BAB II
PEMBAHASAN
PRESEPSI
Ø
Tujuan
Instruksional
Setelah memperoleh materi ini pembaca
diharapkan dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang pengertian presepsi, terhadap
lingkungan fisik dan presepsi sosial atau presepsi terhadap manusia, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi presepsi.
1.
Pengertian
Berikut ini adalah beberapa
devinisi tentang presepsi dari beberapa
ahli:
1.
‘’Presepsi
dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna’’ (Jonh R. Wenburg dan
William W. Wilmot ).
2.
‘’Presepsi
adalah proses menafsirkan informasi indrawi’’ ( Rudolph F. Ferderber)..
3.
‘’Presepsi
adalah interprestasi bermakna atas sensasi sebagai reprementatif objek
eksternal ; presepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada
diluar sana’’ ( J. Cohen ).
Presepsi adalah inti komunikasi,
sedangkan penapsiran ( interprestasi ) adalah inti presepsi, yang identik
denngan penyandian balik ( Dekoding )
Presepsi mencakup penginderaan (
sensasi ) melalui alat-alat/panca indara( mata, telinga, hidung, kulit, dan
hidung ), atensi, dan interprestasi.
Ahli lain mengemukakan unsur—unsur
presepsi adalah seleksi, organisi, dan interprestasi. Sebenarnya
seleksi mencakup sensasi dan atesensi, sedangka organisasi melekat dalam interprestasi, yang diartikan sebagai ‘’ meletakan suatu rangsangan bersama rangsangan
lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna.
Atensi
atau perhatian berarti manusia merespon atau menpsirkan objek atau kejadian
atau rangsangan apapun, manusia kita terlebih dahulu memperhatikan keejadian
atau rangsangan terseebut. Jadi presepsi mensyaratkan kehadiran suatu objek
untuk di presepsi, termaksud orang lain atau diri sendiri.
Dalam banyak kasus, rangsangan yang
menarik perhatian, cenderung lebih penting dari pada yang tidak menarik
perhatian. Rangsangan seperti ini biasanya mejadi penyebab kejadian-kejadian
berikutnya.
Interpretasi
adalah tahap terpenting dari presepsi, yaitu menafsirkaan atau memberikan makna atas informasi yang sampai
kepada kita melalui panca indara.
Presepsi
terhadap lingkungan fisik berbeda dengan
presepsi sosial sebagai berikut:
v Presepsi terhadap objek atau
lingkungan fisik melalui lambang-lambang fisik, sedangkan presepsi terhadap orang melalui
lambang-lambang verbal dan nonverbal.
v Presepsi terhadap objek menanggapi
sifat-sifat luar, sedangkan presepsi terhadap orang menanggapi sifat-sifat luar
dan dalam ( seperti perasaan, motif, harapan, keyakinan, dan sebagainya.
v Objek tidak bereaksi, sedanngkan
manusia bereaksi.. Dengan perkataan
lain, objek bersifat statis, sedangkan manusia bersifat dinamis.
III. Presepsi Lingkungan Fisik
Presepsi
orang terhadap lingkungan fisik tidaklah sama, dalam arti berbeda-beda, karena
di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
ü Latar belakang pengalaman
ü Latar belakang budaya
ü Latar belakang pikologis
ü Latar belakang nilai, keyakinan, dan
harapan
ü Dan kondisi faktual alat-alat panca
indra dimana informasi sampai kepada orang itu adalah lewat pintu itu.
Misalnya, dalam menilai keberadaan bulan di angkasa bisa
muncul berbagai macam presepsi sebagai
berikut:
·
Ada
yang melihat di bulan itu ada seorang pria.
·
Ada
yang melihat di sana ada seorang nenek tua.
·
Ada
yang melihat di sana ada sekor kelelinci.
·
Bahkan ada yang melihat di bulan itu ada kereta kuda
·
Dan
sebagainya.
IV.
Presepsi Sosial
Presepsi
sosial atau presepsi orang terhadap orang lain adalah proses menangkap arti
objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.
Oleh karena manusia mempunyai aspek
emosi, maka presepsi atau penilaian kita terhadap orang akan menhadung resiko.
Setiapa
orang memiliki ganbaran yang bebeda mengenai realitas di sekelilingya. Dengan
perrkataan lain, setiap oarang mempunyai presepsi yang berbeda terhadap
lingkungan sosial.
V.
Prinsip-prinsip presepsi sosial
1. presepsi berdasarkan pengalaman
2. Presepsi bersifata selektif
3. Presepsi bersiifat dugaan
4. Presepsi bersifat avaluatif.
1.
Presepsi
Berdasarkan Pengalaman
Pola
perilaku manusia didasarkan pada presepsi mereka mengenai ralitas sosial yang
telah dipelajari. Presepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian,
atau reaksi mereka trhadap hal-hal tersebut didasarkan pada pengalaman masa
lalu mereka berkaitan dengan oranng, objek, atau kejadian serupa.
Ketiadaan
pengalaman terdahulu dalam menhadapi suatu objek akan membuat seseorang
menafsirkan objek tersebut hanya berdasarkan dugaan semata. Atau pengalaman
yang mirip. Misalnya seorang warga masyarakat
di pedalaman Afrika yang belum pernah melihat dan mengetahui televis,
mungkin akan terheran-heran dan menganggapnya sebuah sihir.
Oleh
karena itu kita terbiasa merespon suatu objek dengan cara tertentu, kita sering
gagal mempresepsi perbedaan yang samar dalam suatu objek lain yang mirip. Kita
memerlukan objek itu seperti sebelumnya,
padahal terdapat perbedaan dengan objek sebelumnya, misalnya dimensinya,
nuasannya, atau kualitasnya yang
berbeda.
Cara kita bekerja meniliai pekerjaan
apa yang baik bagi kita, cara makan,
mengukur kecantikan seorang wanita, atau merespon kedatangannya seorang pengemis,
sangat tergantung atau dipengaruhi oleh apa yang telah diajarkan budaya
kita hal-hal tersebut.
Contoh:
-
Dibarat
orang sudah biasa makan dengan sendok dan garpu, maka presepsi oarang, Barat terhadap
orang timur ( indonesia ) yang makan menggunakan tangan adalah jorok tidak
sehat.
2.
Faktor
bersifat selektif
Atensi kita pada suatu rangsangan/
stimulus merupakan faktor utama yang menetukan selektivitas kita atas
rangssangan itu.
Ada dua fajtor yang
mempengaruhi atensi yaitu, faktor internal dan fkator eksternal.
Faktor internal yang mempengaruhi atensi.
-
Faktor
boalogis ( lapar, haus, dan sebagainya )
-
Faktor
psikologis ( tinggi, pendek, gemuk, sakit, telah cacat, fisik, dan sebagainya.
-
Fkator-faktor
sosial budaya ( Agama, etnis, pekerjaan, penghasilan, status sosial ekonomi,
pengalaman masalalu, dan sebagainya
-
Fakktor
psikologi ( keinginan, harapan, motivasi, dan sebagainya. )
Motipasi ssalah satu faktor internal
yang penting yang mempengarahi presepsi orang. Misalnya ketika kita menghadiri suatu rapat di kantor, tingkat perhatian kita pada agenda rapat akan
tergantung pada motipasi kita.
Faktor eksternal yang mempengaruhi atensi
Faktor-faktor yang memepengaruhi atensi adalah sebagai
berikut;
-
Gerakan
-
Intensitas
-
Kebaruan
-
Peulangan
objek yang di presepsi
Ø
Gerakan
Suatu objek yang
bergerak lebih menarik dari pada objek yang yang diam.
Ø Intensitas
Suatu rangsangan
yang intensitasnya menonjol yang menarik perhatian
Ø Kontras
Orang atau objek yang objek yang penampilan lain dari pada
yng lain(kontaks) akan lebih menarik pehatian kita.
Ø Kebaruan
Kebaruan
merupakan suatu unsur objek yang menimbulkan perhstian.
Ø Perulangan objek
Suatu objek yang berulang jelas potensial untuk kita
perhatikan.
3.
Presepsi
bersiafat dugaan
Oleh karena data
yang kita peroleh mengenai objek adalah
melalui panca indara yang bersifat tidak lengkap. Maka presepsi merupukan
proses pemikiran yang langsung meloncat pada kesimpulan
Proses presepsi yang bersifat dugaan ini memungkinkan kita
menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari segi sudut pandang
mananpun. Oleh karena informasi yang lengkap tidak pernah tesedia, dugaan di
perlukan unetuk membuat suatu suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak
lengkap lewat pengindaraan itu.
Dengan
demikian, presepsi juga adalah suatu proses yang mengordinasikan informasi yang
tersedia, menempatkan rincian yang kita ketahui dalam suatu skema
organisasional tertentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar