KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah yang bejudul “Komunikasi
Interpersonal”. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., para keluarga, sahabat-sahabat
dan pengikut-pengikutnya samapai hari penghabisan.
Semoga dengan
tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua semoga segala yang
tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para
pembaca dalam rangka membangun khazanah keilmuan.
Makalah ini
disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar yang
membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum
sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang bersifat membangun
kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya. Akhirnya hanya
kepada Allah SWT, kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya milik Allah
SWT., semata.
Kendari, April 2023
Penulis
DAFTAR ISI
A. Pengertian Komunikasi Interpersonal
B. Teori Komunikasi Interpersonal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunikasi adalah istilah
yang begitu popular disaat ini. Media massa, buku, kelompok diskusi/ pelatihan,
seminar dan sebagainya membahas mengenai komunikasi. Manusia modern diberondong
oleh pesan-pesan komunikasi dari berbagai jurusan, baik secara terang-terangan,
ataupun secara halus, baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi
sebenarnya bukan hanya ilmu pengetahuan, tapi juga seni bergaul. Agar kita
dapat berkomunikasi efektif, kita dituntut tidak hanya memahami prosesnya, tapi
juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara kreatif. Komunikasi yang efektif
adalah komunikasi dalam makna yang distimulasikan serupa atau sama dengan yang
dimaksudkan komunikator pendeknya. Komunikasi efektif adakah makna bersama.
Di dalam kehidupan
sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita mampu
menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita
butuhkan. Secara teoritis, tindakan komunikasi berdasarkan pada konteks terbagi
menjadi beberapa macam, yaitu konteks komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal,
komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Jika dilihat dari beberapa konteks
komunikasi tersebut, konteks komunikasi yang berhubungan atau sesuai dengan
makalah ini adalah komunikasi interpersonal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
pemaparan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Apa yang
dimaksud komunikasi interpersonal ?
2.
Apa saja
teori-teori yang membahas tetang komunikasi interpersonal ?
C. Tujuan Makalah
Beranjak dari
rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud komunikasi interpersonal.
2.
Untuk
mengetahui apa saja teori-teori yang membahas tetang komunikasi interpersonal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Interpersonal
Komunukasi interpersonal
adalah penyampaian informasi antara dua orang dalam memperoleh makna, identitas
dan hubungan-hubungan melalui komunikasi antar manusia. Komunikasi
interpersonal merupakan komunikasi yang paling ampuh mempersuasi orang lain
untuk mengubah sikap, opini, perilaku komunikasi dan jika dilakukan secara
tatap muka akan lebih intensif karena terjadi kontak pribadi yaitu antar
pribadi komunikator dan komunikan
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara
seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua
orang yang dapat langsung diketahui balikannya.
Menurut
Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalahkomunikasi antar
komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif
dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya
yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat
langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat
komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah
komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat
memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya
Di dalam masyarakat, komunikasi
interpersonal merupakan bentuk
komunikasi antara seseorang dan orang lain dalam suatu masyarakat untuk mencapai tujuan
tertentu yang bersifat pribadi.
Sedangkan dalam suatu organisasi (Bisnis atau nonbisnis), komunikasi inter personal atau antar pribadi
merupakan komunikasi yang
terjadi antara manajer
dan karyawan atau antara karyawan
yang satu dan karyawan yang lain dengan menggunakan media tertentu untuk mencapai tujuan tertentu yang
bersifat pribadi.
Pada
Qur’an surat al-Qalam ayat 17-32,
komunikasi interpersonal merupakan bentuk dialog atau percakapan. Dalam asbabul wurud-nya ayat ini menceritakan
komunikasi terjadi di antara orang-orang Mekkah yang memiliki kebun warisan
orang tuanya yang shaleh. Orang tuanya
sering memberikan untuk orang-orang miskin bagian yang tercecer dari hasil
kebun. Setelah orang shaleh
itu meninggal anak-anaknya
tidak lagi melakukan
hal yang sama. Mereka bersumpah untuk memetik buah kebun di waktu pagi agar tidak
diketahui oleh orang miskin.
Maka Allah pun membalas mereka dengan apa yang pantas bagi mereka, membakar kebun mereka dan tidak menyisakan sedikit pun.
B. Teori Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal
merupakan proses yang menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna
antara dua orang atau lebih dalam sebuah situasi yang memberikan kesempatan
yang sama bagi komunikator dan komunikan). Proses komunikasi itu ditandai dengan
interaksi verbal dan non verbal. Ada beberapa teori yang melandasi proses komunikasi
interpersonal, yaitu:
a.
Relationship
Rules Theory. Teori ini memandang proses komunikasi interpersonal berdasarkan
aturan yang berlaku selama proses komunikasi (Shimanoff, 1980). Dengan adanya
aturan-aturan ini dapat mengidentifikasi perilaku yang mendukung dan atau
merusak komunikasi. Selain itu, aturan-aturan ini dapat digunakan untuk
mendeteksi mengapa komunikasi putus dan bagaimana komunikasi itu
dapatdiperbaiki.Selanjutnya,jikaindividumengetahuiaturannya, maka individu itu
akan lebih mampu menguasai keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam komunikasi
interpersonal.
b.
Relationship
Dialectics Theory. Teori ini beranggapan bahwa individu yang terlibat dalam
suatu komunikasi interpersonal dapat mengalami ketegangan internal antara
sepasang motif yang berlawanan (Rawlins, 1989). Misalnya ketegangan antara
sikap closedness dan openness, yaitu konflik antara keinginan untuk berada
dalam hubungan tertutup dan keinginan untuk berada dalam suatu hubungan yang
terbuka dengan kelompok yang lebih luas. Ketegangan antara autonomy dan
connection, yaitu konflik individu yang terjadi karena adanya keinginan untuk
tetap menjadi individu yang otonom dan independen tetapi juga adanya keinginan
untuk berhubungan dengan orang lain (Sahlstein, 2004). Untuk mengatasi hal
tersebut de Vito (2013) memberikan tiga solusi yaitu : 1) individu yang
terlibat dalam proses komunikasi interpersonal sebaiknya menerima kekurangan
masing- masing, 2) Jika individu ingin terbebas dari tekanan itu, maka individu
tersebut bisa keluar dari hubungan itu, 3) Individu perlu menyeimbangkan hidup
agar dapat menyegarkan kembali situasi hubungan.
c.
Social
Penetration Theory. Teori ini menjelaskan proses berkembangnya hubungan dalam
komunikasi interpersonal. Hubungan itu, bergerak mulai dari tingkatan yang
paling rendah, menuju ke tingkatan yang terdalam, atau ke tingkatan yang lebih
bersifat pribadi. Teori ini dimaknai juga sebagai sebuah model yang menunjukkan
perkembangan hubungan, yaitu proses individu saling mengenal satu sama lain
melalui tahap pengungkapan informasi (Altman & Taylor, 1973). Dalam proses
komunikasi interpersonal membutuhkan kedalaman hubungan, tetapi keluasan
informasi juga penting. Dalam beberapa situasi individu bisa sangat terbuka
kepada seseorang, tetapi dalam informasi tertentu individu tidak bisa terbuka.
Jika suatu hubungan mulai memburuk, maka keluasan dan kedalaman akan berkurang
dan disebut depenetrasi.
d.
Social
exchange Theory. Teori ini mengatakan suatu hubungan interpersonal akan terjadi
jika individu menganggap bahwa dengan hubungan tersebut dapat mendatangkan
keuntungan (Cook, & Rice, 2003). Maka dalam hubungan interpersonal terdapat
unsur reward, pengorbanan dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Hubungan
interpersonal dapat dikaji dari keseimbangan antara apa yang diberikan individu
dalam hubungan tersebut dengan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu. Teori
pertukaran sosial ini didasarkan pada teori ekonomi, yang menjelaskan bahwa
individu akan memilih sebuah hubungan yang dapat memberikan keuntungan bagi
dirinya.
e.
Equity Theory.
Teori kesetaraan didasarkan pada ide teori pertukaran sosial, tetapi lebih
menekankan pada membangun sebuah hubungan antar individu yang didasarkan pada
kepentingan yang saling menguntungkan diantara keduanya. Hubungan bisa bertahan
jika masing-masing pihak saling memberi dan memperoleh keuntungan yang sepadan.
Teori kesetaraan menganggap bahwa individu akan mengembangkan, mempertahankan,
dan merasa puas dengan hubungan yang sifatnya adil. Sebaliknya, individu tidak
akan berkembang, akan mengakhiri, atau tidak puas dengan hubungan yang tidak
adil. Semakin besar ketidakadilan, semakin besar ketidakpuasan dan semakin
besar kemungkinan hubungan akan berakhir (De Vito, 2013).
Berdasarkan teori
tersebut maka komunikasi interpersonal akan terjalin dengan baik jika mengikuti
aturan ada konflik tetapi pada tahap bisa ditoleransi, luas dan kedalaman
informasi meningkat, adanya penghargaan atau keuntungan dari hubungan itu, dan
masing-masing individu mendapatkan keadilan dalam hubungan itu. Dalam perpektif
sosial budaya proses komunikasi meletakkan kebudayaan sebagai pusat dari proses
komunikasi. Oleh karena itu efektifitas komunikasi juga ditentukan oleh
pengaruh sosial budaya. Dalam hal ini, termasuk didalamnya adalah aspek
kepercayaan atau aspek religi individu yang terlibat dalam komunikasi
tersebut..
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas, maka kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Komunikasi
interpersonal adalah kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang paling banyak
digunakan oleh manusia sebagai makhluk sosial komunikasi juga merupakan pemberi
pesan atau informasi hal ini terlihat dari banyaknya hal atau peristiwa yang
tak luput dari komunikasi yang terjadi antara manusia.
2.
Komunikasi
interpersonal akan terjalin dengan baik jika mengikuti aturan ada konflik
tetapi pada tahap bisa ditoleransi, luas dan kedalaman informasi meningkat,
adanya penghargaan atau keuntungan dari hubungan itu, dan masing-masing
individu mendapatkan keadilan dalam hubungan itu. Dalam perpektif sosial budaya
proses komunikasi meletakkan kebudayaan sebagai pusat dari proses komunikasi.
B.
Saran
Meskipun penulis menginginkan
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih
banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.
Sehingga bisa terus menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto,
Djoko, (2019), Komunikasi Bisnis Edisi Lima, jakarta: Erlangga
Septiningsih,
Dyah Siti. Na’imah, Tri, (2019), Komunikasi Interpersonal Dalam Islam, Hal 217-266
Samsinar,
(2017) , Jurnal Dakwah Sosial Keagamaan, komunikasi interpersonal dalam perpektif islam, vol.
1, No. 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar