Arsip Blog

Entri yang Diunggulkan

HAKIKAT DAN KONSEP PERMAINAN SAINS PADA ANAK USIA DINI

Cari Blog Ini

Selasa, 06 Juni 2023

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

aldhy purwanto



KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah yang bejudul “Komunikasi Interpersonal”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya samapai hari penghabisan.

Semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khazanah keilmuan.

Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT., semata.

 

Kendari,    April 2023

 

 

 

Penulis

 

 

DAFTAR ISI

 

 

COVER.. 1

KATA PENGANTAR.. 2

DAFTAR ISI. 3

BAB I PENDAHULUAN.. 4

A.   Latar belakang. 4

B.    Rumusan Masalah. 4

C.    Tujuan Makalah. 4

BAB II PEMBAHASAN.. 5

A.   Pengertian Komunikasi Interpersonal 5

B.    Teori Komunikasi Interpersonal 6

BAB III PENUTUP. 9

A.   Kesimpulan. 9

B.    Saran. 9

DAFTAR PUSTAKA.. 10

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Komunikasi adalah istilah yang begitu popular disaat ini. Media massa, buku, kelompok diskusi/ pelatihan, seminar dan sebagainya membahas mengenai komunikasi. Manusia modern diberondong oleh pesan-pesan komunikasi dari berbagai jurusan, baik secara terang-terangan, ataupun secara halus, baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi sebenarnya bukan hanya ilmu pengetahuan, tapi juga seni bergaul. Agar kita dapat berkomunikasi efektif, kita dituntut tidak hanya memahami prosesnya, tapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara kreatif. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi dalam makna yang distimulasikan serupa atau sama dengan yang dimaksudkan komunikator pendeknya. Komunikasi efektif adakah makna bersama.

Di dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Secara teoritis, tindakan komunikasi berdasarkan pada konteks terbagi menjadi beberapa macam, yaitu konteks komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Jika dilihat dari beberapa konteks komunikasi tersebut, konteks komunikasi yang berhubungan atau sesuai dengan makalah ini adalah komunikasi interpersonal.

 

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Apa yang dimaksud komunikasi interpersonal ?

2.      Apa saja teori-teori yang membahas tetang komunikasi interpersonal ?

 

C.    Tujuan Makalah

Beranjak dari rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud komunikasi interpersonal.

2.      Untuk mengetahui apa saja teori-teori yang membahas tetang komunikasi interpersonal.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Komunikasi Interpersonal  

Komunukasi interpersonal adalah penyampaian informasi antara dua orang dalam memperoleh makna, identitas dan hubungan-hubungan melalui komunikasi antar manusia. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang paling ampuh mempersuasi orang lain untuk mengubah sikap, opini, perilaku komunikasi dan jika dilakukan secara tatap muka akan lebih intensif karena terjadi kontak pribadi yaitu antar pribadi komunikator dan komunikan  Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.

Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalahkomunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya

Di  dalam masyarakat,  komunikasi  interpersonal  merupakan bentuk komunikasi  antara seseorang dan orang lain dalam suatu masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat pribadi. Sedangkan dalam suatu organisasi (Bisnis atau nonbisnis),  komunikasi inter personal atau antar  pribadi  merupakan komunikasi  yang terjadi  antara  manajer  dan karyawan atau antara  karyawan yang satu dan karyawan yang lain dengan menggunakan media  tertentu untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat pribadi.

Pada Qur’an surat  al-Qalam ayat  17-32,  komunikasi  interpersonal  merupakan bentuk dialog atau percakapan. Dalam asbabul wurud-nya ayat ini menceritakan komunikasi terjadi di antara orang-orang Mekkah yang memiliki kebun warisan orang tuanya yang shaleh. Orang tuanya sering memberikan untuk orang-orang miskin bagian yang tercecer dari hasil kebun. Setelah  orang  shaleh  itu  meninggal  anak-anaknya  tidak  lagi  melakukan  hal  yang  sama. Mereka bersumpah untuk memetik buah kebun di waktu pagi agar tidak diketahui oleh orang miskin. Maka Allah pun membalas mereka dengan apa yang pantas bagi mereka, membakar kebun mereka dan tidak menyisakan sedikit pun.

B.     Teori Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan proses yang menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna antara dua orang atau lebih dalam sebuah situasi yang memberikan kesempatan yang sama bagi komunikator dan komunikan). Proses komunikasi itu ditandai dengan interaksi verbal dan non verbal. Ada beberapa teori yang melandasi proses komunikasi interpersonal, yaitu:

a.       Relationship Rules Theory. Teori ini memandang proses komunikasi interpersonal berdasarkan aturan yang berlaku selama proses komunikasi (Shimanoff, 1980). Dengan adanya aturan-aturan ini dapat mengidentifikasi perilaku yang mendukung dan atau merusak komunikasi. Selain itu, aturan-aturan ini dapat digunakan untuk mendeteksi mengapa komunikasi putus dan bagaimana komunikasi itu dapatdiperbaiki.Selanjutnya,jikaindividumengetahuiaturannya, maka individu itu akan lebih mampu menguasai keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam komunikasi interpersonal.

b.      Relationship Dialectics Theory. Teori ini beranggapan bahwa individu yang terlibat dalam suatu komunikasi interpersonal dapat mengalami ketegangan internal antara sepasang motif yang berlawanan (Rawlins, 1989). Misalnya ketegangan antara sikap closedness dan openness, yaitu konflik antara keinginan untuk berada dalam hubungan tertutup dan keinginan untuk berada dalam suatu hubungan yang terbuka dengan kelompok yang lebih luas. Ketegangan antara autonomy dan connection, yaitu konflik individu yang terjadi karena adanya keinginan untuk tetap menjadi individu yang otonom dan independen tetapi juga adanya keinginan untuk berhubungan dengan orang lain (Sahlstein, 2004). Untuk mengatasi hal tersebut de Vito (2013) memberikan tiga solusi yaitu : 1) individu yang terlibat dalam proses komunikasi interpersonal sebaiknya menerima kekurangan masing- masing, 2) Jika individu ingin terbebas dari tekanan itu, maka individu tersebut bisa keluar dari hubungan itu, 3) Individu perlu menyeimbangkan hidup agar dapat menyegarkan kembali situasi hubungan.

c.       Social Penetration Theory. Teori ini menjelaskan proses berkembangnya hubungan dalam komunikasi interpersonal. Hubungan itu, bergerak mulai dari tingkatan yang paling rendah, menuju ke tingkatan yang terdalam, atau ke tingkatan yang lebih bersifat pribadi. Teori ini dimaknai juga sebagai sebuah model yang menunjukkan perkembangan hubungan, yaitu proses individu saling mengenal satu sama lain melalui tahap pengungkapan informasi (Altman & Taylor, 1973). Dalam proses komunikasi interpersonal membutuhkan kedalaman hubungan, tetapi keluasan informasi juga penting. Dalam beberapa situasi individu bisa sangat terbuka kepada seseorang, tetapi dalam informasi tertentu individu tidak bisa terbuka. Jika suatu hubungan mulai memburuk, maka keluasan dan kedalaman akan berkurang dan disebut depenetrasi.

d.      Social exchange Theory. Teori ini mengatakan suatu hubungan interpersonal akan terjadi jika individu menganggap bahwa dengan hubungan tersebut dapat mendatangkan keuntungan (Cook, & Rice, 2003). Maka dalam hubungan interpersonal terdapat unsur reward, pengorbanan dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Hubungan interpersonal dapat dikaji dari keseimbangan antara apa yang diberikan individu dalam hubungan tersebut dengan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu. Teori pertukaran sosial ini didasarkan pada teori ekonomi, yang menjelaskan bahwa individu akan memilih sebuah hubungan yang dapat memberikan keuntungan bagi dirinya.

e.       Equity Theory. Teori kesetaraan didasarkan pada ide teori pertukaran sosial, tetapi lebih menekankan pada membangun sebuah hubungan antar individu yang didasarkan pada kepentingan yang saling menguntungkan diantara keduanya. Hubungan bisa bertahan jika masing-masing pihak saling memberi dan memperoleh keuntungan yang sepadan. Teori kesetaraan menganggap bahwa individu akan mengembangkan, mempertahankan, dan merasa puas dengan hubungan yang sifatnya adil. Sebaliknya, individu tidak akan berkembang, akan mengakhiri, atau tidak puas dengan hubungan yang tidak adil. Semakin besar ketidakadilan, semakin besar ketidakpuasan dan semakin besar kemungkinan hubungan akan berakhir (De Vito, 2013).

 

Berdasarkan teori tersebut maka komunikasi interpersonal akan terjalin dengan baik jika mengikuti aturan ada konflik tetapi pada tahap bisa ditoleransi, luas dan kedalaman informasi meningkat, adanya penghargaan atau keuntungan dari hubungan itu, dan masing-masing individu mendapatkan keadilan dalam hubungan itu. Dalam perpektif sosial budaya proses komunikasi meletakkan kebudayaan sebagai pusat dari proses komunikasi. Oleh karena itu efektifitas komunikasi juga ditentukan oleh pengaruh sosial budaya. Dalam hal ini, termasuk didalamnya adalah aspek kepercayaan atau aspek religi individu yang terlibat dalam komunikasi tersebut..

 


 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Komunikasi interpersonal adalah kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang paling banyak digunakan oleh manusia sebagai makhluk sosial komunikasi juga merupakan pemberi pesan atau informasi hal ini terlihat dari banyaknya hal atau peristiwa yang tak luput dari komunikasi yang terjadi antara manusia.

2.      Komunikasi interpersonal akan terjalin dengan baik jika mengikuti aturan ada konflik tetapi pada tahap bisa ditoleransi, luas dan kedalaman informasi meningkat, adanya penghargaan atau keuntungan dari hubungan itu, dan masing-masing individu mendapatkan keadilan dalam hubungan itu. Dalam perpektif sosial budaya proses komunikasi meletakkan kebudayaan sebagai pusat dari proses komunikasi.

B.     Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Purwanto, Djoko, (2019), Komunikasi Bisnis Edisi Lima, jakarta: Erlangga

 

Septiningsih, Dyah Siti. Na’imah, Tri, (2019), Komunikasi Interpersonal Dalam Islam,  Hal 217-266

 

Samsinar, (2017) , Jurnal Dakwah Sosial Keagamaan, komunikasi interpersonal dalam  perpektif islam, vol. 1, No. 2


Tidak ada komentar: