Arsip Blog

Entri yang Diunggulkan

HAKIKAT DAN KONSEP PERMAINAN SAINS PADA ANAK USIA DINI

Cari Blog Ini

Rabu, 12 Oktober 2022

MAKALAH “ORGANISASI”

aldhy purwanto


BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Organisasi merupakan interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah, untuk melakukan sebuah tujuan yang sama. Namun dalam islam organisasi dipandang dari sisi berbeda. Dimana organisasi merupakan suatu kebutuhan yang penting dan organisasi tidak hanya diartikan semata-mata, sebagai wadah perkumpulan beberapa orang dengan cita-cita dan tujuan bersama.

Dalam islam secara tidak langsung, setiap manusia dituntun untuk berorganisasi dan hidup dalam struktur yang terorganisasi dengan baik. Dalam organisasi untuk mecapai tujuan dan cita-cita dalam sebuah organisasi diperlukan sebuah pemimpin yang mampu memotori dan mengarahkan setiap anggotanya, sehingga tujuan tersebut dapat dicapai dengan baik dan lancar.  

Perintah berorganisasi, terdapat dalam Q.S Al-Hujurat 13 yang artinya berbunyi:  “ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu bebangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantar kamu disisi Allah, ialah orrang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. Selanjutnya bagaimanakah prinsip-prinsip dalam berorganisasi secara islam? Di dalam terdapat tiga prinsip yang harus diamalkan dalam organisasi islam yaitu prinsip ubudiah (pengabdian diri terhadap Allah), prinsip Masuliyyah dan prinsip Iqtan).

 

B.     Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:

1.      Apa definisi dari organisasi?

2.      Apa fungsi dari organisasi?

3.      Apa saja prinsip-prinsip organisasi dalam islam?

4.      Bagaimana struktur organisasi?

5.      Apa saja nilai nilai yang dapat diambil dari organisasi?

6.      Bagaimana etos kerja muslim dalam organisasi?

7.      Faktor pembentuk budaya organisasi?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.    Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1.      Untuk mengetahui definisi dari organisasi.

2.      Untuk mengetahui fungsi  organisasi.

3.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam organisasi islam.

4.      Untuk mengetahui struktur organiasi.

5.      Untuk mengetahui nilai-nilai yang dapat diambil dari organisasi.

6.      Untuk menegtahui etos kerja muslim dalam organisasi.

7.      Untuk mengetahui faktor pembentuk budaya organisasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 2

 PEMBAHASAN

Hadis riwayat Muslim

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرٍو يَعْنِي ابْنَ دِينَارٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ وَأَبُو بَكْرٍ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي حَدِيثِ زُهَيْرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا                                                                     

Artinya:

Abdullah bin ‘amru bin al ‘ash r.a berkata: rasulullah saw bersabda: sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil, kelak disisi allah ditempatkan diatas mimbar dari cahaya, ialah mereka yang adil dalam hokum terhadap keluarga dan apa saja yang diserahkan (dikuasakan) kepada mereka.

Hadis riwayat Bukhari, Muslim

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَشْهَبِ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ عَادَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ زِيَادٍ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ الْمُزنِيَّ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ قَالَ مَعْقِلٌ إِنِّي مُحَدِّثُكَ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ عَلِمْتُ أَنَّ لِي حَيَاةً مَا حَدَّثْتُكَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ          Artinya:

Abu ja’la (ma’qil) bin jasar r.a berkata: saya telah mendengar rasulullah saw bersabda: tiada seorang yang diamanati oleh allah memimpin rakyat kemudian ketika ia mati ia masih menipu rakyatnya, melainkan pasti allah mengharamkan baginya surga.

 

 

 

 

 

Hadis riwayat Bukhari

وَعَنْ أَبِي بَكَرَةَ , عَنِ الـنَّبِيِّ قَالَ: لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمُ اَمْرَةً                        

Artinya;

Dari Abu Bakrah bahwa Nabi bersabda: “Tidak akan bahagia suatu kaum yang menyerahkan kekuasaan mereka kepada seorang perempuan.”

Hadis riwayat Bukhari

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَإِنْ اسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ                                      

Artinya:

Anas r.a berkata : bersabda rasulullah saw: dengarlah dan ta’atlah meskipun yang terangkat dalam pemerintahanmu seorang budak habasyah yang kepalanya bagaikan kismis. (buchary)

Hadis riwayat An-Nasa’i

 

 


 

 

 

Artinya :

“Sesungghunya kalian akan bersaing untuk mendapatkan kekuasaan, dan sesungguhnya ia akan mengalami penyesalan dan kerugian, maka sungguh nikmat awal kepemimpinan dan sungguh buruk akhir kepemimpinan tersebut”.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Artinya :

“Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan yang dilakukan dengan baik dalam segala hal, jika kamu membunuh binatang maka lakukan dengan cara yang baik, jika kamu mau menyembelih dengan cara yang baik, pertajamlah alat potongnya, kemudian istirahatkanlah binatangnya.”

Hadis riwayat Thabrani

   مَ عُ مُكُدَ حَ أَ لِمَا عَذِ إُُّ هَنِقْتُ يـْن َ أ يحَ  االلهَّن ِ إًلاَب ِ ُ

Artinya:

“Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan suatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas).”

Hadis riwayat Tirmidzi

 أَ مُ طَق ْدِّالصَّن ِاَ، فَلكْ  اَّن ِ اَب ِذَ ٌ ةَبْيـِ رَ وٌةَنِنكُ بْيـِرَ يَ الاَ مَليِ اَك ُ بْيـِرَا يَ مْع َ د                                                                                     

Artinya:            

“Tinggalkan yang meragukanmu kepada yang tidak meragukan, karenasesungguhnya kebenaran itu ketenangan dan kebohongan itu keraguraguan.”

 

A.    Definisi organisasi

Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Menurut KBBI organisasi memiliki beberapa arti, yaitu : kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu dan kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi berasal dari kata “organ” yang merujuk pada organ tubuh manusia, dimana otak, tangan, kaki, dan segenap  organ tubuh satu sama lain mampu bergerak dengan koordinasi dan perintah yang dikirim dari otak. Sehingga dapat dipahami bahwa kegiatan organisasi adalah kegiatan yang membutuhkan koordinasi,  komunikasi beserta pembagian peran dan tugas untuk mencapai tujuan tertentu ddengan perintah yang terarah.

Organisasi islam adalah perantara untuk menyampaikan dakwah sehingga menjadi lebih terkoordinir secara rapi danefektif dalam dampaknya. Sehingga para da’i tidak mengeluarkan sangat banyak tenaga dan waktu dalam menyampaikan konten dakwah kepada masyarakat atau objek dakwah. Disamping secara factual, dalam tataran syari’ah dapat diambil dari nash al-qur’an ataupun ketauladanan Rasulullah Saw dalam berperilaku. Secara nash, Allah swt berfirman dalam al-qur’an surah ash-shaff ayat :

 

مَّرْصُوْصٌ بُنْيَانٌ كَاَنَّهُمْ صَفًّا سَبِيْلِهٖ فِيْ يُقَاتِلُوْنَ الَّذِيْنَ يُحِبُّ اللّٰهَ اِنَّ

 

Artinya : sesungguhnya allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.

 

 

B.     Fungsi Organisasi

1.      Meningkatkan potensi diri untuk mengelola, menyusun, serta menigkatkan ketakwaan.

2.      Memungkinkan untuk mengatur kemampuan sumber daya insan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan segala potensi secara efektif dan efisien.

3.      Memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.

4.      Melatih diri untuk keseimbangan antara kewenangan dan tanggung jawab pekerjaan sehingga muncul percaya diri, kreatif dan amanah.

 

C.    Prinsip-prinsip organisasi dalam islam

Dalam sebuah organisasi mempunyai prinsip yaitu:

a)      Perumusan tujuan, sebuah organissasinharuss menetapkan tujuan yang hendak dicapai, karena setiap organisasi itu mempunyai tujuan masing-masing.

b)      Kesatuan arah, organisasi harus memiliki konsistensi dan komitmen mulai dari pimpinan hingga anggota (bawahan).

c)      Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, seorang pimpinan ataupun anggota organiasi haruslah tanggung jawab serta amanah terhadap tugas mereka.

d)     Koordinasi, organisasi dapat berjalan efektif bila fungsi koordinasi terhadap pihak-pihak terkait dan pihak luar bekerja sama dengan baik..

e)      Pembagian kerja, sebuah organisasi harus jelas dalam struktur organisasinya.

f)       Rentan manajemen, organisasi dapat berjalan sukses jika penempatan tanggung jawab terhadap timnya teratur.

g)      Tingkat pengawasan, organisasi dapat efektif jika terdapat mekanisme controlling atau pengawasa yang disusun dan dijalankan secara konsisten.

 

Di dalam islam terdapat tiga prinsip yang harus diamalkan dalam organisasi islam yaitu:

1.      Prinsip ubudiah ( pengabdian diri terhadap Allah ),

Konsep ini meletakkan setiap kerja yang dilakukan sebagai ibadah yang juga akan memperoleh ganjaran pahala di akhirat. Tentunya dengan menghayati prinsip ini, diharap seorang anggota (ahli) organisasi akan menjadi ikhlas dalam kerja mereka dan keikhlasan hati adalah penggerak utama ke arah kesungghan bekerja dan meningkatkan prestasi.

2.      Prinssip masuliyah

Prinsip ini menuntut seseorang pegawai dan ahli organisasi, agar senantiasa berwaspada dan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.

3.      Prinsip Iqtan

Prinsip ini menuntut bekerja dalam mencapai perkhidmatan dan pengurusan cemerlang. Setiap anggota dikehendaki mengutamakan kualiti dan produktivitas dalam memberi perkhidmatan.

 

            Hal ini sebagaimana kepemimpinan Rasulullah Saw dan para Khalafaurrasyidin. Rasulullah Saw pernah mengatakan bahwa “Sesungguhnya pimpinan adalah laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya (HR. Muslim)”. Bahkan terdapat hadis lain yang mengatakan “Siapa saja yang telah membaiat seseorang imam/khalifah serta telah memberikan genggaman tanganya dan buah hatinya,, maka hendaknya ia mentaatinya sesuai kemampuanya. Lalu jika datang orang yang hendak merebut kekuasaanya, maka penggalah leher (bunuhlah) orang itu (HR. Muslim). Jadi pengorganisasian akan berjalan lancar jika adanya prinsip komitmen dan konsistensi baik antara pemimpin dan anggota. Nabi Muhammad SAW, pemimpin yang diakui oleh lawan dan kawan sangat ikhlas, sangat teguh pendirian (kuat iman), tidak gila hormat. Ajaran islam ini sangat mengandung ilmu kepemimpinan yang sangat dalam. Sebagai manusia biasa rasanya tidak mungkin rasulullah  akan punya mental kepemimpinan yang demikian tangguh. Hanya satu yang membedakan beliau dengan pemimpin dunia yang lain, baik muslim maupun non muslim. Beliau mempunyai daya kepemimpinan yang datang dari Allah yang maha tahu, pencipta alam dan manusia dan selalu mencas kepemimpinan beliau dengan berhubungan (iman,takwa,ibadah,usaha dan do’a)dengan maha sumber kepemimpinan itu.

 

D.    Bagaimana Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat diperukan dalam manajemen yang mengelola organisasi apapun. Struktur organisasi mencerminkan pengalokasian tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing orang yang ada dalam suatu organisasi. Bagaimana gambaran struktur organisasi dan manajemen syariah dapat dipahami dari firman Allah SWT. Yang artinya “Dan Dial ah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa dibumi dan dia meninggakan sebagian kamu atass sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan kepada-Nya kepadamu.”  (QS. Al-An’am: 165). Islam sangat menganjurkan adanya kepastian struktur organisasi sebagaimana tercantum dalam Al-qur’an surah az-zukhruf ayat 32;

 

 

 

 

 

 

 

 

Artinya : “Apakaah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhan-mu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain, dan rahmat tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

            Jadi, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah suatu struktur yang menerangkan tata organisasi yang berkenaan dengan struktur kepemimpinan dalam hal jabatan, wewenang, tugas dan juga pengorganisasian. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut :

1.      Strategi organisasi untuk mencapai tujuan. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran kerja yang terjadi antara manager dan karyawan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga jika strategi berubah maka struktur juga berubah.

2.      Teknologi yang digunakan.

3.      Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Pola pikir dari antar anggota organisasi dalam menjalankan tugasnya, berkenaan dengan hal komunikasi dan tingkat wewenang yang diberikan.

4.      Ukuran organisasi. Besarnya organisasi berpengaruh pada struktur organisasi karena jika organisasi tersebut besar maka akan diperlukan struktur yang lebihkompleks dengan pembagian devisi yang lebih terstruktur dan dipilih pula bentuk struktur yang tepat.

Dalam sebuah organisasi stuktrur organisasi sangat diperlukan untuk menjelaskan dan menerangkan tata kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi tersebut. Disamping itu struktur oganiasi juga mempermudah bagi siapapun untuk mengetahui subjek-subjek yang diberi wewenang dan tugas-tugas yang dijalankan. Oleh karena itu struktur organisasi memiliki unsur-unsur yang terdiri dari :

1.      Spesialisasi pekerjaan mengenai spesifikasi tugas-tugas individu dan kelompok kerjadalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadisuatuan-satuan kerja (departementalisasi).

2.      Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untukmenjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.

3.      Koordinasi kegiatan, menunjukan prosedur-prosedur yang meningkatkan fungs-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.

4.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukan lokasi (letak)kekuasaan pembuatan keputusan.

5.      Ukuran satuan kerja, menunjukan jumlah karyawan dalam satuan kelompok kerja.

 

E.     Nilai-nilai yang dapat diambil dari Organisasi

1.      Mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai anggota dan pengurus organisasi serta bertanggung jawab penuh atas tugas-tugas yang diembanya.

2.      Memiliki rasa bangga sebagai anggota dan pengurus organisasi serta mampu menjaga nama baik sendiri, anggota, penggurus, dan organisasi.

3.      Menumbuhkan sikap positif dengan penuh keterbukaan dan saling menghargi dalam suasana yang harmonis untuk mencapai tujuan bersama.

4.      Mewujudkan cita-cita organisasi, maka diperlukan motivasi, kreatifitas dan inovasi  dari seluruh anggota dan pengurus secara berkesinambungan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan zaman.

 

F.     Etos Kerja Muslim Dalam Organisasi

Ada beberapa ciri etoss kerja muslim, antara lain adalah sebagai berikut:

a)      Al-Shalah (baik dan maanfaat)

“Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl:97)

b)      Al-Itqan atau kemantapan dan perfectness

“Sesungguhnya Allah sangat mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan yang dilakukannya dengan iqtan/sempurna (professional).” (HR. Thabrani)

c)       Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi.

Kualitas ihsan mempunyai dua makna dan dua pesan:

·         Melakukan yang terbaik dari yang dapat dilakukan. Dengan makna ini pengertianya sama dengan iqtan. Pesan yang dikandungnya antara lain agar setiap muslim memiliki komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan,apalagi untuk kepentingan umat.

·         Mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberikan pesan peningkatan yang terus menerus, seiring dengan bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu, dan sumber daya lainya.  Hal ini juga termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas dakwah.

d)     Al-Mujahadah atau kerja keras dan optimal

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut: 69)

e)      Tanafus dan ta’awun atau berkompetisi dan tolong menolong

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan ketakwaan dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al-Ma’idah: 2)

“Dan orang-orang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana” (At-Taubat: 71)

f)       Mencermati nilai waktu.

 

G.    Faktor pembentuk budaya organisasi

Secara terminology kata budaya (culture) berasal dari kata latin colore, yang berarti mengerjakan tanah, mengelola, memelihara ladang, namun pengertian yang semula agraris ini lebih lanjut diterapkan dalam hal-hal yang bersifat rohani da nada juga yang mengartikannya sebagai Way of life, yaitu cara hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu suatu bangsa. Sedangkan koentjaraningrat mengartikan budaya adalah “keseluruhan sistemgagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”. Selanjutnya koentjaraningrat menyatakan bahwa kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu:

1)      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.

2)      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas kelakuan berpola dan manusia dalam masyarakat.

3)      Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Organisasi adalah kesatuan (entity) yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang ralatif dapat diidentifikasi dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Jadi, pengertian organisasi ada dua yaitu pertama, organisasi sebagai wadah atau tempat, dan kedua, organisasi sebagai proses yang dilakukan bersama-sama, dengan landasan yang sama, tujuan yang sama, dan juga dengan cara yang sama. Sedangkan kata islam berasal dari kata Arab “salima” yang berarti  selamat sentosa, dan kata itu dibentuk kata “aslama” yang artinya memeliharakan dalam keadaan selamat sentosa. Sebab itu orang yang melakukan aslama dinamakan muslim. Sedangkan anti Islam secara istilah dapat dirumuskan sebagai “Agama yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW. Ialah apa yang diturunkan Allah SWT. Di dalam al-qur’an dan yang tersebut dalam sunnah yang sahih berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat”. Unsur-unsur yang dapat dijadikan landasan bagi terbentuknya budaya organisasi. Unsur-unsur tersebut antara lain:

a.       Pendirian

Pendirian bersifat abstrak, pendirian dapat diukur berdasarkan keteguhan atau kekuatannya teguh (kuat) sampai kepada goyah (lemah). Sikap diukur dengan tolak positif, negative, tetap, atau berubah.

b.      Sikap

Sikap adalah kecenderungan jiwa terhadap sesuatu. Ia menunjukan arah, potensi dan dorongan menuju sesuatu itu. Sikap adalah operasionalisasi dan aktualisasi serta pendirian.

c.       Perilaku

Perilaku adalah operasionalisasi dari aktualisasi sikap seseorang atau sekelompok dalam atau tehadap suatu lingkungan (masyarakat, alam, teknologi atau organisasi), yang kemudian di peragakan.

                        Faktor-faktor yang mendukung dalam membentuk budaya organisasi yang islami antara lain:

a.       Organisasi

b.      Komitmen pimpinan tertinggi

c.       Komuniksi

d.      Motivasi

e.       Lingkungan kerja

f.       Perubahan

g.      Partisipasi

h.      Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 3

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Menurut KBBI organisasi memiliki beberapa arti, yaitu : kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu dan kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi islam adalah perantara untuk menyampaikan dakwah sehingga menjadi lebih terkoordinir secara rapi danefektif dalam dampaknya. Sehingga para da’i tidak mengeluarkan sangat banyak tenaga dan waktu dalam menyampaikan konten dakwah kepada masyarakat atau objek dakwah.

Organisasi berfungsi meningkatkan potensi dan ketakwaan, mengatur kemampuan sumber daya insan guna mencapai tujuan yang diharapkan dan melatih diri untuk keseimbangan antara kewenangan dan tanggung jawab. Dalam islam ada tiga prinsip yang perlu diamalkan dalam suatu organisasi, yaitu prinsip ubudiah, prinsip masuliyah dan prinsip iqtan.

Dalam sebuah organisasi stuktrur organisasi sangat diperlukan untuk menjelaskan dan menerangkan tata kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi tersebut. Disamping itu struktur oganiasi juga mempermudah bagi siapapun untuk mengetahui subjek-subjek yang diberi wewenang dan tugas-tugas yang dijalankan. Oleh karena itu struktur organisasi memiliki unsur-unsur yang terdiri dari spesialisasi pekerjaan, standarisasi kegiatan, koordinasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan serta ukuran satuan kerja.

Organisasi akan memberi nilai positif jika semua kalangan didalamnya mengetahui tanggung jawab dan mendapat manfaat dalam kesertaanya. Ketidaksolidan dapat diatasi, dan pemimpin yang berfikir positif dan memotivasi akan mempertahankan keunggul an organisasi. Yang perlu dilakukan oleh muslim dalam organisasi adalah kemantapan, kerja optimal, berkompetisi dan tolong menolong serta serta cermat menilai waktu.

 

B.     Saran

Selalu tingkatkan kerja sama agar mencapai keadaan organisasi yang terbaik, selalu hargai berbagai pendapat dan pandangan para bawahan dan jika tidak sesuai tolak dengan baik dan selalu tingkatkan rasa saling memahami sebagai kesatuan yang sama agar organisasi berjalan dengan baik.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Ma’aruf. 2013. Manajemen Berbasis Syariah.  Yogyakarta : CV. Aswaja Pressindo

Diana, Ilfi Nur. 2008. Hadis-Hadis Ekonomi.   Malang : UIN-Malang Press

Zainal, Veithzal Rivai. Antonio, Muhammad Syafii. Hadad, Muliaman Darmansyah. 2014. Islamic Business Management. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

Badroen, Faisal. 2006. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Agus, Bustanuddin. 2007. Islam dan Pembangunan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

https://www.academia.edu/34175768/Makalah_Mgt_Organisasi_docx

https://www.academia.edu/29037991/ORGANISASI_DALAM_AL_QURAN

https://infojambi.com/mengenal-lebih-dekat-tentang-organisasi-secara-islam/

https://suarabutesarko-com.cdn.ampproject.org/v/s/suarabutesarko.com/berita-selengkapnya/pentingnya-berorganisasi-menurut-pandangan-islam/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&amp&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16475747085576&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fsuarabutesarko.com%2Fberita-selengkapnya%2Fpentingnya-berorganisasi-menurut-pandangan-islam%2F

https://www.ac ademia.edu/32020913/PENGORGANISASIAN_and_STRUKTUR_ORGANISASI

https://www.ireappos.com/news/id/pengertian-organisasi/

http://mesjidgedhe.or.id/organisasi-dan-islam/

https://hilmanrasyidamienullah.blogspot.com/2014/04/organisasi-dalam-pandangan-islam.html?m=1

https://muslim.or.id/21379-hukum-organisasi-dan-taat-pada-pimpinan-organisasi.html


Tidak ada komentar: