BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Organisasi
merupakan interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah, untuk melakukan sebuah tujuan
yang sama. Namun dalam islam organisasi dipandang dari sisi berbeda. Dimana
organisasi merupakan suatu kebutuhan yang penting dan organisasi tidak hanya
diartikan semata-mata, sebagai wadah perkumpulan beberapa orang dengan
cita-cita dan tujuan bersama.
Dalam
islam secara tidak langsung, setiap manusia dituntun untuk berorganisasi dan
hidup dalam struktur yang terorganisasi dengan baik. Dalam organisasi untuk
mecapai tujuan dan cita-cita dalam sebuah organisasi diperlukan sebuah pemimpin
yang mampu memotori dan mengarahkan setiap anggotanya, sehingga tujuan tersebut
dapat dicapai dengan baik dan lancar.
Perintah
berorganisasi, terdapat dalam Q.S Al-Hujurat 13 yang artinya berbunyi: “ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
bebangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantar kamu disisi Allah, ialah orrang yang paling takwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. Selanjutnya
bagaimanakah prinsip-prinsip dalam berorganisasi secara islam? Di dalam
terdapat tiga prinsip yang harus diamalkan dalam organisasi islam yaitu prinsip
ubudiah (pengabdian diri terhadap Allah), prinsip Masuliyyah dan prinsip
Iqtan).
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
penulisan makalah ini adalah:
1. Apa definisi dari organisasi?
2. Apa fungsi dari organisasi?
3. Apa saja prinsip-prinsip organisasi
dalam islam?
4. Bagaimana struktur organisasi?
5. Apa saja nilai nilai yang dapat diambil
dari organisasi?
6. Bagaimana etos kerja muslim dalam
organisasi?
7. Faktor pembentuk budaya organisasi?
C.
Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dari organisasi.
2. Untuk mengetahui fungsi organisasi.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam
organisasi islam.
4. Untuk mengetahui struktur organiasi.
5. Untuk mengetahui nilai-nilai yang dapat
diambil dari organisasi.
6. Untuk menegtahui etos kerja muslim dalam
organisasi.
7. Untuk mengetahui faktor pembentuk budaya
organisasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
Hadis riwayat Muslim
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ
وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرٍو
يَعْنِي ابْنَ دِينَارٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَمْرٍو قَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ وَأَبُو بَكْرٍ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي حَدِيثِ زُهَيْرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى
مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا يَدَيْهِ
يَمِينٌ الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا
Artinya:
Abdullah
bin ‘amru bin al ‘ash r.a berkata: rasulullah saw bersabda: sesungguhnya
orang-orang yang berlaku adil, kelak disisi allah ditempatkan diatas mimbar
dari cahaya, ialah mereka yang adil dalam hokum terhadap keluarga dan apa saja
yang diserahkan (dikuasakan) kepada mereka.
Hadis riwayat Bukhari, Muslim
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ
حَدَّثَنَا أَبُو الْأَشْهَبِ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ عَادَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
زِيَادٍ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ الْمُزنِيَّ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ
قَالَ مَعْقِلٌ إِنِّي مُحَدِّثُكَ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ عَلِمْتُ أَنَّ لِي حَيَاةً مَا
حَدَّثْتُكَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ
وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ Artinya:
Abu
ja’la (ma’qil) bin jasar r.a berkata: saya telah mendengar rasulullah saw
bersabda: tiada seorang yang diamanati oleh allah memimpin rakyat kemudian
ketika ia mati ia masih menipu rakyatnya, melainkan pasti allah mengharamkan
baginya surga.
Hadis riwayat Bukhari
وَعَنْ أَبِي بَكَرَةَ , عَنِ الـنَّبِيِّ قَالَ: لَنْ يُفْلِحَ
قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمُ اَمْرَةً
Artinya;
Dari
Abu Bakrah bahwa Nabi bersabda: “Tidak akan bahagia suatu kaum yang menyerahkan
kekuasaan mereka kepada seorang perempuan.”
Hadis riwayat Bukhari
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ
عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْمَعُوا وَأَطِيعُوا
وَإِنْ اسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ
Artinya:
Anas
r.a berkata : bersabda rasulullah saw: dengarlah dan ta’atlah meskipun yang
terangkat dalam pemerintahanmu seorang budak habasyah yang kepalanya bagaikan
kismis. (buchary)
Artinya :
“Sesungghunya kalian akan bersaing
untuk mendapatkan kekuasaan, dan sesungguhnya ia akan mengalami penyesalan dan
kerugian, maka sungguh nikmat awal kepemimpinan dan sungguh buruk akhir
kepemimpinan tersebut”.
Artinya :
“Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan
yang dilakukan dengan baik dalam segala hal, jika kamu membunuh binatang maka
lakukan dengan cara yang baik, jika kamu mau menyembelih dengan cara yang baik,
pertajamlah alat potongnya, kemudian istirahatkanlah binatangnya.”
Hadis riwayat Thabrani
مَ عُ مُكُدَ حَ أَ لِمَا عَذِ إُُّ هَنِقْتُ يـْن َ أ يحَ االلهَّن ِ إًلاَب ِ ُ
Artinya:
“Sesungguhnya
Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan suatu pekerjaan, dilakukan
secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas).”
Hadis riwayat Tirmidzi
أَ مُ طَق ْدِّالصَّن ِاَ، فَلكْ
اَّن ِ اَب ِذَ ٌ ةَبْيـِ رَ وٌةَنِنكُ بْيـِرَ يَ الاَ مَليِ اَك ُ
بْيـِرَا يَ مْع َ د
Artinya:
“Tinggalkan yang
meragukanmu kepada yang tidak meragukan, karenasesungguhnya kebenaran itu
ketenangan dan kebohongan itu keraguraguan.”
A.
Definisi organisasi
Organisasi
merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur
serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Menurut KBBI
organisasi memiliki beberapa arti, yaitu : kesatuan (susunan dan sebagainya)
yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan
sebagainya untuk tujuan tertentu dan kelompok kerja sama antara orang-orang
yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi
berasal dari kata “organ” yang merujuk pada organ tubuh manusia, dimana otak,
tangan, kaki, dan segenap organ tubuh
satu sama lain mampu bergerak dengan koordinasi dan perintah yang dikirim dari
otak. Sehingga dapat dipahami bahwa kegiatan organisasi adalah kegiatan yang
membutuhkan koordinasi, komunikasi
beserta pembagian peran dan tugas untuk mencapai tujuan tertentu ddengan
perintah yang terarah.
Organisasi
islam adalah perantara untuk menyampaikan dakwah sehingga menjadi lebih
terkoordinir secara rapi danefektif dalam dampaknya. Sehingga para da’i tidak
mengeluarkan sangat banyak tenaga dan waktu dalam menyampaikan konten dakwah
kepada masyarakat atau objek dakwah. Disamping secara factual, dalam tataran
syari’ah dapat diambil dari nash al-qur’an ataupun ketauladanan Rasulullah Saw
dalam berperilaku. Secara nash, Allah swt berfirman dalam al-qur’an surah
ash-shaff ayat :
مَّرْصُوْصٌ بُنْيَانٌ كَاَنَّهُمْ صَفًّا سَبِيْلِهٖ فِيْ يُقَاتِلُوْنَ الَّذِيْنَ يُحِبُّ اللّٰهَ اِنَّ
Artinya
: sesungguhnya allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang
teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.
B.
Fungsi Organisasi
1. Meningkatkan potensi diri untuk
mengelola, menyusun, serta menigkatkan ketakwaan.
2. Memungkinkan untuk mengatur kemampuan
sumber daya insan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan segala
potensi secara efektif dan efisien.
3. Memperoleh kepuasan pribadi dalam
melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna
mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
4. Melatih diri untuk keseimbangan antara
kewenangan dan tanggung jawab pekerjaan sehingga muncul percaya diri, kreatif
dan amanah.
C.
Prinsip-prinsip organisasi dalam islam
Dalam sebuah organisasi mempunyai
prinsip yaitu:
a) Perumusan tujuan, sebuah
organissasinharuss menetapkan tujuan yang hendak dicapai, karena setiap
organisasi itu mempunyai tujuan masing-masing.
b) Kesatuan arah, organisasi harus memiliki
konsistensi dan komitmen mulai dari pimpinan hingga anggota (bawahan).
c) Pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab, seorang pimpinan ataupun anggota organiasi haruslah tanggung jawab serta
amanah terhadap tugas mereka.
d) Koordinasi, organisasi dapat berjalan
efektif bila fungsi koordinasi terhadap pihak-pihak terkait dan pihak luar
bekerja sama dengan baik..
e) Pembagian kerja, sebuah organisasi harus
jelas dalam struktur organisasinya.
f) Rentan manajemen, organisasi dapat
berjalan sukses jika penempatan tanggung jawab terhadap timnya teratur.
g) Tingkat pengawasan, organisasi dapat
efektif jika terdapat mekanisme controlling atau pengawasa yang disusun dan
dijalankan secara konsisten.
Di
dalam islam terdapat tiga prinsip yang harus diamalkan dalam organisasi islam
yaitu:
1. Prinsip ubudiah ( pengabdian diri
terhadap Allah ),
Konsep ini meletakkan setiap kerja
yang dilakukan sebagai ibadah yang juga akan memperoleh ganjaran pahala di
akhirat. Tentunya dengan menghayati prinsip ini, diharap seorang anggota (ahli)
organisasi akan menjadi ikhlas dalam kerja mereka dan keikhlasan hati adalah
penggerak utama ke arah kesungghan bekerja dan meningkatkan prestasi.
2. Prinssip masuliyah
Prinsip ini menuntut seseorang
pegawai dan ahli organisasi, agar senantiasa berwaspada dan bertanggung jawab
atas apa yang mereka lakukan.
3. Prinsip Iqtan
Prinsip ini menuntut bekerja dalam
mencapai perkhidmatan dan pengurusan cemerlang. Setiap anggota dikehendaki
mengutamakan kualiti dan produktivitas dalam memberi perkhidmatan.
Hal ini sebagaimana kepemimpinan
Rasulullah Saw dan para Khalafaurrasyidin. Rasulullah Saw pernah mengatakan
bahwa “Sesungguhnya pimpinan adalah laksana perisai, tempat orang-orang
berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya (HR. Muslim)”. Bahkan
terdapat hadis lain yang mengatakan “Siapa saja yang telah membaiat seseorang
imam/khalifah serta telah memberikan genggaman tanganya dan buah hatinya,, maka
hendaknya ia mentaatinya sesuai kemampuanya. Lalu jika datang orang yang hendak
merebut kekuasaanya, maka penggalah leher (bunuhlah) orang itu (HR. Muslim).
Jadi pengorganisasian akan berjalan lancar jika adanya prinsip komitmen dan
konsistensi baik antara pemimpin dan anggota. Nabi Muhammad SAW, pemimpin yang
diakui oleh lawan dan kawan sangat ikhlas, sangat teguh pendirian (kuat iman),
tidak gila hormat. Ajaran islam ini sangat mengandung ilmu kepemimpinan yang
sangat dalam. Sebagai manusia biasa rasanya tidak mungkin rasulullah akan punya mental kepemimpinan yang demikian
tangguh. Hanya satu yang membedakan beliau dengan pemimpin dunia yang lain,
baik muslim maupun non muslim. Beliau mempunyai daya kepemimpinan yang datang
dari Allah yang maha tahu, pencipta alam dan manusia dan selalu mencas
kepemimpinan beliau dengan berhubungan (iman,takwa,ibadah,usaha dan do’a)dengan
maha sumber kepemimpinan itu.
D.
Bagaimana Struktur Organisasi
Struktur
organisasi sangat diperukan dalam manajemen yang mengelola organisasi apapun.
Struktur organisasi mencerminkan pengalokasian tugas, wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing orang yang ada dalam suatu organisasi. Bagaimana gambaran
struktur organisasi dan manajemen syariah dapat dipahami dari firman Allah SWT.
Yang artinya “Dan Dial ah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa dibumi dan dia
meninggakan sebagian kamu atass sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan kepada-Nya kepadamu.” (QS. Al-An’am: 165). Islam sangat
menganjurkan adanya kepastian struktur organisasi sebagaimana tercantum dalam
Al-qur’an surah az-zukhruf ayat 32;
Artinya : “Apakaah mereka yang membagi-bagi
rahmat Tuhan-mu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam
kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang
lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang
lain, dan rahmat tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah suatu struktur yang
menerangkan tata organisasi yang berkenaan dengan struktur kepemimpinan dalam hal jabatan, wewenang,
tugas dan juga pengorganisasian. Adapun faktor-faktor utama yang
menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuan. Strategi akan
menjelaskan bagaimana aliran kerja yang terjadi antara manager dan karyawan.
Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga jika strategi berubah maka
struktur juga berubah.
2. Teknologi yang digunakan.
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Pola pikir dari antar anggota organisasi dalam menjalankan tugasnya, berkenaan
dengan hal komunikasi dan tingkat wewenang yang diberikan.
4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi berpengaruh pada struktur
organisasi
karena jika organisasi tersebut besar maka akan diperlukan struktur yang lebihkompleks
dengan pembagian devisi yang lebih terstruktur dan dipilih pula bentuk struktur
yang tepat.
Dalam
sebuah organisasi stuktrur organisasi sangat diperlukan untuk menjelaskan dan
menerangkan tata kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi tersebut. Disamping
itu struktur oganiasi juga mempermudah bagi siapapun untuk mengetahui
subjek-subjek yang diberi wewenang dan tugas-tugas yang dijalankan. Oleh karena
itu struktur organisasi memiliki unsur-unsur yang terdiri dari :
1. Spesialisasi pekerjaan mengenai spesifikasi tugas-tugas individu
dan kelompok kerjadalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas
tersebut menjadisuatuan-satuan kerja (departementalisasi).
2. Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur
yang digunakan organisasi untukmenjamin terlaksananya kegiatan
seperti yang direncanakan.
3. Koordinasi kegiatan, menunjukan prosedur-prosedur
yang meningkatkan fungs-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang
menunjukan lokasi (letak)kekuasaan pembuatan keputusan.
5. Ukuran satuan kerja, menunjukan jumlah karyawan dalam satuan
kelompok kerja.
E.
Nilai-nilai yang dapat diambil dari Organisasi
1. Mampu melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai anggota dan pengurus organisasi serta bertanggung jawab penuh atas
tugas-tugas yang diembanya.
2. Memiliki rasa bangga sebagai anggota dan
pengurus organisasi serta mampu menjaga nama baik sendiri, anggota, penggurus,
dan organisasi.
3. Menumbuhkan sikap positif dengan penuh
keterbukaan dan saling menghargi dalam suasana yang harmonis untuk mencapai
tujuan bersama.
4. Mewujudkan cita-cita organisasi, maka
diperlukan motivasi, kreatifitas dan inovasi
dari seluruh anggota dan pengurus secara berkesinambungan dari waktu ke
waktu sesuai dengan perkembangan zaman.
F.
Etos Kerja Muslim Dalam Organisasi
Ada beberapa ciri etoss kerja
muslim, antara lain adalah sebagai berikut:
a) Al-Shalah
(baik dan maanfaat)
“Barang siapa yang mengerjakan amal
shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl:97)
b) Al-Itqan
atau kemantapan dan perfectness
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai
jika seseorang melakukan suatu pekerjaan yang dilakukannya dengan
iqtan/sempurna (professional).” (HR. Thabrani)
c) Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan
lebih baik lagi.
Kualitas ihsan mempunyai dua makna
dan dua pesan:
·
Melakukan
yang terbaik dari yang dapat dilakukan. Dengan makna ini pengertianya sama
dengan iqtan. Pesan yang dikandungnya antara lain agar setiap muslim memiliki
komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia
kerjakan,apalagi untuk kepentingan umat.
·
Mempunyai
makna lebih baik dari prestasi atau kualitas pekerjaan sebelumnya. Makna ini
memberikan pesan peningkatan yang terus menerus, seiring dengan bertambahnya
pengetahuan, pengalaman, waktu, dan sumber daya lainya. Hal ini juga termasuk peningkatan kualitas
dan kuantitas dakwah.
d) Al-Mujahadah atau kerja keras dan
optimal
“Dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat
baik.” (Al-Ankabut: 69)
e) Tanafus
dan
ta’awun atau berkompetisi dan tolong menolong
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan ketakwaan dan jangan tolong menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.” (Al-Ma’idah: 2)
“Dan orang-orang beriman, lelaki
dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang
lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang makruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi
maha bijaksana” (At-Taubat: 71)
f) Mencermati nilai waktu.
G.
Faktor pembentuk budaya organisasi
Secara
terminology kata budaya (culture)
berasal dari kata latin colore, yang
berarti mengerjakan tanah, mengelola, memelihara ladang, namun pengertian yang
semula agraris ini lebih lanjut diterapkan dalam hal-hal yang bersifat rohani
da nada juga yang mengartikannya sebagai Way
of life, yaitu cara hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu
suatu bangsa. Sedangkan koentjaraningrat mengartikan budaya adalah “keseluruhan sistemgagasan tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan cara belajar”. Selanjutnya koentjaraningrat menyatakan bahwa
kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu:
1) Wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleksitas dan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya.
2) Wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleksitas aktivitas kelakuan berpola dan manusia dalam masyarakat.
3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda
hasil karya manusia.
Organisasi adalah kesatuan (entity) yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang ralatif dapat diidentifikasi dan bekerja terus menerus untuk mencapai
tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Jadi, pengertian organisasi ada dua
yaitu pertama, organisasi sebagai
wadah atau tempat, dan kedua, organisasi sebagai proses yang dilakukan
bersama-sama, dengan landasan yang sama, tujuan yang sama, dan juga dengan cara
yang sama. Sedangkan kata islam berasal dari kata Arab “salima” yang berarti selamat
sentosa, dan kata itu dibentuk kata “aslama”
yang artinya memeliharakan dalam keadaan selamat sentosa. Sebab itu orang
yang melakukan aslama dinamakan muslim. Sedangkan anti Islam secara istilah
dapat dirumuskan sebagai “Agama yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW. Ialah apa
yang diturunkan Allah SWT. Di dalam al-qur’an dan yang tersebut dalam sunnah
yang sahih berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat”. Unsur-unsur
yang dapat dijadikan landasan bagi terbentuknya budaya organisasi. Unsur-unsur
tersebut antara lain:
a. Pendirian
Pendirian bersifat abstrak,
pendirian dapat diukur berdasarkan keteguhan atau kekuatannya teguh (kuat)
sampai kepada goyah (lemah). Sikap diukur dengan tolak positif, negative,
tetap, atau berubah.
b. Sikap
Sikap adalah kecenderungan jiwa
terhadap sesuatu. Ia menunjukan arah, potensi dan dorongan menuju sesuatu itu.
Sikap adalah operasionalisasi dan aktualisasi serta pendirian.
c. Perilaku
Perilaku adalah operasionalisasi
dari aktualisasi sikap seseorang atau sekelompok dalam atau tehadap suatu
lingkungan (masyarakat, alam, teknologi atau organisasi), yang kemudian di
peragakan.
Faktor-faktor yang
mendukung dalam membentuk budaya organisasi yang islami antara lain:
a. Organisasi
b. Komitmen pimpinan tertinggi
c. Komuniksi
d. Motivasi
e. Lingkungan kerja
f. Perubahan
g. Partisipasi
h. Disiplin
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menurut
KBBI organisasi memiliki beberapa arti, yaitu : kesatuan (susunan dan
sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam
perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu dan kelompok kerja sama antara
orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi islam
adalah perantara untuk menyampaikan dakwah sehingga menjadi lebih terkoordinir
secara rapi danefektif dalam dampaknya. Sehingga para da’i tidak mengeluarkan
sangat banyak tenaga dan waktu dalam menyampaikan konten dakwah kepada
masyarakat atau objek dakwah.
Organisasi
berfungsi meningkatkan potensi dan ketakwaan, mengatur kemampuan sumber daya
insan guna mencapai tujuan yang diharapkan dan melatih diri untuk keseimbangan
antara kewenangan dan tanggung jawab. Dalam islam ada tiga prinsip yang perlu
diamalkan dalam suatu organisasi, yaitu prinsip ubudiah, prinsip masuliyah dan
prinsip iqtan.
Dalam sebuah organisasi
stuktrur organisasi sangat diperlukan untuk menjelaskan dan menerangkan tata
kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi tersebut. Disamping itu struktur
oganiasi juga mempermudah bagi siapapun untuk mengetahui subjek-subjek yang
diberi wewenang dan tugas-tugas yang dijalankan. Oleh karena itu struktur
organisasi memiliki unsur-unsur yang terdiri dari spesialisasi pekerjaan,
standarisasi kegiatan, koordinasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan serta ukuran satuan kerja.
Organisasi akan memberi nilai
positif jika semua kalangan didalamnya mengetahui tanggung jawab dan mendapat
manfaat dalam kesertaanya. Ketidaksolidan dapat diatasi, dan pemimpin yang
berfikir positif dan memotivasi akan mempertahankan keunggul an organisasi.
Yang perlu dilakukan oleh muslim dalam organisasi adalah kemantapan, kerja
optimal, berkompetisi dan tolong menolong serta serta cermat menilai waktu.
B.
Saran
Selalu
tingkatkan kerja sama agar mencapai keadaan organisasi yang terbaik, selalu
hargai berbagai pendapat dan pandangan para bawahan dan jika tidak sesuai tolak
dengan baik dan selalu tingkatkan rasa saling memahami sebagai kesatuan yang
sama agar organisasi berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Ma’aruf. 2013. Manajemen Berbasis Syariah. Yogyakarta : CV. Aswaja Pressindo
Diana, Ilfi Nur. 2008. Hadis-Hadis Ekonomi. Malang : UIN-Malang Press
Zainal, Veithzal Rivai. Antonio,
Muhammad Syafii. Hadad, Muliaman Darmansyah. 2014. Islamic Business Management. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Badroen, Faisal. 2006. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group
Agus, Bustanuddin. 2007. Islam dan Pembangunan. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada
https://www.academia.edu/34175768/Makalah_Mgt_Organisasi_docx
https://www.academia.edu/29037991/ORGANISASI_DALAM_AL_QURAN
https://infojambi.com/mengenal-lebih-dekat-tentang-organisasi-secara-islam/
https://www.ac ademia.edu/32020913/PENGORGANISASIAN_and_STRUKTUR_ORGANISASI
https://www.ireappos.com/news/id/pengertian-organisasi/
http://mesjidgedhe.or.id/organisasi-dan-islam/
https://hilmanrasyidamienullah.blogspot.com/2014/04/organisasi-dalam-pandangan-islam.html?m=1
https://muslim.or.id/21379-hukum-organisasi-dan-taat-pada-pimpinan-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar