KATAPENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis masih ini diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini, tanpa suatu halangan apapun .
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kepada kita semua menuju jalan keselamatan,
yakni Dinul Islam.
Adapun makalah ini dengan judul “Jenis-Jenis Organisasi
Kurikulum” merupakan suatu tugas dari
mata Kuliah Pengembangan Kurikulum dengan tujuan agar pembaca dapat benar-benar
mengerti dan memahami isi dari makalah ini.
Kemudian tentunya
dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan.
Dan mudah-mudahan makalah ini dapat memberi manfaat kepada
kita semua, Amin…
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik
dengan peserta didik dalam rangka membantu peserta didik dalam menguasai materi
pengajaran dan mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Dengan demikian,setiap
pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu baik pada
penguasaan ilmu pengetahuan, pengembangan pribadi, komunikasi sosial dan
kemampuan kerja. Oleh
karenanya dalam mencapai tujuan pendidikan dan mengembangkan
kemampuan-kemampuan dasar peserta didik, maka diperlukan kurikulum, metode
penyampaian, media dan sumber belajar serta alat evaluasi yang tepat.
Untuk memberikan
gambaran komprehensif tentang model kurikulum yang dikembangkan pada sekolah,
perlu dideskripsikan makna dan urgensi kurikulum dalam pendidikan, pendekatan
dan orientasi kurikulum dimaksudkan untuk memudahkan anak belajar. Selain itu
kurikulum juga menentukan apa yang akan dipelajari, kapan waktu yang tepat untuk
mempelajarinya, keseimbangan bahan pelajaran dan keseimbangan antara
aspek-aspek pendidikan yang akan disampaikan. Adapun organisasi atau desain
kurikulum bertalian erat dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. apa saja jenis-jenis organisasi
dalam kurikulum pendidikan ?
2. apa saja factor-faktor dalam
organisasi kurikulum ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Kurikulum
Bahwasannya
ada 3 macam jenis-jenis organisasi kurikulum, yaitu sebagai berikut:
1.
Separate
Subject Curriculum
Separate subject curriculum adalah
jenis organisasi kurikulum yang terdiri atas mata pelajaran yang
terpisah-pisah. Istilah lain dari kurikulum ini ialah kurikulum mata pelajaran
terpisah atau tidak menyatu, dikatakan demikian karena data-data pelajaran
disajikan pada peserta didik dalam bentuk subject atau mata pelajaran yang
terpisah satu dengan yang lainnya. Penyusunannya didasarkan atas pengalaman dan kebudayaan umat manusia sepanjang
masa, lalu disederhanakan dan disusun secara logis, kemudian disesuaikan dengan umur dan
perkembangan anak didik.
Pengetahuan-pengetahuan dan
pengalaman-pengalaman itu dituangkan ke dalam
kurikulum dari suatu lembaga pendidikan sekolah dibagi-bagi menurut keperluan setiap
tingkatan kelas serta ditentukan scopenya masing-masing.
Pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh anak didik dengan
menggunakan jenis kurikulum ini, hanya berupa pengalaman-pengalaman manusia di
masa lampau saja. Jadi sifatnya hanya memopakkan
pengetahuan-pengetahuan agar menghafal dan mengingatnya.Tidak ada unsur
membimbing anak didik agar suka menyelidiki atau mengembangkan pengetahuan yang
diperoleh untuk kemajuan.
Kurikulum yang bersifat subject matter cenderung mengadakan
uniformitas dengan melaksanakan rencana pelajaran terurai yang menentukan bahan
pelajaran setiap minggunya, bahkan setiap jam pelajaran.
Selain itu dalam penyajian bahan pelajaran cenderung
menyamaratakan kemampuan semua murid.
Keunggulan organisasi separate subject curriculum
a.
Bahan
palajaran dapat disajikan secara logis, sistematis dan bekesinambungan
b.
Organisasi
kurikulum ini bentuknya mudah dan sederhana
c.
Mudah
dinilai untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk dilakukan perubahan
seperlunya
d.
Memudahkan
guru sebagai pelaksana kurikulum
Kelamahan-kelemahan organisasi
separate subject curriculum
a.
Perkembangan
dan pertumbuhan anak tidak harmonis
b.
Kurang
memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi anak secara factual dalam kehidupan
mereka sehari-hari
c.
Cenderung statis dan ketinggalan zaman
d.
Kurikulum
bentuk ini sangat terbatas, karena hanya menekankan pada perkembangan
intelektual dan kurang memperhatikan factor-faktor lain
2. Correlated Curriculum (Kurikulum
Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan.
Correlated curriculum adalah jenis kurikulum di mana
beberapa mata pelajaran yang ada hubungannya disatukan menjadi satu mata
pelajaran atau bidang studi tersendiri.Mata pelajaran baru disebut “Broad
Field”. Pada mulanya penggunaan kurikulum ini hanya sekedar menyinggung bahan
mata pelajaran jarang ada kaitannya, kemudian berkembang menjadi “Fution” atau
“Broad Field” dalam arti korelasi dari mata pelajaran yang lebih luas.
Mata pelajaran dalam kurikulum ini harus dihubungkan dan
disusun sedemikian rupa sehingga yang satu memperkuat yang lain, yang satu
melengkapi yang lain. Jadi mata pelajaran itu dihubungkan antara satu dengan
yang lainnya sehingga tidak berdiri sendiri-sendiri.
“Untuk memadukan antara pelajaran yang satu dengan yang
lainnya, ditempuh dengan cara-cara korelasi antara lain:
a.
Korelasi
oksional atau incidental
b.
Korelasi
etis
c.
Korelasi
sistematis
d.
Korelasi
informal
e.
Korelasi
formal
f.
Korelasi
meluas (Broad Field)
Keunggulan
pada correlated curriculum
a.
Bahan
pelajaran yang disajikan akan lebih dipahami
b.
Pemahaman
murid tentang bahan yang diajarkan akan lebih luas
c.
Minat
murid untuk mempelajari bahan pelajaran bertambah sehingga ia pun dapat
mengasosiasikan pengetahuan yang dieprolehnya
d.
Bahan
yang disajikan lebih jelas dan lebih bermanfaat dalam kehidupannya
Kelemahan-kelemahan dari correlated curriculum
Kurikulum bentuk ini pada hakekatmya masih bersifat subject
contered dan belum memilih bahan yang langsung dengan minat dan kebutuhan
peserta didik serta masalah-masalah kehidupan sehari-hari. Penggabungan
beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan dengan lingkup yang lebih luas
tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam.
3.
Intergrated
Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)
Kurikulum integrasi merupakan jenis
organisasi kurikulum yang dipadukan yakni beberapa mata pelajaran disatukan
atau dipadukan dalam arti mengahapuskan segala pemisahan dari bermacam-macam
mata pelajaran yang lepas-lepas. Dengan kata lain penyajian bahan pelajarannya dalam bentuk
keseluruhan. Pada jenis kurikulum ini diutamakan pencapaian tujuan, yaitu
membentuk manusia dalam kepribadian yang bulat (integrated) dan harmonis.
Pengorganisasian bahan pada jenis kurikulum ini didasarkan
atas 3 unsur atau segi, yaitu:
a.
Unsur
aktifitas anak atau child centered curriculum
b.
Unsur
sosial
c.
Unsur
minat dan kebutuhan anak
Ketiga unsur tersebut digunakan sebagai dasar perumusan dan
penyusunan kurikulum integrasi. Pada prinsipnya kegiatan atau bahan pengajaran
yang dituangkan dalam kurikulum integrasi adalah kegiatan-kegiatan yang
berkembang dalam masyarakat yang sesuai dengan kehidupan anak didik. Sehingga
apa yang diajarkan disekolah disesuaikan dengan kehidupan luar sekolah. Dengan
sendirinya pelajaran yang diberikan itu dapat membantu anak dalam menghadapi
masalah-masalah yang ditemuinya. Dalam perumusan serta penyusunan bahan
pengajaran yang hendak dituangkan dalam kurikulum integrasi hendaknya menggambarkan
hal-hal sebagai berikut:
a.
Adanya
hubungan erat antara pelajaran disekolah dengan masalah-masalah kehidupan dalam
masyarakatnya
b.
Tujuan
yang akan dicapai, kebutuhan dan minat anak didik harus tercermin atau
digariskan di dalam kurikulum integrasi itu
c.
Setelah
itu, maka murid sanggup menggunakan pengetahuan yang diperolehnya
d.
Program
kegiatan yang dirumuskan hendaknya dapat mengembangkan seluruh pribadi anak
didik baik jasmani, emosi, sosial dan intelektual
e.
Hendaknya
dapat bertanggung jawab dan bersifat sosial
Kurikulum
ini memiliki keunggulan
a.
Segala
hal yang dipelajari dalam kurikulum unit bertalian erat dengan yang lain
b.
Kurikulum
ini sesuai dengan teori tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan pada
pengalaman, kesanggupan, kematangan dan minat peserta didik
c.
Adanya
hubungan erat antara sekolah dan masyarakat
Kelemahan
dari kurikulum ini
a.
Kuirkulum
ini tidak mempunyai organisasi yang logis dan sistemati
b.
Pelaksanaan
kurikulum bentuk ini amat repot
c.
Dengan
kurikulum bentuk ini tidak dapat dimungkinkan adanya ujian umum
B. Faktor-faktor dalam organisasi
kurikulum
1. Scope
1. Scope
Scope atau ruang lingkup kurikulum berkenaan dengan ruang
lingkup kurikulum atau bahan pengajaran yang harus diliputi. Scope menentukan
apa yang harus dipelajari. Biasanya yang menentukan scope termasuk sequence
(urutan) adalah para ahli pengembang kurikulum di bantu oleh ahli disiplin ilmu
yang bekerja sebagai panitia yang diangkat oleh pemerintah, juga pengarang
buku, penyusun program latihan atau kursus.
2. Sequence atau urutan
2. Sequence atau urutan
Squence menetukan urutan bahan pelajaran disajikan, apa yang
dahulu apa yang kemudian, engan maksud agar proses belajar berjalan dengan
baik.
Sequence
berkenaan dengan 2 hal yaitu:
1)
Urutan
isi atau bahan pelajaran,
2)
Urutan
pengalaman anak dalam menghadapi bahan pelajaran tertentu.
3.
Kontinuitas
Dengan kontinuitas dimaksud bahwa bahan pelajaran senantiasa
meningkat dalam keluasan dan kedalamannya.
4. Integrasi
4. Integrasi
Adanya fokas bahan pelajaran terpadu berupa konsep, prinsip,
masalah membuka kemungkinan menggunakan berbagai disiplin secara fungsional.
5. Keseimbangan
5. Keseimbangan
a.
Keseimbangan disini dipandang dari
dua segi yaitu:
b.
Keseimbangan isi yaitu tentang apa
yang dipelajari
c.
Keseimbangan cara atau proses
belajar
6. Distribusi waktu
Yakni
mengenai berapa tahun suatu mata pelajaran harus diberikan, berapa sekali seminggu
dan berapa lama tiap pelajaran.
BAB III
KESIMPULAN
Jenis-jenis kurikulum ada 3 macam
yaitu:
1. Sparated subject curriculum
(kurikulum mata pelajaran terpisah atau tidak menyatu)
2. Correlated curriculum (kurikulum korelatif
atau pelajaran saling berhubungan)
3. Intregated curriculum (kurikulum
yang dipadukan)
Ketiga jenis diatas masing-masing mempunyai kelebihan dan
kelemahan. Dan dari ketiga jenis inilah yang melahirkan beberapa jenis
organisasi kurikulum yang bermacam-macam.
Factor-faktor dalam organisasi kuirkulum
Factor-faktor dalam organisasi kuirkulum
1.
Scope
2.
Sequence
atau urutan
3.
Kontinuitas
4.
Integrasi
5.
Keseimbangan
6.
Distribusi
waktu
DAFTAR
PUSTAKA
ALI ridho M.Si pusat kurikulum Malang September 2010
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan....................................................................................
:
Latar Belakang.................................................................................
:
Rumusan Masalah............................................................................
BAB II : Jenis-Jenis Kurikulum......................................................................
:
Factor-Faktor Dalam Organisasi Kurikulum....................................
BAB III : Kesimpulan .....................................................................................
:
Daftar Pustaka.................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar