theodore Walilo, Sejarah-dan-Perkembangan-Bahasa-Indonesia https://balaibahasapapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/08/1.- diakses pada tanggal 11 September 2022

 

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20Indonesia diakses pada tanggal 11 September 2022

 

https://dokumen.tips/documents/perkembangan-bahasa-indonesia-pada-masa-reformasi.html?page=1 diakses pada tanggal 11 September 2022

 

https://kantorbahasabengkulu.kemdikbud.go.id/sekilas-tentang-sejarah-bahasa-indonesia/ diakses pada tanggal 12 September 2022

 

https://www.terakota.id/bahasa-indonesia-tiga-zaman-era-kolonial-orde-baru-dan-reformasi/2/ diakses pada tanggal 12 September 2022

 

Tasai, Amran dan Abdul Rozak Zaidan. (2001). Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia (modul). Jakarta: Universitas Terbuka.