Arsip Blog

Entri yang Diunggulkan

HAKIKAT DAN KONSEP PERMAINAN SAINS PADA ANAK USIA DINI

Cari Blog Ini

Kamis, 05 Juni 2014

kalimat efektif

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia kepada anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembaca atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pembaca atau pendengar. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut sebagai kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah  kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diungkapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dam keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim,1994:86).
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang ditulis kabur, kacau, tidak logis atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan inilah penulis tertaik untuk membahas kalimat efektif an segala permasalahannya.


B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengsn kalimat efektif ?
2.      Apa saja unsur-unsur kalimat efektif ?
3.      Apa ciri-ciri kalimat efektif ?
4.      Bagaimana struktur kalimat efektif ?

C.    Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah:
1.      Agar mengetahui apa itu kalimat efekif.
2.      Agar mengetahui unsur-unsur kalimat efektif.
3.      Agar mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
4.      Agar mengetahui struktur kalimat efektif.











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau penulisnya secara tepat sehinga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembaca secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
B.     Unsur-unsur Kalimat Efektif
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (s), predikat (p), objek (o), pelengkap (pel), dan keterangan (ket). Kalimat bahasa Indonesia  baku sekurang-kurangnya terdiri dari dua unsur yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.
1.      Subjek (s)
Subjek (s) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal atau pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata atau frasa benda (nominal), klausa atau frasa verbal. Untu lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini:
a.       Ayahku sedang melukis.
b.      Meja direktur besar.
c.       Yang berbaju batik dosen saya.
d.      Berjalan kaki menyehatkan badan.
e.       Membangun jalan layang sangat mahal
Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas aalah s. Contoh s yang diisi oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat  (a) dan (b), contoh s yang diisi oleh klusa terdapat pada kalimat (c), dan contoh s yang diisi oleh frasa verbal terdapat pada kalimat (d) dan (e). Dalam bahasa indonesia, setiap kata, frasa, klausa pembentuk s selalu merujuk pada benda (konkret atau abstrak). Pada contoh diatas, kendatipun jenis kata yang mengisi s pada kalimat (c), (d) dan (e) bukan kata benda, namun hakikat fisiknya tetap merujuk pada benda.bila kita menunjuk pelaku pada kalimat(c) dan (d), yang berbaju batik dan berjalan kaki tentulah orang (benda). Demikian juga membangun jalan layang yang menjadi s pada kalimat (e), secara implisit juga merujuk pada “hasil membangun” yang tidak lain adalah benda juga. Disamping itu, bila diselami lebih dalam, sebenarnya ada nomina yang lesap pada awal kalimat (c) sampai (e), yaitu orang pada awal kalimat (c) dan kegiatan pada awal kalimat (d) dan (e). Selain ciri diatas s juga dapat dikenali dengan cara bertanya dengan memakai kata tanya siapa (yang)... atau apa (yang)... kepada P. Kalau ada jawaban yang logis atau pertanyaan yang diajukan, itulah S. Jika jawan tidak ada dan atau tidak logis maka berarti kalimat itu tidak mempunyai s.
2.      Predikat (P)
Predikat (p) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam kegiatan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda dalam suatu kialimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S. Termaksud juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyatan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. Predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas ferba atau adjekifa, tetapi dapat juga numerabia, nomina, atau frasa nominal.
3.      Objek (O)
objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya di isi oleh nomina, frasa nominal atao klausa. Letak O selalu dibelakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O.
4.      Pelengkap (pel)
Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak pelengkap umumnya dibelakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi pel dan O juga sama, yaitu apa berupa nomina, frasa nominal, atau klausa.
5.      Keterangan (ket)
Keterangan (ket) aalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur keterangan dapat befungsi menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat diawal, ditengah, atau diakhir kalimat.

C.    Ciri-ciri Kalimat efektif
Untuk dapat mencapai keefektifan, suatu kalimat harus memenuhi paling tidak enam syarat berikut, yaitu adanya:
1)      Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) an struktur bahasa yang dipakai. Kesepaanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum dibawah ini:
·         Kalimat itu memiliki subjek dan predikat yang jelas.
·         Tidak terdapat subjek yang anda.
·         Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
·         Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
2)      Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina.kalau bentuk pertama menggunaka verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.


3)      Ketegasan
Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penenkanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat
4)      Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif adalahh hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Kehematan disini mempunyai arti penghematan terhaap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi auran dan kaidah tata bahasa.
5)      Kecermatan
cermat berarti tepat dalam pemilihan kata dan tidak meniimbulkan tafsiran ganda.
6)      Kepaduan
Kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
7)      Kelogisan
Kelogisan adalah bahwa kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

D.    Struktur Kalimat Efektif 
Struktur kalimat efektif  haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah. Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setap unsur yang terdapat didalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, apalagi bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya aan menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pemakai bahasa itu. Misalnya, anda akan menyatakan saya menulis surat buat  papa. Efek yang ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:
1.      Buat papa menulis surat saya.
2.      Surat saya menulis buat papa.
3.      Menulis saya surat buat papa.
4.      Papa saya buat menulis surat.
5.      Saya papa buat menulis surat.
6.      Buat papa surat saya menulis
Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat kesalahan-kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga tidak diurutkan  berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa. Demikian biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap kebiasaan struktural pemakaian bahasa pada umumnya.akibat selanjutnya adalah kekacauan pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai bahasa selalu berusaha mentaatihukum yang sudah dibiasakan.








BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.      Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pkian penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yan dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
2.      Unsur-unsur dalam kalimat meliputi subjek, predikat, obyek, pelengkap, dan keterangan.
3.      Ciri-ciri kalimat efektif  yaitu kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.












Tidak ada komentar: