Arsip Blog

Entri yang Diunggulkan

HAKIKAT DAN KONSEP PERMAINAN SAINS PADA ANAK USIA DINI

Cari Blog Ini

Selasa, 06 Juni 2023

MAKALAH ILMU MADANIYAH DAN MENURUT PANDANGAN PARA ULAMA

aldhy purwanto


KATA PENGANTAR

         Alhamdulillah,puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang di berikan oleh dosen dan kemudian di lanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul ” Ilmu Madaniyah dan Menurut Para Ulama` ”.

       Saya harap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita,saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu ,saya berharap adanya kritik,saran dan ulasan agar perbaikan makalah ini untuk menjadi lebih baik kedepannya.Mengingat bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.

        Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.Sedikitnya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi diri saya sendiri dan kelompok kami untuk memenuhi nilai mata kuliah “ Ulumul Quran ”pada awal semester genap.Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata dan penulisan yang kurang berkenan di hati pembaca.





BAB  I

PENDAHULUAN

A.      Latar belakang

     Dalam perkembangan dan dinamika turunnya wahyu terdapat berbagai istilah-istilah yang muncul dalam pengkajian atau studi al-Qur’an. Salah satunya ialah istilah Madani yang tak lain juga disebut dengan Madaniyah. Kata Madani atau yang biasa disebut dengan Madaniyah merupakan salah satu dari penjelasan jenis ayat-ayat / surah-surah yang ada dalam al-Qur’an.

     Madani atau Madaniyah merupakan salah satudi siplin ilmu al-Qur’an yang membahas dua periode penting tentang turunnya ayat atau surah dalam al-Qur’an. Dan dalam menetapkan ayat atau surah mana yang termasuk Madaniyah terdapat beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para ulama’.

    Para Ulama’ mengemukakan empat prerspektif dalam mendefinisikan terminolog Madaniyah.Keempat perspektif itu adalah Masa turun( zaman an-nuzul ), tempat turun (makan an-nuzul ), obyek pembicaraan (mukhatab)dan tema pembicaraan (maudu’ ).

    Dalam perspektif masa turun, para ulama’ mendefinisikan bahwa Madaniyyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sesudah Rasulullah Saw hijrah ke Madinah, walaupun turun di Mekkah atau Arafah.Dalam perspektif tempat turun, didefinisikan bahwa Madaniyah adalah ayat-ayat yang diturunkan di Madinah dan sekitarnya. Namun dari perspektif tersebut terdapa tkelemahan dalam pendefinisiannya karena ada ayat-ayat tertentu yang tidak diturunkan Madinah ataupun sekitarnya, seperti Surah Az-Zukhruf [43]:45 yang diturunkan di Baitul Muqaddas, Surah At-Taubah [9]: 42 yang diturunkan diTabuk. Sehingga jika melihat definisi dari perspektif tempat turun maka ayat-ayat tersebut tidak dapat di kategorikan kedalam surah Madaniyah.

    Di sisi lain, dalam perspektif obyek pembicaraan didefinisikan bahwa Madaniyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi orang-orang Madinah. Definisi tersebut dirumuskan oleh para ulama’ berdasarkan atas asumsi bahwa banyak ayat-ayat al-Qur’an yang dimulai dengan “yaaayyuhaa al -lazina” yang menjadi kriteria Madaniyah.

.

B.      Rumusan masalah

1.      Apa definisi  Madaniyah  menurut beberapa teori ?

2.      Bagaimana dasar penetapan  Madaniyah ?

3.      Apa saja macam-macam Madaniyah ?

4.      Bagaimana pengelompokan surah Al-Qur’an berdasarkan teori Madaniyah ?

5.      Apa saja cirri-ciri yang menandakan surag Al-Madaniyah ?

6.      Apa kegunaan studi Madaniyah dalam penafsiran Al-Qur’an ?

 

C.      Tujuan makalah

1.      Untuk mengetahui definisi-definisi Madaniyah dari berbagai teori.

2.      Untuk mengetahui dasar penetapan Madaniyah.

3.      Untuk mengetahui macam-macam Madaniyah.

4.      Untuk mengetahui bagaimana pengelompokan surah Al-Qur’an berdasarkan teori Madaniyah.

5.      Untuk mengetahui ciri-ciri yang terdapat dalam surah atau ayat-ayat Al-Madaniyah.

6.      Untuk mengetahui kegunaan studi Madaniyah dalam penafsiran Al-Qur’an.

 

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Madaniyah

1.      Teori Geografis

Menurut teori ini, pengertian  Madaniyah adalah ayat yang turun di Madinah baik waktu turunnyasebelum Rasulullah SAW hijrah maupun sesudahnya.

Namun, pada kenyataanya ada beberapa ayat Al-Qur’an yang tidak turun diwilayah Makkah ataupun Madinah, seperti tempat turunnya Q.S At-Taubah: 42 adalah di Tabuk,Q.S Az-Zukhruf: 45 di Baitul Maqdis (Palestina) pada malam Isra Mi’raj.

Hal ini merujuk pada H.R At-Thabrani dari Abu Umamah: Rasulullah SAWbersabda; Al-Quran di turunkan di 3 tempat: Makkah, Madinah, dan Sham. Walidberkata: Maksudnya Baitul Maqdis? Kathir Berkata; Tetapi penafsirannya diTabuk adalah lebih baik

2.      Teori Historis

Menurut teori ini, pengertian Madaniyah adalah ayat yang turun sesudah Rasulullah SAW hijrah, meskipun ayat tersebut diturunkan di Badar, Uhud, Arafah atau Makah. Banyak sekali yang mendukung Teori ini. Mulai dari Ulama Klasik, Modern,hingga ulama kontemporer saat ini. Adapun yang menjadi kelebihan rumusan teori ini adalah karena mencakup keseluruhan ayat atau surah Al-Qur’an, sehingga dapat dijadikan ketentuan dan rujukan yang memadai.

Adapun Teori ini merujuk pada H.R Abu Amr Uthman bin Sa’id ad-Darimi yang disandarkan pada Yahya bin Salam;Ayat yang diturunkan di Makkah dan ayat yang diturunkan dalam perjalanan menuju Madinah sebelum Nabi SAW tiba di Madinah, maka ia termasuk kategoriayat Makkiyah. Dan ayat yang diturunkan kepada Nabi SAW dalam perjalanannya setelah beliau tiba di Madinah, maka ia masuk kategori ayat Madaniyah.

Sedangkan kelemahannya hanya terletak pada kejanggalan beberapa ayat atau surah Al-Qur’an yang nyata-nyata turun di Makkah tetapi karena turun sesudah Hijrah, lalu ia dianggap Madaniyah. Seperti Q.S Al-Maidah; 3, Q.S An-Nisa; 8.Ayat tersebut turun di kota Makkah sewaktu Nabi saw berada di dalam Ka’bah.

3.      Teori Subjektif

Menurut teori ini, pengertian Madaniyah adalah ayat yang berisi panggilan kepada penduduk Madinah dengan panggilan “wahai orang-orang yang beriman”. Kelebihan teori ini ialah rumusannya dimengerti, dan lebih cepat dikenali dengan kriteria panggilan (nida,khitab) yang khas dari madaniyah tersebut.

Namun, teori ini banya kelemahan pula di antaranya: Rumusan pengertiannya tidak dapat dijadikan ketentuan, karena tak dapat mencakup seluruh ayat Al-Qur’an. Dari keseluruhan ayat Al-Qur’an yang berjumlah 6236 ayat, hanya ada 511 ayat yang dimulai dengan panggilan (nida), dan dari 511 ayat tersebut, Madaniyah berjumlah 219 ayat. Selain itu, ada beberapa ayat yang dimulai dengan panggilan (nida) bukan termasuk ayat Makkiyah seperti: Q.S Al- Baqarah: 21, Q.S An-Nisa : 1, Q.S An- Nisa: 1334.

4.      Teori Content Analisis

Menurut teori ini, pengertian Madaniyah adalah ayat yang berisi tentang hudud, faraid, dan sebagainya.Teori ini didasarkan pada salah satunya Riwayat Hisham dari ayahnya, Al-Hakim; Semua surah yang memuat aturan-aturan, ketentuan-ketentuan, maka ia termasukSurah Madaniyah.

 

B.      Dasar Penetapan Madaniyah

Ada dua cara untuk mengenali ayat yang termasuk kategori Madniyyah :

1.      Cara Sima’iy :

 adalah pengetahuan ayat Madaniyah yang diperoleh berdasarkan riwayat.2.

2.      Cara Qiyasiy :

adalah pengetahuan ayat Madaniyyah berdasarkan kriterianya yang menonjol, kandungannya, redaksi dan uslubnya, dan lain sebagainya.

Dalam menentukan kategori Madaniyyah menurut cara Qiyasiy ada dua dasar yaitu:

a.       Dasar Aghlabiyah (mayoritas)

Bila mayoritas ayat-ayatnya adalah Madaniyah, Maka surah tersebut disebut Madaniyah.

 

b.      Dasar Tabi’iyah (Kontinuitas)

Bila didahului dengan ayat-ayat yang turun di Madinah atau di Makkah (setelah hijrah), maka surah tersebut disebut Madaniyah.

 

C.      Macam-Macam Madaniyah

1.      Surah Madaniyah Murni

Yang termasuk kategori surah Madaniyah murni adalah surah yang berisi ayat-ayat yang seluruhnya berstatus Madaniyah secara ijma’ dan tidak ada perbedaan tentang status tersebut.

2.      Surah Makkiyah yang berisi ayat Madaniyyah.

Yang termsuk kategori surah Makkiyah yang berisi ayat Madaniyah adalah surah yang memuat ayat-ayat yang kebanyakan berstatus Makkiyah akan tetapididalamnya juga memuat ayat-ayat Madaniyah atau ada perbedaan tentang status tersebut.

3.      Surah Madaniyah yang berisi ayat-ayat Makkiyah Yang termsuk kategori surah Madaniyah.

yang berisi ayat Makkiyah  adalah surahyang memuat ayat-ayat yang kebanyakan berstatus Madaniyah, akan tetapididalamnya juga memuat ayat-ayat Makiyyah atau ada perbedaan tentang status tersebut.

 

D.      Pengelompokan Surah Al-Qur’an Berdasarkan Teori Madaniyyah

Penulisan mushaf Al-Qur’an telah dilakukan pada masa pemerintahansahabat Utsman bin Affan yang didasarkan pada modifikasi Al-Qur’an melalui dua tahap, yaitu tahap penelusuran melalui dat tulisn ayat-ayat Al-Qur’an yang mendapat legalitas dari Rasulullah SAW dan tahap penelusuran melalui datahafalan para sahabat yang telah di tashih oleh Rasulullah SAW.

 

E.      Ciri-ciri dari Surah atau Ayat yang Menandakan Al-Madaniyah

1.      Kata-kata atau Kalimat yang digunakan

Ayat atau surah-surah yang menandakan Madaniyah menggunakan kata-kataatau kalimat yang bermakna mendalam, kuat, dan juga kokoh. Kata-kata ataukalimat dalam surah Al-Madaniyah juga menggunakan kalimat-kalimat ushulserta ungkapan-ungkapan syariah. Serta dalam surat atau ayat-ayat tersebut terkandung seruan “Yaa Ayyuhalladzina aamanuu” dan identik dengan ayat yang panjang-panjang dengan menggunakan gaya bahasa yang dapat menjelaskantujuan dari ayat tersebut serta dapat memantapkan syariat.

2.      Kandungan dan Isi

di dalam surah atau ayat-ayat Al-Madaniyah mengandung kewajiban bagi setiapmakhluk serta sanksi-sanksinya, seperti; perintah untuk beribadah serta beramalsholeh, perintah untuk berjihad, perintah kepada ahli kitab untuk masuk islam, perintah unutk berdakwah, dsb. Dan juga di dalam surah-surah Al-Madaniyahdisebutkan tentang orang-orang munafik, kecuali dalam QS. Al-Ankabut serta didalam surah Al-Madaniyah terdapat dialog yang terjadi dengan para ahli kitabyang berisi tentang hukum dan perundang-undangan.

F.       Kegunaan Mempelajari Teori Madaniyyah

Kegunaan mempelajari Teori Makkiyah dan Madanniyah banyak sekali.Dalam hal ini, al Zarqani di dalam kitabnya Manahilul ’Irfan menerangkan sebagian dari pada kegunaan teori ini, ialah

a.       Dengan ilmu ini kita dapat membedakan dan mengetahui ayat mana yang Mansukh dan Nasikh. Yakni apabila terdapat dua ayat atau lebih mengenai suatu masalah, sedang hukum yang terkandung di dalam ayat-ayat itu bertentangan.Kemudian dapat diketahui bahwa ayat tersebut Madaniyah, karena ayat yang Madaniyah  adalah yang terakhir turunnya.

b.      Dengan ilmu ini pula, kita dapat mengetahui Sejarah Hukum Islam dan perkembangannya yang bijaksana secara umum. Dan dengan demikian, kita dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap ketinggian kebijaksanaan islam di dalam mendidik manusia baik secara perorangan maupun secara masyarakat.

c.       Ilmu ini dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap kebesaran, kesucian, dankeaslian al-Qur’an, karena melihat besarnya perhatian umat islam sejak turunnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan al-Qur’an, sampai hal-hal yang sedetail-detailnya; sehingga mengetahui ayat-ayat yang mana turun sebelum hijrah dan sesudahnya; ayat-ayat yang diturunkan pada waktu Nabi berada di kota tempat tinggalnya (domisilinya) dan ayat yang turun pada waktu Nabi sedang dalam bepergian atau perjalanan; ayat-ayat yang turun pada malam hari dan siang hari; dan ayat-ayat yang turun pada musim panas dan musim dingin dan sebagainya.

d.      Dapat mengetahui situasi dan kondisi lingkungan masyarakat pada waktu turunnya Al Qur’an, khususnya masyarakat Madinah.


 

BAB III

PENUTUP

A.       KESIMPULAN

Ilmu Madaniyah merupakan suatu kajian yang membedakan fase penting yang memiliki andil dalam membentuk teks, baik dalam tataran maupundalam struktur. Sehingga dapat membuktikan bahwa teks merupakan hasil dari interaksinya dengan realitas yang dinamis-historis.

   

B.       SARAN

     Demi kesempurnaan makalah ini, kami mengharapkan masukan yangmembangun. Semoga bermanfaat dan senantiasa menjadi manusia yang selalumenjaga atau memelihara Al-Qur’an dengan baik. Sebagai bahan kajian yang baik maka perlu untuk mengkaji setiap apa yang disajikan di dalamnya.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anwar, Rosihon. 2016. Ulum Al-Qur’an Bandung: Pustaka Setia.

Supiana dkk, 2002.Ulumul Qur’an. Bandung: Pustaka Islamika

UIN Sunan Ampel. 2017. Studi Al-Qur’an. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.


Tidak ada komentar: